ANALISIS
STRATEGI PEMASARAN
PADA
PT SIDOMUNCUL Tbk
KARYA
TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi- tugas mata kuliah Marketing Strategic program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis
Universitas
Singaperbangsa Karawang
Oleh
:
Exel Thomas (1510631020081 )
Fadjar Ramadhan (1510631020082
)
Faisal Nugraha (1510631020084 )
Faris Adam Reynaldi (1510631020087)
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017
ABSTRAK
Analisis Strategi Pemasaran Pada
PT.Sidomuncul Tbk.
Exel Thomas
Fajar Ramandhan
Faisal Nugraha
Faris Adam Reynaldi
Tujuan penelitian ini adalah untuk dan
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dimiliki oleh
perusahaan dan juga untuk mengetahui alternative strategi yang dapat dipakai
oleh perusahaan, dalam hal ini adalah PT.Sidomuncul Tbk. Teknik analisa data yang digunakan adalah
analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Adapun yang dimaksud
dengan analisis ini adalah untuk mengidentifikasi lingkungan intern dan ekstern
perusahaan dalam iklim persaingan dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang
bisnis yang sama. Analisis SWOT mencakup lingkungan ekstern dan lingkungan
intern. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Didalam analisis SWOT ini akan
digunakan pendekatan secara kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan
semua analisis tersebut diatas, alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan adalah dengan menggunakan matrik SWOT. Matrik ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi perusahaan dapatdisesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal
yang dimiliki perusahaan tersebut. Matrik dapat menghasilhan empat set
kemungkinan alternatif strategi. Dengan menggunakan analisa SWOT dapat
diperoleh hasil bahwa perusahaan dapat mengambil alternatif stategi ST, WT, SO
dan WO.
Teknik analisis data yang digunakan
selanjutnya adalah menggunakan analisis visi dan misi, Tujuannya untuk
memperjelas spesikikasi perusahaan kedepannya. Dengan analisis ini setiap
pertanyaan akan lebih mudah terjawab untuk lebi memperjelas arah perusahaan.
Abstrac
The purpose of this study is to and know the strengths, weaknesses, opportunities and threats owned by the company and also to determine alternative strategies that can be used by the company, in this case is PT.Sidomuncul Tbk. Data analysis techniques used are SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). The meaning of this analysis is to identify the internal and external environment of the company in a competitive climate with companies engaged in the same business. The SWOT analysis covers the external environment and the internal environment. Environmental analysis is a process used to determine strengths, weaknesses, opportunities and threats. In this SWOT analysis, qualitative and quantitative approaches will be used. Based on all the above analysis, the tool used to compile the company's strategic factors is to use SWOT matrix. This matrix can clearly illustrate how external opportunities and threats facing the company can be adapted to the company's internal strengths and weaknesses. Matrices can generate four sets of possible alternative strategies. By using SWOT analysis can be obtained result that company can take alternative ST, WT, SO and WO. Data analysis techniques used next is to use vision and mission analysis, the purpose to clarify the specikikasi company in the future. With this analysis each question will be more easily answered to better clarify the company's direction.
Kata
pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karuniannya sehingga penulis dapat menyelesakan tugas mata
kuliah Marketing Strategic yang berjudul “ Analisis strategi pemasaran
PT.Sidomuncul Tbk “. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Marketing
Strategic, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Singaperbangsa
Karawang.nDalam penulisan ini ,tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Dosen mata kuliah
Marketing Strategic yang telah memberikan bimingannya dalam menyelesaikan tugas
karya tulis ini
2.
Kelompok 2 terima kasih atas do’a , kerjasamanya, semangatnya, dan dukungan serta tempat
berbagi keluh kesahnya terima kasih atas kehadiran dan kebersamaannya dalam
mengerjakan tugas mata kuliah Marketing Strategic
3.
Keluarga besar
kelas 4 MA 3 S1 Manajemen angkatan 2015 Universitas Singaperbangsa Karawang
4.
Semua pihak yang
telah membantu dan mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penulisan tugas mata kuliah Marketing Strategic
Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih
terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya penyusunan tugas mata kuliah Marketing Strategic
ini.
Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca dan
semua pihak yang berkepentingan dengan tugas mata kuliah Marketing Strategic.
Karawang,.........2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada era informasi dan teknologi yang sedang berkembang
pesat saat ini, setiap individu atau kelompok dapat dengan mudah mengkaji dan
menyerap setiap perkembangan yang terjadi. Hal ini juga mempengaruhi masyarakat
untuk dapat memenuhi setiap
keinginan, dan kebutuhan sehari-hari
secara instan, namun gaya hidup yang serba instan telah membuat setiap individu
atau kelompok terjebak dalam jurang kenyamanan, kemajuan teknologi dan
informasi semakin memudahkan kerja dan
aktivitas yang harus ditebus dengan harga mahal, malah mengantarkan penggunanya
pada penyakit-penyakit gaya hidup, seperti obesitas, tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, dan penyakit lainnya yang berisiko tinggi.
Disamping itu penanganan yang salah terhadap penyakit
akibat kemajuan jaman, membuat masyarakat lebih memilih obat-obatan kimia
yangdapat menimbulkan efek samping.
Seiring berjalannya waktu
Obat-obatan berbahan herbal (alam) kembali
muncul ke permukaan setelah banyaknya obat-obatan berbahan kimia yang banyak menimbulkan
efek samping. Efek samping tersebut secara langsung atau terakumulasi karena
obat kimia sendiri terdiri dari bahan kimia yang murni, baik tunggal atau
campuran. Bahan kimia tidak bersifat organis (alami) dan murni bersifat tajam
dan reaktif (mudah bereaksi) sedangkan tubuh bersifat organis dan kompleks. Dengan adanya obat-obatan dari bahan kimia banyak
menimbulkan efek samping sehingga membuat
masyarakat mencari obat-obatan tradisional.
Obat tradisional merupakan salah satu peninggalan
para leluhur yang masih sangat di perlukan dan diminati banyak orang di era
modern sekarang. Ada banyak keuntungan dari penggunaan obat tradisional
dibandingkan dengan obat-obat kimia.
Salah satunya dari segi ekonomi, obat tradisional bisa didapatkan disekitaran
lingkungan tempat tinggal dan tentu saja dengan cuma-cuma. Bukan hanya itu,
diketahui bahwa obat tradisional juga mempunyai efek samping yang lebih ringan
dibandingkan obat-obatan sintesis. Berdasarkan
laporan dari Global Industri Analysis pada 2014, pertumbuhan pasar obat herbal
(herbal medicine) terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Porsi pasar didominasi
western herbalism pada 50.9%, traditional Chinese Medicine pada 34.6%, serta
homeopathy dan Ayurveda pada 8.2% dan 6.3%. Sedangkan secara global, permintaan
tanaman herbal utamanya ialah Ginkgo biloba, garlic, dan St. John Wort. Pasar
herbal sendiri diperkirakan akan mencapai 107 milliar USD pada 2017 dan 115
milliar USD pada 2020 dimana Eropa merupakan pasar terbesar namun Asia Pasifik
(didominasi China dan India) akan menjadi pasar dengan pertumbuhan terbesar
yaitu 9.1% sampai 10.5% CAGR.http://binfar.kemkes.go.id.
Sangat disayangkan, mengingat Indonesia merupakan Negara
yang paling kaya akan keanekaragaman hayati dan hewani tidak dapat dimanfaatkan
secara maksimal. Tidak dapat diperkirakan betapa banyaknya tumbuhan-tumbuhan
berkhasiat yang ada di negeri ini.
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari
Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat
dari bahan-bahan alami, berupa bagian
dari tumbuhan seperti akar-akaran, daun-daunan dan kulit batang, buah.
Jamu biasanya terasa pahit sehingga
perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi
peminumnya. Jamu tradisional merupakan obat yang diracik secara tradisional dan
sangat berguna untuk kesehatan. Saat ini jamu tradisional mungkin kehadirannya
sudah digantikan dengan obat-obatan modern. Tapi sebenarnya jamu tradisional tidak kalah khasiatnya
dengan obat-obatan jaman sekarang bahkan
lebih baik. Saat ini banyak pabrik yang memproduksi jamu tradisional dalam bentuk kemasan sehingga sangat mudah untuk
digunakan.
Perkembangan produk herbal ini menjadikan PT.Sidomuncul
Tbk terus ber inovasi dan berusaha tetap memuaskan pelanggannya dengan berbagai
produk – produk yang dihasilkan dan dengan harga yang terjangkau. Disamping itu
faktor persaingan yang sangat ketat dari pabrik-pabrik herbal lain seperti
PT.Bintang Toedjoe & PT.Deltomed Laboratories. Pemenuhan keinginginan
terhadap selera masyarakat, dimana masyarakat selalu mengutamakan nilai guna
atau kepercayaan terhadap khasiat suatu produk menjadi prioritas utama dari
obat-obatan herbal, tidak terkecuali PT.Sidomuncul Tbk yang selalu mencoba
berinovasi untuk meningkatkan jumlah penjualan.
PT. Sido Muncul adalah
pabrik jamu berstandar farmasi, karena telah menerima dua sertifikat yaitu Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) . Secara pasti PT. Sidomuncul Tbk bertekad
untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat
perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi
dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik
mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik.
Gambar 1.1 CPOB dan CPOTB Sidomuncul
Sumber : www.sidomuncul.com
Berdasar gambar 1.1 dapat dilihat bahwa PT.Sidomuncul Tbk
dengan sertifikat ini yang di berikan oleh pemerinta dapat ditempatkan sejajar
dengan industri farmasi. Sertifikat ini
pula yang membuat PT.Sidomuncul Tbk menjadi satu-satunya perusahaan jamu berstandar
farmasi.
Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari
kebijakan strategi dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Dalam hal ini
keunggulan PT.Sidomuncul Tbk dalam bersaing
sangat diperlukan untuk terus dapat
bertahan hidup ( survive ).
Berbagai cara
serta strategi telah dilakukan guna menghadapi tantangan, persaingan yang
dikembangkan oleh manajer pemasaran sebagai ujung
tombak perusahaan dalam
menghadapi persaingan dalam bidang pemasaran
sekarang ini.
Pemasaran dalam PT.Sidomuncul Tbk merupakan salah satu faktor yang penting guna
memberikan kontribusi bagi perusahaan yang berorientasi pada profit, sebab
kegagalan dalam memasarkan barang akan berakibat fatal, keuntungan yang
diharapkan tidak akan tercapai. Hal ini mengakibatkan PT.Sidomuncul Tbk akan terancam mengalami kebangkrutan. Oleh
karena itu untuk menghindari terjadinya kebangkrutan maka, dalam memasarkan
sebuah produk perusahaan perlu mencermati bauran pemasaran ( marketing mix )
yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Keempat unsur tersebut saling
berhubungan erat antara satu dengan lainnya. Sehingga manajemen tidak boleh
hanya menekankan pada salah satu unsur saja apabila ingin meningkatkan volume
penjualan.
Kotler
(2000) mendefinisikan
bahwa “ bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran . Perusahaan
PT. Sidomuncul Tbk melakukan strategi kegiatan marketing mix
untuk mencapai penjualan yang diinginkan.
Sumber : Riset PT.Bahana Scurities mengutip data pasar
produk herbal
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa
PT.Sidomuncul Tbk dilihat dari market
share ( panga pasar ) produk obat masuk angin tahun 2016. Berada pada
posisi leader ( pertama ) dengan market share sebesar 70% .di tahun 2016.
Dengan salah satu merek sidomuncul ini maka PT.Sidomuncul Tbk harus terus
kreatif agar dapat mempengaruhi konsumen untuk dapat mengambil keputusan
pembelian obat-obatan sidomuncul.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap
PT.Sidomuncul Tbk. dengan judul “ Analisis Strategi Pemasaran
Pada PT.Sidomuncul Tbk Tbk“.
1.2 Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui
kondisi saat ini, untuk menyelesaikannya akan dibahas pada bab-bab selanjutnya,
maka perlu diidentifikasi masalah yang berkaitan dengan strategi pemasaran
sebagai berikut :
1.
Banyaknya jumlah
pesaing pada produk jamu
2.
Banyaknya pesaing
pada produk yang sama
3.
Banyaknya pesaing
pada produk subtitusi
4.
Harga yang di
tawarkan hampir sama dengan pesaing
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun
pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.
Penelitian ini
dalam bidang ilmu strategi pemasaran
khususnya marketing ( pemasaran )
2.
Penelitian
menggunanakan analisis swot
3.
Penelitian ini
menggunakan efas & ifas
4.
Penelitian
dilakukan pada Pt.sidomuncul Tbk
5.
Tema penelitian
yang diangkat adalah analisis strategi pemasaran
6.
Penelitian
menggunakan analisis visi dan misi
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas , maka
penulis mengidentifikasi masalah utama
yang akan timbul sebagai bahan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana strategi Bauran pemasaran yang digunakan oleh
PT.Sidimuncul Tbk.
2.
Bagaimana
Segmenting ( Segmentasi ), Targerting ( Target ), Posisioning ( Posisi ).
3.
Bagaimana visi dan
misi yang di terapkan oleh PT.Sidomuncul Tbk.
4.
Bagamaina Analisis
swot yang dilakukan PT.Sidomuncul Tbk
5.
Bagaimana Ifas dan
Efas yang dilakukan PT.Sidomuncul Tbk untuk mempengaruhi Strategi pemasaran
6.
Bagaimana Strategi
CRM pada PT.Sidomuncul Tbk.
1.5 Tujuan
penelitian
penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Marketing Strategi, dengan mengumpulkan data dan mendapatkan data yang
dimaksudkan sebagai salah satu syarat pemenuhan tugas :
Adapun tujuan
penelitian ini sebagai berikut
1.
Mengetahui,
menjelaskan dan menganalisis proses strategi Bauran pemasaran pada PT.Sidomuncul Tbk
Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis Segmenting, Targeting dan Posisitiong
2.
Mengetahui,
menjelaskan Customer Relationship Management yang dilakukan oleh PT.Sidomuncul
Tbk.
3.
Mengetahui,
menjelaskan, dan menganalisis visi dan misi yang diterapkan oleh PT.Sidomuncul
Tbk
4.
Mengetahui,
menjelaskan dan menganalisis swot berdasarka faktor internal dan eksternal (
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman )
1.6 Kegunaan
Penulisan
Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Kegunaan teoritis, untuk mengembangkan wawasan dan
pengetahuan
serta memperkaya ilmu pemasaran pada khususnya dan
manajemen
pada umumnya.
2. Kegunaan praktis, untuk memberikan kontribusi
pemikiran bagi pihak
perusahaan tentang pengaruh Marketing Mix terhadap
peningkatan
penjualan produk Sidomuncul.
1.7 Waktu
Penelitian
1.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017 / 2018, yaitu
jarak waktu dari bulan Februari sampai dengan bulan ................ Adapun jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.
|
Nama Kegiatan
|
Bulan I
|
Bulan II
|
Bulan III
|
|||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
|
Tahap Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Introduction
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Penyampaian tugas dan penentuan objek
penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahap Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Pengumpulan materi (Survei, browsing, dan
sumber di pepustakaan)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahap Pengerjaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Penulisan Laporan hasil penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Manajemen
Manajemen berasal dari kata to
manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur
berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajeman itu. Jadi, manajemen itu adalah
suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang di inginkan.
Menurut Andrew F. Sikula dalam Eka Herdiana (2015:16)
menyatakan:
pada
umumnya manajemen dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaaan,
pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan ,pemotivasian,
komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi
dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Menurut
Manullang dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen (2004:5) manajemen di definisikan
sebagai berikut : Manajemen adalah seni ilmu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan.
Sedangkan
menurut Hasibuan dalam bukunya manajemen (2011:2) : Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secar efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujun tertentu.
Menurut
George R. Terry dalam Siti Humairoh (2015:11) menjelaskan bahwa manajemen
adalah pencapaian tujuan (oganisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain.
Menurut
Ricky W. Griffin Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian,pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan,sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar,terorganisir,dan sesuai dengan jadwal”.
Berdasarkan
definisi diatas maka dapat disimpulkan Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi melalui
seni dan ilmu yang di implementasikan
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan.
2.2 Manajemen Pemasaran
Pemasaran
berasal dari kata pasar yang memiliki arti tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan jual beli barang dan jasa.Tetapi ada kemajuan dalam
bidang pengetahuaan dan teknologi maka dapat dilakukan tidak hanya dipasar melainkan dapat terjadi
dijalan,dikantor,dirumah,dan lain Lain.
Definisi
pemasaran menurut Siti Humairoh dalam Buchari Alma (2015:12) menyatakan
pemasaran adalah menghubungkan penjual dengan pembeli potensial. Pemasaran
adalah menjual barang dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang tidak
menjualnya, pemasaran adalah memberikan sebuah standar kehidupan.
Sedangkan
menurut Riza Azmi Azizah dalam Kotler dan Keller (2015:14) mengatakan bahwa:
Pemasaran
adalah sebuah proses sosial dan manajerial dimana setiap individu dan kelompok
berusaha mendapatkan apa yang mereka inginkan melalui proses kreasi, penawaran
dan kebebasan dalam melakukan pertukaran produk dan jasa dengan kelompok lain.
manajemen
pemasaran menurut kotler (2007:9) berpendapat
bahwa:Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu pasar sasaran dan
menempatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menggambarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Menurut
Assauri (2007:12) menyatakan bahwa : Manajemen pemasaran merupakan kegiatan
penghasilan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program program yang di
buat untuk membangun dan memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran
pasar guna mencaoai tujuan organisasi dalam jangka panjang.
Buchari
Alma (2004:130), Manajemen Pemasaran ialah merencanakan, pengarahan, serta
pengawasan seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan ataupun bagian
dipemasaran.
Swastha
(1995 : 5) iyalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan serta
pengawasan program-program yang bertujuan untuk menimbulkan pertukaran dengan
pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengertian manajemen pemasaran
menurut Kotler dan Amstrong (2003:16) dalam
Siti Humairoh (2015) menyatakan bahwa Manajemen Pemasaran adalah analisis,
perencanaaan, Implementasi, dan Pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan membeli sasaran dalam
mencapai tujuan organisasi
Berdasarkan
definisi di atas menunjukan bahwa menejemen pemasaran adalah proses untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang terdiri dari program analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian untuk menciptakan, membangun dan
memperthankan pertukaran yang menguntungkan demi mencapai tujuan organisasi.
2.2.1 Konsep Pemasaran
Adapun konsep pemasaran adalah
sebagai berikut :
1.
Konsep Produksi
Konsep
produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di
mana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi
yang luas. Tugas manajemen dalam konteks ini yaitu memproduksi barang sebanyak
mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara
luas sesuai dengan daya beli mereka.
2. Konsep
Produk
Konsep
produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu,
performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen dalam konteks ini
adalah membuat produk yang berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai
produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri terbaik.
3. Konsep
Penjualan
Konsep
penjualan berpendapat bahwa konsumen tidak bisa dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4.
Konsep pemasaran
Konsep
pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisais terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing
5.
Konsep Pemasaran Sosial
` Konsep pemasaran sosial berpendapat
bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan
pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih
efektif dan efisisen daripada pesaing dengan tetap melestarikan atau
mningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6.
Konsep Pemasaran Global
Pada
Konsep pemasarn global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor
lingkungan yang memepengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang
mantap. Tujuan akhirnya adalah beruaya untuk memenuhi keinginan semua pihak
yang terlibat dalam perusahaan.
2.2.2 Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran terdiri dari Riset
pasar, Produk, Persaingan, Promosi, Distribusi, kebijakan harga dan layanan
purna jual. Para perencana strategi menganalisis dan mendiagnosa semua unsur
tersebut untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Adapun lingkungan
pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Riset pasar menentukan keunggulan strategis
internal perusahaan jika program dan pelaksanaan riset tepat sasaran, biaya
memadai, dan dilakukan oleh tenaga ahli di bidangnya . Riset pasar misalnya,
kekuatan pada tenaga ahli tersedia , kurangnya biaya riset yang memadai,
dampaknya hasil riset kurang memuaskan karena bidang yang diriset sangat
terbatas karena kekurangan biaya.
b.
Produk menentukan keunggulan strategis internal perusahaan jika produk itu
berkualitas baik, tahan lama, penggunaan mudah, perawatan mudah. Produk, dapat
diklasifikasikan sebagai berikut produk eksiting, produk baru, bauran produk,
produk lini, dan produk cacat.
c. Promosi
menentukan keunggulan strategis internal perusahaan jika promosi itu
berdampak positif dengan perasaan, kebutuhan, dan daya beli konsumen. Promosi
meliputi personal selling, advertising, publishing, dan sale promotion.
d. Distribusi menentukan keunggulan strategis
internal perusahaan jika distribusi itu cepat dan selamat sampai pelanggan.
Distribusi meliputi analisis dan diagnosa panjang pendeknnya saluran
distribusi, banyak sedikitnya distributor dan distribusi langsung.
e. Kebijakan harga menentukan keunggulan
strategis internal perusahaan jika harga kompetitif perusahaan harus menetapkan
kebijakan harga dalam berbagai alternatif.
f.
Layanan purna jual menentukan keunggulan strategis internal perusahaan jika
semua keluhan pelanggan ditanggapi dan dilayani cepat sehingga pelanggan merasa
puas. Layanan purna jual itu misalkan produk rusak setelah dipaki dalam waktu jaminan
mutu, perbaikan, dan pemeliharaan.
2.3 Strategi
dan Strategi Pemasaran
2.3.1 Strategi
Definisi strategi pemasaran bagi dunia usaha yang terkenal adalah dari (
Chandler 1962, dalam Siti Humairoh,2015) menyatakan bahwa, Strategi adalah
penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang suatu enterprise dan adopsi
tindakan-tindakan dan alokasi sumber daya yang dilakukan untuk mencapai sasaran
tersebut.
Strategi
adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan
keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch 1989 :12).
Adapun Tingkatan
strategi adalah sebagai berikut :
a)
Enterprise Strategy
Strategi
ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan
dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi
yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada
pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok
politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat
relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan
dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga
menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi
pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b)
Corporate Strategy
Strategi
ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy
yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang
menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu,
tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap
organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit.
c)
Business Strategy
Strategi
pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat.
Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para
donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh
keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya
organisasi ke tingkat yang lebih baik.
d)
Functional Strategy
Strategi
ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain.
Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
1. Strategi functional ekonomi yaitu
mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan
ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran,
sumber daya, penelitian dan pengembangan.
2. Strategi functional manajemen, mencakup
fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating,
controlling, staffing, leading, motivating, communicating,
decision
making, representing, dan integrating.
3. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya
ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui
maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu 1996:
101).
2.3.2 Strategi Pemasaran
Menurut
Craven (2000:31) menjelaskan bahwa strategi pemasatan ialah proses pengembangan
menguasai pasar dalam kondisi lingukang bisnis yang berubah terus-menerus untuk
memeksimumkan kepuasaan pelanggan.
Sedangkan menurut Toyne (1993:55)
yang dikutip dalam Abdul Rivai dan Darsono Prawironegoro (2015) menjelaskan
strategi pemasaran harus dikaitkan dengan aspek lingkugan perusahaan yang
meliputi lingkungan umum, lingkungan industri dan lingkungan paaar untuk
menyajikan strategi industri, strategi perusahaan, strategi bisnis dan strategi
fungsional.
Ada
tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan
positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami
struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses
selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah
suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak
menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia
dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu
yang penting. Positioning baru akan menjadi penting bilamana persaingan suda
sangat sengit.
1. Segmentasi
(Segmenting)
Kotler,
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses untuk membagi pasar
menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok
konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan
strategi bauran pemasarannya, sedangkan Murphy, mendefinisikan segmentasi pasar
sebagai suatu proses membagi sekeluruhan pasar (lingkungan) yang heterogen
menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan homogen dengan kebutuhan yang
relatif serupa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan dengan
baik.
2. Target (Targeting)
Target
(targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau
cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar
perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas.
Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani semua orang
dalam satu pasar. Konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi situasi
persaingan yang sudah semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa
memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan.
Semakin sama akan semakin tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam
melayani orang jika bisa memberikan lebih banyak variasi. Konsep feksibilitas
ada hubungannya dengan variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu perusahaan
bisa memberikan variasi tangpa banyak keluar ongkos tambah.
3.
Posisi (Positioning)
Menurut
Don E. Schwitz Positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus
menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen,
dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan
konsumen dalam kategori tertentu
Menurut
Kotler Sebuah tindakan dalam mendesain penawaran perusahaan dan image sehingga
menciptakan tempat dan nilai tersendiri dalam pikiran konsumen.
Jadi
dapat disimpulkan positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan
kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang
diharapkan.
Beberapa
strategi penentuan posisi (positioning) untuk menghadapi dunia persaingan
adalah sebagai berikut :
1. Penentuan posisi menurut atribut :
Perusahaan memposisikan diri menurut atribut seperti ukuran, lama keberadaannya
dan seterusnya
2. Penentuan posisi menurut manfaat :
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
3. Penentuan posisi menurut penggunaan
atau penerapan : Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
penggunaan atau penerapan
4. Penentuan posisi menurut pemakai :
Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
5. Penentuan posisi menurut pesaing :
Produk memposisikan diri lebih baik daripada pesaing yang disebutkan namanya
atau tersirat
6. Penentuan posisi menurut kategori
produk : Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk
7. Penentuan posisi kualitas atau harga :
Produk diposisikan menawarkan nilai terbaik
Menurut
Kotler terdapat 4 klasifikasi posisi perusahaan menurut peranannya dalam pasar
sasaran, yaitu :
a. Pemimpin
pasar
Perusahaan
ini memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam perubahan harga,
peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas promosi
b.
Penantang pasar
Posisi
perusahaan ini berada setelah pemimpin pasar atau berada pada posisi kedua.
Perusahaan ini dapat melakukan dua hal, mereka dapat menyerang si pemimpin
pasar secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (penantang pasar) atau
mereka dapat tenang dan tidak menimbulkan gejolak (pengikut pasar)
c. Pengikut pasar
Perusahaan
model ini lebih suka mengikuti daripada menantang pemimpin pasar. Adapun
hal-hal yang ditiru biasanya pada produk, distribusi dan iklan si pemimpin,
tetapi meskipun strategi pemasarannya mengikuti si pemimpin pasar biasanya
masih terdapat perbedaan dibanding si pemimpin pasar seperti harga, kemasan
atau selain mengadaptasi kadang-kadang memperbaikinya.
d. Penceruk
Pasar
Alternatif
dari pengikut pasar besar adalah pemimpin dalam pasar kecil atau ceruk (niche).
Perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan
mengarah pasar kecil yang tidak menarik perusahaan besar dan ide dasar penceruk
adalah spesialisasi.
2.3.2.1 Jenis-jenis strategi pemasaran
Assauri
(2008 : 163) bahwa strategi pemasaran secara umum ini, dapat dibedakan tiga
jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan yaitu :
1.
Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated
marketing).
2.
Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).
3.
Strategi pemasaran yang erkonsentrasi (Concentrated Marketing).
Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi
pemasaran di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Strategi pemasaran yang tidak
membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).
Dengan
strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga
perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Oleh karena itu
perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan
berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran
saja.
Strategi
ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan
biaya. Perusahaan memusatkan perhatiannya pada seluruh konsumen dan
kebutuhannya, serta merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin para
konsumen tersebut. Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan
adanya kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai suatu
keseluruhan dengan ciri kesamaan dalam kebutuhannya.
Salah
satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya
sehingga dapat lebih ekonomis. Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak
perusahaan lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan
terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper
competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil lainnya. Akibatnya,
strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran
perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.
2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan
pasar (Differentiated marketing).
Dengan
strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen
tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau produsen
menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar.
Dengan perkataan lain, perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi
produk dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan program pemasaran yang
tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan yang tertinggi dalam
masing-masing segmen pasar tersebut.
Perusahaan
yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok
konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga
pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan
perusahaan akan lebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan lebih kuat
atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi pemasaran ini, penjualan dapat
diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk yang lebih baik di setiap
segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan
bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah, terdapat
kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk
modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya investasi.
3. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi
(Concentrated Marketing).
Dengan
strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa
segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan. Dalam hal
ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada
segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini
mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar
tertentu saja. Jadi perusahaan memusatkan segala kegiatan akan memberikan
keuntungan yang terbesar.
Keuntungan
penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan akan memperoleh kedudukan
atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Hal ini
karena, perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik
dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari
segmen pasar yang dilayaninya. Di samping itu perusahaan memperoleh keuntungan
karena spesialisasi dalam produksi, distribusi dan usaha promosi, sehingga
apabila segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya
usaha pemasaran produk perusahaan tersebut. Kelemahan strategi pemasaran ini
adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada
satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena, kemungkinan terjadinya
perubahan selera para konsumen, atau peningkatan kemampuan daya saing
perusahaan lain yang dapat melebihi kemampuan perusahan ini dalam melayani
pasar secara baik dan efektif.
2.2.3.2 Analisis Lingkungan
Perusahaan
Lingkungan
bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau
industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi
diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Dewasa
ini, terminologi “ lingkungan “ tidak hanya semata -mata merefleksikan
lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran
keseluruhan konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat
berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek. Begitu halnya juga
dengan istilah “bisnis” yang membentuk tipe organisasi, apakah berbentuk
perusahaan berorientasi laba, badan pemerintah, atau pun lembaga nirlaba. Oleh
karena itu, istilah “lingkungan bisnis” memiliki arti yang luas karena
menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi
1. Analisis Lingkungan Eksternal
Unit
bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang
signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba. Unit bisnis
harus menetapkan system intelijen pemasaran untuk menelusuri trend dan
perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya.
2. Analisis Lingkungan Internal
Kemampuan
menentukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut
adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan internalnya.
Jelas
bahwa suatu bisnis tidak harus memperbaiki semua kelemahannya, atau sebaliknya
menyombongkan semua kekuatanya. Pertanyaan besarnya adalah apakah perusahaan
harus membatasi dirinya sendiri terhadap peluang-peluang dimana mereka memiliki
kekuatan yang diperlukan atau mempertimbangkan peluang yang mengharuskan mereka
menemukan mengembangkan kekuatan baru.
2.4 Bauran
Pemasaran
Pemasaran
pada saat ini mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan di mana telah
terjadi perubahan dalam suatu lingkungan bisnis yang menyebabkan perusahaan harus
selalu menyesuaikan strategi. Strategi ini digunakan agar keadaan suatu
perusahaan akan menjadi lebih baik dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Bauran
pemasaran juga merupakan kebijakan yang
digunakan pada perusahaan untuk mampu memasarkan produknya dan mencapai
keuntungan.
Menurut Kotler
yang dikutip dalam Eka Herdiana ( 2015: 19) mengatakan bahwa Definisi
Bauran Pemasaran adalah sebagai berikut :
Marketing mix is the set of marketing
tools that the firm uses to pursue is marketing objective in the target market. Bauran
Pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.
Adapun
bauran pemasaran menurut Zeithaml and Bitner (2001:18) sebagai berikut : Bauran
pemasaran adalah elemen pada organisasi perusahan yang mengkontrol dalam
melakukan komunikasi dengan konsumen atau dipakai untuk mencapai kepuasan
konsumen.
Menurut
Kotler dan Amstrong (2006:56), Bauran pemasaran (Marketing mix) merupakan
seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan
untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.Bauran pemasaran
terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya.
Bauran Pemasaran
|
Pasar Sasaran
|
Produk
Kualitas,
Design, Ciri,Nama Merek Kemasan,Ukuran,Pelayanan,Garansi,Imbalan
|
Harga
Daftar
Harga,Diskon,Potongan Harga Khusus,Periode Pembaaran,Syarat Kredit
|
Promosi
Promosi
penjualan,Periklanan,Tenaga penjualan, Pemasaran Langsung, Public Relation
|
Tempat
Saluran
Pemasaran, Cakupan Pasar,Pengelompkan,Lokasi,Persediaan, Transportasi
|
Gambar
2.1 Bauran Pemasaran
Berdasarkan
gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Produk
Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan atau
dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan .
2. Harga
Harga
adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki
atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan
penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga
yang sama terhadap semua pembeli. Keputusan-keputusan mengenai harga
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal perusahaan dan faktor
eksternal perusahaan.
3. Distribusi
Saluran
disrtibusi menghubungkan produsen dengan pengguna akhir produk atau jasa,
saluran distribusi yang efektif dan efisien memberikan keunggulan strategi yang
penting bagi para anggota organisasi atas saluran-saluran pesaingnya.Hal ini
membawa pemikiran bahwa dalam penentuan saluran distribusi yang akan digunakan,
maka perusahaan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Sifat dan macam barang
b.
Kepercayaan kepada penyalur
c.
Keadaan saingan
d.
Kemampuan perusahaan
Perusahaan
dalam mendistribusikan hasil produknya, selain memperhatikan hal tersebut di
atas, juga produsen perlu memperhatikan tahapan-tahapan saluran yang akan
digunakan sesuai dengan barang yang dipasarkan. Terdapat berbagai macam cara
untuk menyampaikan produk-produk yang dipasarkan untuk dapat sampai ditangan
konsumen yang merupakan mata saluran distribusi, seperti :
a.
Zero-Level Channel (Direct Marketing Channel)
Melalui
channel ini produsen menjual produknya langsung kepada konsumen.
b.
One-Level Channel
Produsen
dalam menyampaikan produknya kepada konsumen menggunakan para pengecer seperti
toko dan kios.
c.
Two-Level Channel
Produsen
dalam menyalurkan produknya ke konsumen melalui pedagang besar (distributor)
yang akan menyalurkannya lagi kepada para pengecer.
d.
Three-Level Channel
Pada
mata saluran distribusi ini produsen barang dalam menyampaikan produknya kepada
konsumen melalui pedagang besar(distributor), dipemborong atau makelar serta
pengecer.
Dari
berbagai sumber tersebut di atas maka disimpulkan bahwa bauran saluran
distribusi terdiri dari :
1.
Saluran distribusi
Hal
ini menyangkut cara penyebarann suatu produk untuk dapat sampai di tangan
konsumen seperti zero-level atau three level channel.
2.
Cakupan (coverage)Hal ini merupakan cakupan wilayah yang terjangkau oleh carapenyampaian
suatu produk ke konsumen.
3. Pilihan (assessments)
Pilihan
saluran distribusi ini dapat berbeda-beda tergantung dari bagaimana caranya
agar suatu produk dapat lebih cepat sampai ke konsumen.
4.
Lokasi (place)
Faktor
ini ditentukan terutama oleh tempat tinggal konsumen yang akan dijangkau oleh
sesuatu produk dan juga tempat penyimpanan produk itu sendiri.
5.
Transportasi
Transportasi
perlu penanganan yang lebih baik karena akan menyangkut tidak saja cepat atau lambatnya
sesuatu produk sampai ke konsumen, tetapi juga menyangkut pelayanan terhadap
konsumen itu sendiri, dalam praktek perbankan saluran penyebaran lokasi kantor
bank untuk mendekatkan pada nasabah. Penempatan lokasi haruslah ditempat yang
strategis, dekat pusat perdagangan, dekat fasilitas pemerintahan dan mudah
dijangkau dari berbagai arah.
4. Promosi
Strategi
promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari
suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya.Fungsi promosi dalam
bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap
konsumen. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasif satu arah
yang dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pengukuran dalam pemasaran.Stanton(dalam Arvina Indah Sari 2013:31)
menyatakan Promosi adalah sesuatu kegiatan memberitahukan (information),
membujuk (persuation) danmempengaruhi (influence).
Sedangkan
Winardi(dalam Arvina Indah Sari 2013:31) menyatakan Promosi merupakan
aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberikan informasi,
membujuk atau mengingatkan pihak-pihak lain tentang perusahaan yang
bersangkutan dan barangbarang serta jasa-jasa yang ditawarkan olehnya.
Menurut
Kotler & Amstrong (2006:124) variabel-variabel yang ada di dalam
Promotional Mix ada lima, yaitu :
a.
Periklanan (Advertising)
Segala
biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non
pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
b.
Penjualan Personal (Personal Selling)
Presentasi
pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan.
c.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Insentif
jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
d.
Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Membangun
hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra
perusahaan” yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan
peristiwa yang dapat merugikan.
e.
Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Komunikasi
langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan
langsung.
Dengan
demikian maka promosi merupakan kegiatan perusahaan
yang
dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen
Sementara
itu, untuk pemasaran jasa diperlukan bauran pemasaran yang diperluas dengan
penambahan unsur yang telah berkembang. Pemasaran jasa dikatakan sebagai salah
satu bentuk produk yang berarti setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan
dari satu pihak ke pihak lainnya dan bersifat tidak berwujud. Sedangkan alat
pemasaran tersebut dikenal dengan istilah “4P” dan dikembangkan menjadi “7P”
yang dipakai sangat tepat untuk pemasaran jasa.
Menurut Kotler dan Keller (2008:4) 7P
didefinisikan sebagai berikut:
1. Produk (product)
Definisi
produk menurut Philip Kotler adalah : Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan
konsumen. Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis seperti
barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.
2. Harga (price)
Definisi
harga menurut Philip Kotler adalah : Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai
tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk
atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di mana
suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga
dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil
penjualan.
3. Tempat/distribusi (place)
Definisi
menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah :Tempat merupakan berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh
dan tersedia pada konsumen sasaran. Distrubusi memiliki peranan yang sangat
penting dalam membantu perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini
dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4. Promosi (promotion)
Definisi
promosi menurut Kotler adalah : Promosi
adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.
5. Orang (people)
People
menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian
karyawan yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam
memenuhi kepuasan pelanggan.
6. Bukti fisik (physical evidence)
Bukti
fisik menurut Philip Kotler yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang
ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik
merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.
7. Proses (process)
Proses
yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa
disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa (Boom dan Bitner
yang dikutip oleh Buchari Alma (2000:234). Proses merupakan bentuk kegiatan
yang dilakukan untuk memasarkan produk barang atau jasa kepada calon pelanggan.
BAB III
Metodelogi Penelitian
3.1 Metode Penelitian
Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah kegiatan penelitian itu didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis (Sugiyono,
2011:2)
Pada
penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2011:13)
menjelaskan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanoa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain.
Secara
deskriptif penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi
pemasaran yang dilakukan PT. Sidomuncul Tbk.
3.1.1 Desain Penelitian
Desain
penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan
penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang
menghasilkan model atau blue print penelitian.
Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kualitatif, yaitu
pendekatan pemecahan masalah dengan berdasarkan
uraian yang tidak berwujud angka. Pendekatan kualitatif diperoleh antara lain
informasi-informasi mengenai PT.Sidomuncul Tbk berupa gambaran umum
PT.Sidomuncul Tbk meliputi sejarah berdirinya dan struktur organisasi
PT.Sidomuncul Tbk mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT.Sidomuncul
Tbk, mengenai bauran pemasaran yang
dilakuakn oleh PT.Sidomuncul Tbk.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Pengertian Variabel
Variable
adalah segala sesuatu yang dapat mengklasifikasikan objek pengamatan ke dalam
dua atau lebih kelompok (budiyono, 2003: 27).
Suharsimi
Arikunto (1998:99) mengemukakan bahwa “variabel penelitian adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Sedangkan
Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau
fenomena yang diteliti.
Selanjutnya
Sutrisno Hadi (1982:437) mengatakan variabel adalah semua keadaan, faktor,
kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen .
Direktorat
Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian
Dari
berbagai definisi para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel
penelitian adalah atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara
satu dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Sehingga tinggi,
berat badan, sikap, motivasi, gaya kepemimpinan, disiplin kerja, gaya belajar,
metode pembelajaran, aktivitas belajar, jenis kelamin, dsb, merupakan contoh
variable penelitian dalam pendidikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
historycal resarch yaitu dengan membaca buku-buku dan literatur serta mengikuti
pola dari literatur maupun buku yang kita baca.
Skala
pengukuran yang digunakan oleh peneliti untuk menyatakan tanggapan dari
responden terhadap setiap pertanyaan yang diberikan adalah dengan menggunakan
Skala Likert.
Menurut
Sugiyono (2011) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenasosial. Dalam
penelitian fenomenasosial ini telah ditetapkan secaras pesifik oleh peneliti
yang selanjutnya disebut sebagaivariabel penelitian, dengan skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item
instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat setuju (SS) : Skor 5
b. Setuju(S) : Skor 4
c. Netral (N) : Skor 3
d. Tidak setuju (TS) : Skor 2
e. Sangat tidak setuju
(STS) : Skor 1
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi
operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi
konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam
lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel
terikat. Variabel bebas yang digunakandalam penelitian ini adalah locus of
control dan kepribadian.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.Variabel
terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja.
Definisi
operasional variable penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing
variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang
membentuknya.
3.2.3 Definisi Konseptual
Menurut
Tan (dalam Koentjaraningrat, 1997:32), mengatakan bahwa “Konsep atau pengertian
adalah unsur pokok di dalam suatu penelitian, kalau masalah dan kerangka
teorinya sudah jelas, biasanya sudah diketahui pula fakta mengenai hal yang
menjadi pokok perhatian dan suatu konsep yang sebenarnya adalah definisi secara
singkat dari sekelompok fakta atau gejala itu”.
Menurut
Soedjadi (2000; 14), Pengertian Konsep adalah “Ide abstrak yang dapat digunakan
untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang ada pada umumnya dinyatakan
dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Konsep adalah suatu abstraksi yang
mewakili kelas objek-objek , kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau
hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama”.
Menurut
Umar (2004:51), “Konsep adalah sejumlah teori yang berkaitan dengan suatu
objek. Konsep diciptakan dengan menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek
tertentu yang mempunyai ciri-ciri yang sama”.
Dari
berbagai definisi para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep adalah
unsur pokok didalam suatu penelitian yang mewakili kelas objek-objek atau
hubungan-hubungan tertentu yang mempunyai ciri yang sama.
3.2.4 Instrumen Penelitian
Instrumen
penelitian atau Alat Pengumpul Data (APD) merupakan suatu alat untuk memperoleh
data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang diinginkan dalam
penelitian.
Pada
dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun
alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus
ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2013 : 148).
3.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Tes – Merupakan alat ukur yang
diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan,
baik secara tertulis maupun secara lisan. Hasil pengukuran ini lebih banyak
digunakan untuk data kuantitatif yang pada umumnya menggunakan alat ukur data
interval sehingga dapat diolah dengan teknik statistika.
2. Wawancara – Wawancara atau interviu
merupakan salah satu alat pengumpul data yang sangat baik untuk mengetahui
pendapat, tanggapan, motivasi, perasaan serta proyeksi seseorang terhadap masa
depannya. Metode wawancara digunakan jika data yang diperlukan sebagian besar
berada dalam benak pikiran responden. Oleh karenanya, wawancara banyak
digunakan dalam studi-studi persepsi yang bernuansa kualitatif.
3. Observasi – Banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati. Menurut Sutrisno Hadi, observasi ialah Pengamatan dan pencatatan
dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki.
4. Kuesioner atau Angket – Merupakan suatu
penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan
umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan
berupa formulir-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek
untuk mendapatkan jawaban atau respons tertulis seperlunya. (Kartini Kartono,
Pengantar Metodologi Riset Sosial, hlm.200).
5. Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240)
dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories),
ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar
misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain
6. Triangulasi, dalam teknik pengumpulan
data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan datayang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Dalam
penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan
metode dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari,
mencatat, mengklasifikasikan dan menggunakan data sekunder yang berupa
data-data dari dokumen yang sudah ada berupa laporan keuangan, kondisi ekonomi,
sosial, teknologi. Dalam hal ini dokumen diambil dari www.sidomuncul.com
dan Annual report PT.Sidomuncul.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.4.1.1 Populasi
Menurut
Arikunto (2002) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang kitatentukan. Jadi populasi berhubungan
dengan data, bukan manusianya.Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka
banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan menurut Sugiyono(2011)
pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
3.4.1.2 Sampel
Hadi
(Margono, 2004: 121) menyatakan bahwa sampel dalam suatu penelitian timbul
disebabkan hal berikut:
1. Peneliti bermaksud mereduksi objek
penelitian sebagai akibat dari
besarnya jumlah populasi, sehingga harus
meneliti sebagian saja.
2. Penelitian bermaksud mengadakan
generalisasi dari hasil-hasil kepenelitiannya, dalam arti mengenakan
kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.
Menurut Arikunto (2006:
131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya
akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut
penelitian sampel.
3.4.1.3 Teknik Sampling
Teknik
sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Probability
Sampling dan Non-probabilty Sampling. Probability sampling merupakan cara
pengambilan sampel yang dilakukan secara acak, sehingga seluruh anggota
populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Sedangkan,
Non-Probability Sampling merupakan cara pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang yang sama kepada anggota populasi untuk dipilih sebagai
sampel. Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis dari Probability
Sampling dan Non-Probability Sampling.
Secara mendasar, Probability Sampling meliputi, Simple Random Sampling,
Proportionate Stratified Random Sampling, Disproportionate Stratified
RandomSampling, dan Cluster Random Sampling.
1. Probability Sampling
Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Syarat utama probability sampling dilakukan adalah sample diambil dari populasi
yang homogen. Ramdom sampilng atau dalam
bahasa Indonesia disebut juga Rambang hedaknya memebrikan gambaran bahwa
distribusi data pada populasi akan berlaku secara sembarang pada setiap anggota
dari populasi. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate
stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area
(cluster) sampling (sampling menurut daerah).
a. Simple Random
Sampling Dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen atau memiliki kesamaan. Dengan demikian,
anggota populasi yang dipilih akan mampu mewakili kondisi populasi.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional. Sebagai contoh apabila peneliti ingin
melakukan survey mengenai perspektif siswa mengenai program sekolah yang
berkaitan dengan pengelolaan sampah dalam lingkungan sekolah yang melibatkan
seluruh siswa secara terjadwal.
c. Disproportionate
stratified random Sampling Teknik ini umumnya digunakan untuk menentukan jumlah
sampel, dengan kondisi populasi berstrata namun kurang proporsional. Sebagai
contoh, di sebuah organisasi mahasiswa jurusan pendidikan matematika, terdiri
atas beberapa tingkat/ semester anggota
dari organisasi mahasiswa tersebut , yaitu: semester 1 berjumlah 20 orang,
semester 3 berjumlah 25 orang, semester 5 berjumlah 4 orang dan semester 2
berjumlah 1 orang. Maka, untuk mahasiswa semester 5 dan semester 7 harus
diambil seluruhnya karena jumlahnya terlalu kecil apabila dibandingkan dengan
yang lain.
d. Cluster Sampling
(Area Sampling) Teknik sampling ini digunakan untuk menentukan sampel bila
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Untuk menentukan
penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan. Teknik sampling daerah ini sering
digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan
tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara
sampling juga. Sebagai contohnya adalah Cluster Sampling karena berkaitan
dengan daerah yang memiliki jumlah subyek yang banyak. Salah satu bentuk
cluster sampling adalah Multi-Stage Random Sampling. Multi-Stage Random
Sampling (penarikan sampel bertahap) dilakukan jika cakupan penelitian
(populasinya) sangat besar. Tahap yang dilaksanakan dilakukan dari daerah yang
besar menuju daerah yang lebih kecil.
2. Nonprobability Sampling
Non
Probability sampling adalah teknik yang sampling yang diambil dengan tujuan dan
maksud tertentu oleh peneliti. Tujuan ini muncul bisa disebabkan oleh masalah
penelitian, sehingga teknik non probability sampling tidak dapat dilakukan
generalisasi kesimpulan terhadap populasi. Non-probability sampling meliputi,
sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidental, purposive sampling,
sampling jenuh, dan snowball sampling.
1. Sampling Sistematis Sampling Sistematis
adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut. Kemudian, pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
nomor mengambil nomor berdasarkan kelipatan dari bilangan tertentu, nomor genap
atau ganjil saja.
2. Sampling Kuota Sampling Kuota adalah
teknik untuk penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sehingga jumlah (kuota) yang diinginkan terpenuhi.
3. Sampling Insidental Sampling Insidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti di awal dapat digunakan
sebagai sampel, namun tetap dengan syarat apabila orang yang ditemui tersebut
kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.
4. Sampling Purposive Sampling Purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian terhadap cara guru biologi mengajar di suatu wilayah, maka
sampel sumber datanya adalah guru biologi. Namun, sampel ini lebih cocok digunakan
untuk penelitian kualitatif yang tidak melakukan generalisasi.
5. Sampling Jenuh Sampling Jenuh merupakan
teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil, seperti kurang
dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel.
6. Snowball Sampling Snowball sampling
merupakan teknik penentuan sampel yang pada awalnya berjumlah kecil kecil,
kemudian membesar, sebagaimana analogi bola salju. Dalam penentuan sampel,
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini
belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang
lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh
dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
3.5 Jenis Data
3.5.1 Data Kualitatif
Data
kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang berwujud
pernyataan-pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara,
analisis dokumen, diskusi terfokus,atau observasi yang telah dituangkan dalam
catatan lapangan (transkrip).
3.5.2 Data Kuantitatif
Data
yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan
berupa data lisan dengan penjelasan mengenai pembahasan.
3.6 Sumber Data
3.6.1 Data Primer
Data
primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
3.6.2 Data Sekunder
Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data sekunder,
dalam penelitian ini berupa laporan keuangan, faktor kondisi internal dan eksternal
perusahaan misalnya kondisi ekonomi, sosial, teknologi yang berpengaruh
terhadap kinerja PT. Sidomuncul Tbk.
3.7 Teknik Anaisis Data
3.7.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Di
dalam penelitian menggunakan teknik analisis data kuantitatif merupakan
kegiatan sesudah data dari seluruh responden atau sumber data-data lain semua
terkumpul. Teknik di dalam penelitian kuantitatif yaitu menggunakan statistik.
Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan juga statistik non
parametris.
Menurut
Sugiyono, teknik penelitian kuantitatif juga dapat diartikan sebagai suatu
metode penelitian dengan landaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel.Umumnya teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan cara acak, teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik bertujuan untuk menguji
hipotesis yang t ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7).
Metode
kuantitatif ini sering juga disebut dengan metode tradisional, positivistik,
ilmiah/scientific dan juga metode discovery. Metode kuantitatitif ini dinamakan
metode tradisional, sebab metode ini sudah cukup lama dipakai sehingga sudah
dianggap sebagai metode tradisi untuk sebuah penelitian. Teknik ini juga
disebut sebagai metode positivistik sebab juga berlandaskan kepada filsafat
positivisme. Metode atau teknik ini disebut sebagai metode ilmiah/scientific,
disebkan metode ini memilili kaidah-kaidah ilmiah yang terpenuhi yaitu konkrit,
empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Cara ini biasa disebut
juga dengan metode discovery karena metode ini bisa ditemukan dan dikembangkan
di dalam berbagai iptek terbaru. Metode ini memiliki sebutan metode kuantitatif
karena data penelitian yang berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. Berikut ini adalah macam-macam dari statis untuk analisis data
3.7.1.1
Statistika deskriptif
Statistika
deskriptif yaitu statistik yang digunakan menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan data yang sudah terkumpul, sebagaimana adanya tanpa bermaksud
untuk membuat kesimpulan yang berlaku dalam umum atau generalisasi.
3.7.1.2
Statistika inferensial
Statistika
inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi, dan statistik ini sangat cocok
digunakan apabila sampel diambil dari populasi yang sudah jelas dan cara
pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan secara acak.
3.7.2 Teknik Analisis Data Kualitatif
Menurut
Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) yang dimana
peneliti merupakan sebagai instrumen kunci, dari pengambilan sampel sumber data
yang dilakukan dengan cara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan
trianggulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekan pada makna dari generalisasi.
Metode
analisis data deskriptif kualitatif dalam suatu penelitian ini berguna untuk
mengembangkan teori yang telah dibangun dari data yang didapatkan di lapangan.
Metode kualitatif pada tahap awalnya peneliti melakukan penjelajahan, kemudian
dilakukan pengumpulan data sampai mendalam, mulai dari observasi hingga
penyusunan laporan.
Langkah-langkah
Analisis Data Secara Umum
1. Pengolahan Data
Data yang sudah
terkumpul di dalam tahap pengumpulan data, kemudian perlu diolah kembali.
Pengolahan data tersebut memiliki tujuan agar data lebih sederhana, sehingga
semua data yang telah terkumpul dan menyajikannya sudah tersusun dengan baik
dan rapi kemudian baru dianalisis.
Tahap-tahap dalam
pengolahan data
a. Penyuntingan
(editing)
Penyuntingan merupakan
kegiatan memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden.
b. Pengkodean (coding)
Pengkodean adalah
kegiatan Setelah diakukannya penyuntingan data, kegiatan berikutnya yaitu
Pengkodean yang dilakukan dengan menggunakan cara memberikan simbol atau tanda
yang berupa angka terhadap jawaban responden yang diterima.
c. Tabulasi
(tabulating)
Tabulasi merupakan
kegiatan menyusun dan juga menghitung data dari hasil pengkodean, kemudian akan
disajikandalam wujud tabel.
2. Penganalisisan Data
Apabila proses
pengolahan data telah selesai, maka proses selanjutnya yaitu analisis data.
kemudian Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan dan juga memudahkan
data untuk ditafsirkan. Setelah datanya sudah terkumpul, maka diklasifikasikan
menjadi dua kelompok, yakni data kuantitatif dengan bentuk angka-angka dan data
kualitatif yang lebih dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau simbol.
3. Penafsiran Hasil
Analisis
Kamudian bila data
sudah selesai dianalisis, kegiatan yang harus dilakukan yaitu menafsirkan hasil
analisis data tersebut. Tujuan penafsiran analisis ini adalah untuk menarik
kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
Penarikan kesimpulan
ini dilakukan dengan cara membandingkan hipotesis yang sudah dirumuskan dengan
hasil analisis yang sudah diperoleh. Akhirnya, peneliti bisa manarik kesimpulan
apakah menerima atau menolak hipotesis yang sudah dirumuskan.
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1 Matrik Swot
Swot
adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan.
Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan
kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Tabel 3.1 Matrik
SWOT
Keterangan tabel 1.2 :
- Semua perusahaan mengalami ancaman dan memiliki kesempatan jika manajernya profesional dalam melakukan analisis lingkungan luar, demikian juga perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan. Yang bisa dikendalikan oleh manajemen adalah faktor dalam, faktor luar relatif sulit dikendalikan. Namun, keberhasialan perusahaan mempertahankan dan melangsungkan hidup ditentukan oleh faktor internal ; faktor eksternal hanya mempengaruhi saja.
- Strategi SO (strength-opportunity) artinya perusahaan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar perusahaan dapat berkembang dengan cepat. Strategi yang demikian itu umumnya dimiliki oleh perusahaan yang memiliki manajemen professional.
- Stategi ST (strength-threat) artinya perusahaan menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman ; strategi ini sangat berisiko.
- Strategi WO (weakness-opportunity), manajemen harus mengatasi terlebih dahulu kelemahan kemudiaan memanfaatkan peluang.
- Strategi WT (weakness-threat),manajemen mengurangi kelemahaan untuk menghadapi ancaman ; perusahaan yang demikian cenderung akan bangkrut.
Gambar
3.1 Diagram Swot
Berdasarkan
Gambar diatas dapat kelaskan sebaga berikut :
Kuadran
I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki
kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal
organisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth
oriented strategy)
Kuadran
II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
Diversifikasi yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari yang biasanya)
dengan memanfaatkan kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan datang
memungkinkan terciptanya peluang.
Kuadaran
III : Organisasi medapatkan peluang (eksternal) yang sangat besar, tetapi
dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus
organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga
dapat merebut peluang dari luar tersebut dengan baik.
Kuadran
IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan
yakni mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan meminimalisir
kelemahan.
3.8.3
Analisis Visi dan Misi
Menurut Ismail Solihin (2012:21) peryataan visi
menunjukkan arah strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa
mendatang sehingga akan menuntun pengarahan sumber daya perusahaan bagi
pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki
kaitan yang sangat erat dengan Misi perusahaan, dalam arti strategis yang
dinyatakan di dalam Visi masih berada di dalam lingkup usaha yang dijalankan
oleh perusahaan. Visi perusahaan lebih menggambarkan “What do you want to
become” sedangkan Misi perusahaan lebih menunjukkan “What is our business.
Dimensi visi, visi yang baik adalah visi yang dapat
menjawab lima pertanyaan ini :
1.Apakah kepercayaan
atau fokus untuk pengembangan bisnis ke depan?
2.Apakah ruang lingkup
produk dan pasar yang akan dan tidak akan dipertimbangkan?
3.Apakah penekanan ke
depan atau prioritas dan bauran produk dan pasar yang termasuk dalam
lingkup/scope?
4.Apakah
kemampuan-kemampuan kunci yang diperlukan untuk membuat visi stratejik menjadi
kenyataan?
5.Apakah pengaruh visi
terhadap pertumbuhan dan harapan?
Menurut
David (2009:84), peryataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi
tentang "alasan keberadaan" suatu organisasi.
Menurut
Davit, Fred R, (2009:102) terdapt Sembilan karakteristi yang harus terangkum
dalam suatu misi perusahaan, dank arena misi perusahaan merupakan bagian dari
proses strategic management yang akan dipublikasikan kepada masyarakat, maka
misi perusahaan sebaiknya mencakup Sembilan komponen pokok tersebut, yang
terdiri dari:
1. Customer
Secara
eplisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi produk
perusahaan.
2. Product or Services
Dalam
hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau jasa apa saja
yang dihasilkan oleh perusahaan.
3. Markets
Pernyataan
ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan bersaing dengan produk
yang dihasilkan oleh pesaing.
4. Technology
Pernyataan
misi menyebutkan arah pengembangan teknologi perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
5. Concern for survival, growth, and
profitability
Dalam
hal ini peryataan misi menunjukan secara komitmen perusahaan terhadap
kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan
laba (proditabilitas).
6. Philosophy
Misi
akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas
etis dari perusahaan.
7. Self Concept
Misi
akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive comperences)
dari perusahaan dibandingkan pesaingnya.
8. Concern for public image
Misi
akan menunjukan apakah perusahaan memiliki respons terhadap masalah-masalah
social, kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan.
9. Concern
for employees
Dalam
hal ini pernyataan misi akan menunjukan apakah karyawan merupakan asset yang
berharga perusahaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Entitas Anak
a.
PT
Semarang Herbal Indo Plant
PT Semarang Herbal Indo Plant (SHI) adalah
pabrik ekstraksi bahan baku yang didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas
produksi karena dengan penambahan kapasitas mesin ekstraksi ini akan memperpendek
mata rantai produksi, meningkatkan efisiensi dan standardisasi bahan baku serta
menampung hasil panen para petani rempah. Keberadaan SHI telah meningkatkan
mutu produk bahan baku dan obatobat herbal sehingga produk-produk yang
dihasilkan Sido Muncul dapat memenuhi standar kualitas yang prima danmampu
bersaing di pasar global.
Fasilitas
yang dimiliki SHI diantaranya adalah peralatan untuk mengolah bahan mentah
(termasuk sebelum proses awal pengolahan bahan mentah), penyaringan air secara
osmosis, peralatan ekstraksi dinamik, vakum rendah desikator suhu, pelarut
ekstraksi bertenaga tinggi, peralatan ekstraksi kromatografi dan alat pengering
semprot.
b.
PT
Muncul Mekar (MM)
merupakan
perusahaan distribusi yang khusus mendistribusikan semua produk SidoMuncul melalui
jaringan distribusi yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. MM
didirikan pada tahun 1975 dengan kantor pusat di Jl. Mlaten Trenggulun Nomor
102 Semarang di bawah pimpinan Sofyan Hidayat. Di awal kegiatan usahanya, MM
hanya menempati sebuah rumah biasa dengan belasan karyawan, serta mengandalkan
3 buah mobil untuk kanvaser/pemasaran luar kota dan 5 motor untuk pemasaran
dalam kota. Area distribusi MM mencakup seluruh daerah di Pulau Jawa.
c.
PT Berlico Mulia Farma
Berlico resmi bergabung sebagai anak
perusahaan Sido Muncul pada tanggal 1 September 2014 untuk mendukung visi
Perseroan menjadi pemimpin industri farmasi di Indonesia. Berlico yang telah
berdiri sejak tahun 1976 diakuisi sebagai langkah nyata Sido Muncul mewujudkan
rencana jangka panjang melebarkan sayap ke industri farmasi.
PT
Berlico Farma sendiri beralamat
Jl. Juwangen Kalasan Km. 10,6 Tromol Pos No. 8 Yogyakarta. Saat
ini Berlico telah memproduksi sekitar 80 jenis obat yang terdiri dari
produk-produk ethical, OTC, makanan suplemen dan obat herbal. Merek produk yang
dipasarkan antara lain: Anacetine (obat penurun panas), Combicitrine (obat
cacing), Berlosid (obat maag), Anabion (multivitamin anak-anak), Suprabion (multivitamin
untuk orang dewasa), dan Minyak Telon Cap 3 Anak.
4.2 Sejarah PT.Sidomuncul Tbk
PT. SidoMuncul bermula dari sebuah
industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta,
dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan
jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang
praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada
tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti
“Impian yang terwujud”dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun.
Dengan
produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat
mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu
meningkat. Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun
ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat
permintaan pasar yang terus meningkat,
Di
tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe,
Semarang. Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik
mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya
ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai
lebih dari 2000 orang). Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa
perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun
1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran
oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.
Pabrik
baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas sekitar 30
hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Republik Indonesia saat itu pada 11 November 2000. Saat peresmian pabrik,
Perseroan sekaligus menerima dua sertifikat, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional
yang Baik (“CPOTB”) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (“CPOB”) setara dengan
farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan Perseroan sebagai satu-satunya
pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan
pabrik seluas ekitar 8 hektar dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan
pabrik.
4.3 Visi
dan Misi PT.Sidomuncul Tbk
a. Visi
Menjadi
perusahaan obat herbal, makanan minuman kesehatan dan pengolahan bahan baku
herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan
b.
Misi
1. Mengembangkan produk-produk berbahan
baku herbal yang rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian.
2. Mengembangkan penelitian obat-obat
herbal secara berkesinambungan.
3. Membantu dan mendorong pemerintah,
institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan
pengembangan obat dan pengobatan herbal.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian
bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
5. Melakukan corporate social
responsibility (CSR) yang intensif.
6. Mengelola perusahaan yang berorientasi
ramah lingkungan.
7. Menjadi perusahaan obat herbal yang
mendunia.
4.3.1 Analisis Visi dan Misi
PT.Sidomuncul
Berikut ini adalah analisis visi
sidomuncul dalam menjawab 5 pertayaan kunci :
Pertanyaan
|
PT.Sidomuncul
|
kepercayaan
|
√
|
Ruang Lingkup
|
√
|
Prioritas dan Bauran Produk
|
√
|
Kemampuan-Kemampuan Kunci
|
√
|
Pertumbuhan dan Harapan
|
−
|
Tabel
4.1 Analisis Pvisi PT.Sidomuncul Tbk
Penjelasan
mengenai Analisis visi PT.Sidomuncul
a. Kepercayaan
Dalam visi sidomuncul
perusahaan fokus untuk pengembangan obat herbal melalui makanan dan minuman
kesehatan contoh: Tolak angin dan Kuku Bima Enar-G.
b. Ruang
Lingkup
Visi sidomuncul ialah
menjadi perusahaan obat herbal, maka sudah sudah jelas bahwa sidomuncul
memiliki beragam produk dari obat herbal dan berusaha menguasai pasar obat
herbal.
c. Prioritas
dan Bauran Pemasaran
Sidomuncul dalam masa
yang akan datang , terus mengembangkan obat herbal dengan berbagai inovasi
baru.
d. Kemampuan-kemampuan
kunci
Sidomuncul telah
memiliki certifikat CPOB (cara pengolahan obat dengan benar) dan CPOTB (cara
pengolahan obat traditional dengan benar) itu membuktikan bahwa sidomuncul
melakukan pengolahan bahan baku dengan baik.
Namun dalam analisi visi PT.Sidomuncul Tbk, masih memiliki
kekurangan dalam menyatakan pertumbuhan dan harapan kedepan oleh karena untuk
melengkapinya dapat ditambahkan.
Pertumuhan
dan harapan sidomuncul ialah menjadi perusahaan obat herbal yang dapat
menguasai pasar pada tahun 2020, dengan hal ini maka sidomuncul akan dapat
lebih terarah dalam menyatakan visi nya kedepan.
4.3.2 Analisis Misi PT.Sidomuncul
Tbk
Aspek
|
PT.Sidomuncul Tbk
|
Pelanggan
|
√
|
Produk
|
√
|
Pasar
|
√
|
Teknologi
|
√
|
Perhatian
keberlangsungan perusahaan
|
√
|
Filosofi
|
√
|
Konsep
diri
|
√
|
Perhatian
Citra Publik
|
√
|
Perhatian
karyawan
|
−
|
Berikut
ini adalah analisis misi sidomuncul dalam menjawab 9 pertayaan kunci :
Tabel
4.2 Analisis Misi PT.Sidomuncul Tbk
Penjelasan
mengenai analisis misi PT.Sidomuncul Tbk.
a. Pelanggan
Dalam
misinya sidomuncul berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pola hidup sehat dan berusaha mendorong institusi pendidikan,
menunjukan bahwa sidomuncul mengincar sasaran kepada masyarakat terutama para
pelajar .
b. Produk
Sidomuncul berusaha mengembangkan
produk herbal yang rasional , ini menjelaskan bahwa sidomuncul berkonsentrasi
pada produk herbal.
c. Pasar
Sidomuncul berusaha berkompetisi
pada pasar obat herbal, yang berusaha berkompetisi didalam dan luar negeri.
d. Teknologi
Mengembangkan obat herbal yang
berkesinambungan, misi ini menyatakan bahwa sidomuncul dalam melakukan
pengolahan obat herbal dengan teknologi terbaru.
e. Perhatian
akan keberlangsungan
sidomuncul berusaha mendorong
pemerintah, institusi pendidikan dan kedokteran untuk lebih berperan dalam
mengembankan obat –obatan herbal.
f. Filosofi
Menggambarkan akan rasa sayang nenek terhapad
cucunya, begitupul dengan kasih sayangnya dengan produk herbal
g. Konsep
diri
Sidomuncul berusaha mengembangkan
produk herbal yang rasional, aman dan jujur, hal ini dibuktikan oleh Certifikat
CPOB dan CPOTB.
h. Perhatian
citra publik
Sidomuncul melakukan berbagai CSR
diantaranya operasi katarak dan mudik gratis hal ini dapat menimbulkan citra
yang baik dimatamasyarakat atau pelanggan.
Namun dalam analisis misi diatas,
sidomuncul masih memiliki kekurangan yaitu perhatian karyawan, maka agar misi
sidomuncul lebih sempuna , sidomuncul perlu menambahkan misi berikut.
Meningkatkan kompetensi karyawan
dan ikut serta dalam menekan angka kemiskinan di indonesia. Dalam hal ini Supaya
kompetensi yang dimiliki karyawan bertambah dan agar perusahaan lebih dapat
memperhatikan kesejahteraan karyawan.
4.4 Analisis SWOT PT.Sidomuncul Tbk
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran PT Sidomuncul Tbk. Analisis
ini dilakukan untuk dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman
(Threat). Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan,kelemahan,peluang dan
ancaman.
4.4.1 Faktor Internal yang berasal
dari lingkungan dalam perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan
1. Kekuatan (Strength)
1. Produk terjangkau dengan harga Murah
Berdasarkan hasil informasi, produk
sidomuncul rata-rata berkisar pada harga Rp 1.000 s/d Rp 2.500 , salah satu
contohnya ialah Tolak angin dan jamu Anak pintar.
2.
Kemasan Produk yang praktis
Produk-produk sidomuncul
dalam memasarkan produknya melakukan
strategi untuk dapat memuaskan konsumennya memberikan kemudahan pada kemasan
setiap produknya dengan menggunakan sachet untuk mempermudah pemakaian dengan
menyobek atau mengguntingnya contohnya tolak angin dan menggunakan Botol dengan
hanya membuka tutupnya.
3. Memiliki Brand produk yang sudah
dikenal
Produk sidomuncul bukan
hanya dikenal oleh masyarakat indonesia namun produk sidomuncul kini telah
berusaha menembus pasar Asia dan Erofa dimana produk sidomuncul telah ada di
Hongkong,Amerika dan Arab Saudi dan sebagainya, yaitu melalui produknya Tolak
Angin.
4. Keahlian dalam Inovasi Produk
Salah satu kunci
kesuksesan sidomuncul bukan hanya terletak pada satu produk yang sudah dikenal,
tetapi sidomuncul juga terus berinovasi pada produk yang lain, inovasi terbaru
produk sidomuncul ialah minuman ColaMilk
5.
Memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik
Pengelolaan limbah
adalah salah satu faktor yang membuat tiap perusahaan bisa terjerat dalam
undang-undang jika perusahaan belum bisa mengelola limbah tersebut dengan
benar, namun bagi sidomuncul limbah-limbah tersebut dapat dipergunakan atau
dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna. Pengolahan limbah pada sidomuncul sudah dapat tertangangi ,
berikut adalah alur pengolahan limbah sidomuncul:
Gambar 4.1 Pengelolaan
limbah sidomuncul
Sumber: Prospektur Akhir Lengkap
Sidomuncul
6. Menggunakan endorser yang sudah
dikenal
Dalam mendapatkan
pelanggan yang besar sidomuncul harus dapat mampu mempengaruhi para calon
pelanggannya, yaitu melalui para endorser yuang sudah terkenal, dan sedang
booming , diantaranya yang pernah menjadi endorser sidomuncul ialah, Donny
Kusuma , Mbah Marijan, Chris Jhon, Manny pac ,ernest Prakasa, Agnes Monica,
Denada, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) dan lain-lain.
7. Pemasaran dari hulu ke hilir
Berkembang nya sarana
dan prasarana serta perbaikan infrastruktur yang berkesinambungan dengan
didukungnya sistem informasi yang semakin berkembang, kini memudahkan produk sidomuncul
untuk dapat mendistribusikan produknya dari hulu ke hilir, sehingga pada saat
ini telah banyak outlet-outlet yang didirikan oleh siodomuncul di seluruh
indonesia, atau juga produknya dapat
mudah ditemukan di toko dan gerai-garai modern seperti alfamart, indomart dan
lainnya.
Kemudahan sistem
informasipun kini menjadi media pemanfaatan bagi sidomuncul untuk dapat
mendistribusikan produknya, yaitu dengan cara memberikan informasi di internet
bagaiman menjadi distributor sidomuncul..
Adapun cara menjadi distributor
sidomuncul adalah sebagi berikut :
hubungi :081287212578 / 082178501312
pin: 52645128
Gambar 4.2 Peta cakupan wilayah
distribusi produk sidomuncul
Sumber : Prospektur Akhir Sidomuncul
8.
kerjasama penelitian yang baik dengan Universitas lokal
Penelitian memang tidak
ada batasnya, hal ini yang mendorong sidomuncul untuk memberikan kesempatan
kepada universitas lokal untuk melakukan penelitian, diantaranya kerjasama
dengan Universitas Diponegoro Semarang, PPOT Universitas Gajah Mada Yogyakarta,
Universitas Maranatha Bandung, Fakultas Farmasi Sanatadharma Yogyakarta, juga
Universitas Sugijopranoto, adalah sejumlah kampus yang kami ajak untuk
bekerjasama.
Bukan hanya itu saja,
sidomuncul juga bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Institut Teknologi
Bandung, Balai Penelitian Tanaman Obat Departemen Kesehatan di Tawangmangu,
juga Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah di Bogor.
Adapun penelitian yang pernah dilakukan diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Uji Toksisitas
Uji khasiat &
Bersama Universitas Dipenogoro,Semarang, mendapatkan hasil penelitian produk
Tolak Angin terbukti mampu menaikkan daya tahan tubuh melalui parameter
kenaikan sel T yang merupakan indicator meningkatnya daya tahan tubuh.
Melakukan Penelitian
dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati. Penelitian pada tumbuhan obat dilakukan
di Laboratorium, Green House dan Kebun Penelitian. Kami melakukannya sendiri oleh Departemen R & D yang bekerjasama
dengan lembaga penelitian lain (Perguruan Tinggi, Balai Penelitian/Lembaga
Penelitian lain).
2. Kelemahan (Weakness)
1. Memiliki bahan yang berbahaya
Produk sidomunul memang
telah mendapatkan certifikat CPOB dan CPOTB, namun dalam komposisi minuman sidomuncul
masih terdapat bahan yang berbahaya , yaitu pada komoposisi Kuku Bima Ener-G
terdapat bahan Aspertame yang jika dikonsumsi terus menerus atau rutin bersifat
meracuni darah.
Tabel 4.3 Komposisi
Kuku Bima Ener-G
Komposisi
KukuBima Ener-G
Ginseng Extract 30mg
Royal Jelly 30mg
Honey 100mg
Taurine 1000mg
Caffein 50mg
Vitamin B3 20mg akg
135%
Vitamin B6 5mg akg
385%
Vitamin B12 5mcg akg
210%
Aspartame 145mg (ADI
50mg/kg berat badan)
Cyclamate (sodium
cyclohexanesulfamate)
Acesulfame
Sodium
bicarbonate
Citric
Acid
Flavour
Carmoisin CL 14720
Brilliant
blue CL 42090
2. Tidak mencantumkan logo Halal Mui
Berdasarkan hasil
pengamatan produk sidomuncul masih memiliki kelemahan dengan tidak
mencantumkamkan logo Halal Mui, tanpa logo halal masyarakat akan merasa
kebingungan untuk membeli produk sidomuncul, walaupun sidomuncul berorientasi
pada obat-obatan herbal bukan tidak mungkin membuat masyarakat akan lebih
selektif untuk memilih produk lain.
3.
tidak mencantumkan nomor layanan pelanggan
Perkembangan teknologi
yang pesat ini, kurang begitu dipandang
oleh sidomuncul, hal ini terbukti dengan sidomuncul tidak mencantumkan nomor
layanan pelanggan pada produk kukubima ener-g, yang mungkin sewaktu-waktu
membuat konsumen merasa kecewa terhadap produknya tidak dapat langsung
menghubungi pihak perusahaan lewat telephone.
4.
Kurangnya informasi terhadap produk sidomuncul yang lain
Banyaknya produk
sidomuncul yang dikeluarkan, akan membuat bingung para calon pelanggan, begitu
pula dengan informasi yang kurang menyeluruh terhadap produk yang lain, membuat
orang kurang begitu mengenal produk sidomuncul yang lainnya, seperti jamu
komplit, Pria sehat, kopi jahe sidomuncul, pegal linu gingseng, kunyit asam dan
juga produk terbaru sidomuncul cola milk. Tidak begitu banyak orang yang
mengenal produk tersebut.
4.4.2
Faktor Eksternal yang berasal dari lingkungan luar perusahaan berupa peluang dan ancaman
1. Peluang (Opportunity)
1. Kebutuhan Masyarakat terhadap barang
konsumsi dan kesehatan
Kini obat-obatan telah menjadi
barang konsumsi, tingkat gaya hidup masyarakat modern yang tinggi, membuat obat-obatan herbal menjadi barang
yang perlu dimiliki, untuk menjaga stamina dan ketahanan diri.
2. Keanekaragaman hayati indonesia
Banyaknya
tumbuh-tumbuhan alami di indonesia merupakan keuntungn yang sangat besar bagi
sidomuncul, kaarena dengan bahan-bahan obat yang berlimpah menjdikan sidomuncul
akan mudah untuk mendapatkan kebutuhan bahan.
3. Melakukan ekspansi keluar negeri
Peluang sidomuncul
semakin terbuka lebar untuk memasarkan produknya keluar negeri setelah tolak
angin dapat berkembang di pasar Asia dan Erofa, hal ini bukan tidak mungkin
sidomuncul dapat memasarkan produk yang lainnya di pasar luar negeri.
Produk –produk
sidomuncul yang kini sudah dikenal masyarakat adalah tolak angin dan kuku bima
ener-g, ini membuat peluang besar untuk sidomuncul memperkenalkan produk yang
lainnya seperti kuku bima ener-g kepada pasar yang lebih besar.
4. Munculnya istilah back to nature
Slogan back to nature atau kembali ke
alam , kini mulai menggema di indonesia khusussnya dibidang medicine atau pengobatan.
Slogan ini bertujuan menghimbau bersama-sama memanfaatkan potensi alam yang sudah
adadalam dunia pengobatan.
Sidomuncul harus dapat menyikapi hal ini
dengan secara positif. Sehubungan dengan negara indonesia sangat kaya akan
bahan obat-obatan dan sudah turun-temurun menggunakan bahan alami seperti : rempah-rempah, lada, pala dan
cengkeh., disamping itu pula tentunya berbagai macam herbal medicine seperti :
kumis kucing, mahoni, mengkudu,
belimbing ,asam jawa dan lain-lain. Hampir semua jenis penyakit diobati dengan
ramuan jamu yangdisediakan dengan cara sederhana seperti diseduh, dibobokan
atau dihirup.
2 Ancaman (Threat)
1. Adanya produk
pesaing yang memiliki manfaat yang sama (Kompetitor langsung)
Dengan adanya
kompetitor langsung ini, membuat sidomuncul kesulitan untuk mengembangkan
produknya atau menghalangi sido muncul untuk mendapatkan laba tinggi, contohnya
PT Deltomed Laboreatories (Antanging), PT Bintang Toedjoeh (Bejo).
2. Adanya Kompetitor
tidak langsung
Persaingan pada
obat-obatan herbal bukan hanya terjadi pada perusahaan besar namun juga dapat
di pengaruhi oleh perusahaan perusahaan kecil seperti ; Baitul Herbal, PT
Herbal Insani, yang menawarkan produk-produk herbal berbagai jenis dan bentuk
serta manfaat yang ditawarkan.
3. Adanya Kompetitor
lainnya
Pembuat Jamu
tradisional dengan cara yang masih tradisional (manual), tukang jamu lokal
keliling dengan membawa produk buatanya sendiri, ini juga mempengaruhi
penjualan sidomuncul, dengan pedagang jamu gendong mereka dapat dengan mudah
memasarkan produknya langsung ke masyarakat, biasanya merka menggunakan sistem
jemput bola.
4. Adanya barang subtitusi atau
pengganti
Serta hal lain yang dapat mengusik sidomuncul
terdapat pada barang-barang subtitusi antara lain : Pocari sweat dan Mizone
Tabel 4.4 Analisis SWOT pada PT Sidomuncul Tbk
Faktor Internal
|
|
Kekuatan
1. Produk terjangkau dengan harga
Murah
2. Kemasan Produk yang praktis
3 Memiliki Brand produk yang sudah
dikenal
4. Keahlian dalam Inovasi Produk
5. Memiliki sistem pengelolaan limbah
yang baik
6. iklan menggunakan endorser yang
sudah dikenal
7. Pemasaran dari hulu ke hilir
8. Melakukan kerjasama penelitian
dengan Universitas lokal
|
Kelemahan
1. Memiliki bahan yang berbahaya
(aspertame)
2. . Tidak mencantumkan logo Halal Mui
3. Tidak mencantumkan nomor layanan
pelanggan
4. Kurangnya informasi terhadap produk
sidomuncul yang lain.
|
Faktor Eksternal
|
|
Peluang
1.Kebutuhan Masyarakat terhadap barang
konsumsi dan kesehatan
2. Keanekaragaman hayati indonesia
3. Melakukan ekspansi keluar negeri
4. Munculnya istilah back to nature
|
Ancaman
1.Adanya produk pesaing yang memiliki
manfaat yang (Kompetitor langsung)
2.Adanya Kompetitor tidak langsung
3. Adanya Kompetitor lainnya
4. Adanya barang subtitusi atau pengganti.
|
Tabel 4.5 IFAS
Fakto Strategis
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Kekuatan
1. Produk terjangkau
dengan harga Murah
2. Kemasan Produk
yang praktis
3 Memiliki Brand
produk yang sudah dikenal
4. Keahlian dalam
Inovasi Produk
5. Memiliki sistem
pengelolaan limbah yang baik
6. iklan menggunakan
endorser
yang sudah dikenal
7. Pemasaran dari
hulu ke hilir
8. Melakukan
kerjasama penelitian dengan Universitas lokal
|
0,09
0,07
0,06
0,06
0,08
0,06
0,03
0,05
|
4
3
3
3
4
3
2
3
|
0,36
0,21
0,18
0,18
0,32
0,18
0,06
0,15
|
SUBTOTAL
|
0,5
|
|
1,64
|
Kelemahan
1. Memiliki bahan
yang berbahaya (aspertame)
2. . Tidak
mencantumkan logo Halal Mui
3. Tidak mencantumkan
nomor layanan pelanggan
4. Kurangnya
informasi terhadap produk sidomuncul yang lain.
|
0,12
0,02
0,01
0,08
|
2
1
2
3
|
0,24
0,2
0,02
0,24
|
SUBTOTAL
|
0,5
|
|
0,88
|
TOTAL
|
1
|
|
2,52
|
Dari hasil analisis data di atas
Strength mempunyai skor 1,64 sedangkan weakness memiliki skor 0,88. Seperti
halnya pada Ifas, maka pada faktor-faktor strategis Efas juga dilakukan
identifikasi.
Tabel 4.6 Efas
Faktor
Strategis
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Peluang
1.Kebutuhan
Masyarakat terhadap barang konsumsi dan kesehatan
2. Keaneka ragaman
hayati indonesia
3. Melakukan ekspansi
keluar negeri
4. Munculnya istilah
back to nature
|
0,12
0,13
0,15
0,1
|
3
3
4
2
|
0,36
0,39
0,60
0,02
|
SUBTOTAL
|
0,5
|
|
1,55
|
Ancaman
1.Adanya produk
pesaing yang memiliki manfaat yang
(Kompetitor langsung)
2.Adanya Kompetitor
tidak langsung
3. Adanya Kompetitor
lainnya
4. Adanya barang
subtitusi atau pengganti.
|
0,16
0,8
0,14
0,12
|
1
4
2
2
|
0,16
0,32
0,28
0,24
|
SUBTOTAL
|
0,5
|
|
1
|
TOTAL
|
1
|
|
2,55
|
Analisis Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
untuk faktor-faktor Opportunity nilai skornya 1.55 dan faktor Threat 1.
Berdasarkan hsil perhitungan analisis
Faktor Internal dan Eksternal pada PT Sidomuncul maka berdasarkan perhitungan
tersebut dapat digambarkan dalam Diagram SWOT adalah sebagai berikut :
Gambar
4.3 Diagram SWOT
Perhitungan mengenai diagram SWOT diatas
adal sebagi berikut :
a.
Koordinat Analisis
Internal
(Skor
total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) : 2 = ( 1,64 – 0,88 ) : 2 =0,38
b.
Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang – Skor Total
Ancaman) : 2 = (1,55 – 1) : 2 = 0,28
Jadi
titik koordinatnya terletak pada
(0,38 ; 0,28).
Berdasarkan analisis Diagram SWOT,
posisi Sidomuncul berada pada kuadran I, dimana pada posisi ini merupakan
kondisi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan, perusahaan dapat
memanfaatkan potensi internal dengan memanfaatkan peluang yang ada.
Pada posisi ini sidomuncul harus
memanfaatkan peluang semaksimal mungkin, dengan menggunakan strategi yang
agresif untuk dapat menyerang pasar, serta dapat memperlebar jarak persaingan.
Adapun Strategi yan perlu digunakan oleh
sidomuncul adalah sebagai berikut :
a. Melakukan
Penetrasi harga, hal ini dapat dengan mudah untuk dapat menyerang pasar, yang
nantinya harga tersebut akan sedikit-sedikit dinaikan, namun tetap dipercaya
oleh para konsumennya.
b. Melakukan
inovasi produk, setelah mendapatkan banyak pelanggan maka sidomuncul harus
dapat mengelola produknya dengan baik, agar para pelanggan tidak merasa bosan
dengan produk yang itu-itu saja, inovasi tersebut dapat berupa varian rasa dan
kemasan.
c. Melakukan
berbagai macam promosi Guna meningkatkan image produk sidomuncul dengan
menggunakan endorser-endorser yang sudah terkenal.
Berikut
penjelasan diatas disajikan dalam Matriks
SWOT, adalah sebagai berikut:
|
Kekuatan (Strength)
1. Produk terjangkau
dengan harga Murah
2. Kemasan
Produk yang praktis
3 Memiliki Brand
produk yang sudah dikenal
4. Keahlian dalam
Inovasi Produk
5. Memiliki sistem
pengelolaan limbah yang baik
6. iklan menggunakan
endorser yang sudah dikenal
7. Pemasaran dari
hulu ke hilir
8. Melakukan
kerjasama penelitian dengan Universitas lokal
|
Kelemahan (Weakness)
1. Memiliki
bahan yang berbahaya (aspertame)
2. .
Tidak mencantumkan logo Halal Mui
3. Tidak mencantumkan
nomor layanan pelanggan
4. Kurangnya
informasi terhadap produk sidomuncul yang lain.
|
Peluang (Opportunity)
1.Kebutuhan
Masyarakat terhadap barang konsumsi dan kesehatan
2. Dukungan
masyarakat dan pemerintah terhadap merek dagang
3. Melakukan
ekspansi keluar negeri
4. Munculnya istilah
back to nature
|
a. S1,S8-O1
b. S2,S3,S4,S5,S6,S7
– 02,03,04
|
(W2,W3,W4 - O4,05)
|
Ancaman (Threat)
1. .
Adanya produk pesaing yang memiliki manfaat yang (Kompetitor langsung)
2. Adanya
Kompetitor tidak langsung
3. Adanya
Kompetitor lainnya
4. Adanya barang
subtitusi atau pengganti.
|
a.S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8
– T1,T2,T3,T4
|
( W1,W2,W3,W4 –
T1,T2,T3,T4 )
|
Tabel
4.7 Matrik Swot
Berdasarkan hasil analisis faktor
internal dan eksternal perusahaan tersebut diatas, maka kombinasi faktor-faktor
tesebut akan menunjukan kinerja perusahaan,
kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukan dalam hasil analisis SWOT
sebagai berikut :
1.
Strategi SO
Strategi yang dapat mendukungung SO
(Strength &Opportunity) ialah
dengan memanfaatkan kekuatan untuk merebut pasar sasaran dan mengoptimalkan
peluang sebesar-besarnya.
Adapun Strategi SO yang dilakukan oleh PT Sidomuncul
Tbk adalah sebagi berikut :
a.
S1,S8-01
PT
sidomuncul harus dapat mengoptimalkan peluang yang ada dimana obat- obtan telah
menjadi barang konsumsi dengan mempertahankan produknya yang terjangkau guna
untuk dapat menyerang pasar. Serta dengan
dapat memberikan kepercayaan kepada konsumen, bahwa produk sidomuncul telah
dilakukan uji manfaat oleh Universitas lokal guna untuk dapat memberikan
kepercayan yang lebih terhadap konsumen.
b.
S2,S3,S4,S5,S6,S7 – 02,03,04
Kepercayaan
terhadap produk sidomuncul oleh masyarakat dan pemerintah, serta didukung
istilah back to nature, hal ini juga
berpeluang untuk mengembangkan pasar yang lebih luas, PT Sidomuncul harus dapat
memaksimalkan kekuatannya dengan cara menggunakan produknya yang sudah dikenal dunia
yaitu Tolak Angin untuk dapat mendorong penjualan produknya yang lain dipasar
yang lebih besar, dengan menggunakan design produk yang praktis untuk menarik
minat konsumen, melakukan berbagai inovasi untuk menambah tingkat penjualan,.
Kekutan
yang lain yang perlu dimanfaatkan untuk meminimalkan peluang ialah dengan
menggunakan endorser yang sudah dikenal seperti ernest prakasa, chris jhon dan
denada, agar dapat mencapai segmen pasar yang tepat, kemudian untuk memberikan
kepercayaan kepada pasar sasaran yang lebih luas sidomuncul dapat memberikan
penjelasan bagaimana pengelolaan proses limbah tersebut agar perusahaan
mendapatkan image yang baik dimata para pelanggannya bukan hanya dari
produknya, tapi juga dari segi tata kelola perusahaan.
Dengan
keanekaragaman hayati indonesia yang berlimpah juga akan menjadikan kekuatan
bagi sidomuncul untuk dapat memperoleh bahan denhgan mudah
2. Strategi ST (Strength
& Treath)
Strategi yang ditemouh perusahaan untuk
menghadapi ancaman adalah dengan memaksimalkan kekuatan untuk menghadapi
ancaman.
Adapun strategi
ST yang dilakukan oleh PT Sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut :
a.
S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8 – T1,T2,T3,T4
Strategi
dengan menggunakan semua kekuatan untuk dapat mengalahkan para pesaing, dengan
cara memanfaatkan semua keunggulan yang ada dalam perusahaan seperti kemasan
yang praktis, inovasi produk dan mengoptimalkan brand yang sudah dikenal dan
lain-lain.
3.Strategi WO (weakness – Opportunity)
Strategi ini berusaha agar perusahaan untuk dapat memanfaatkan peluang
dengan cara meminimalkan kelemahaan, agar perusahaan dapat memaksimalkan
peluang yang ada.
Adapun strategi
WO yang dilakukan oleh PT Sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut:
a.
W1,W2,W3,W4 – O1,O2,03,04
Sidomuncul
harus terus mengembangkan produknya, baik didalam ataupun diluar negeri dengan
berbagai inovasi produk ataupun kemasannya, serta memberikan informasi yang
lebih terhadap produk-produk sidomuncul yang belum dikenal oleh para konsumen,
melalui promosi baik iklan atupun melalui web. Site.
4.
Strategi WT ( Weakness & Treath)
Strategi ini merupakan strategi yang
kurang menguntungkan bagi perusahaan dimana perusahaan harus menghadapi
berbagai ancaman dan kelemahaan perusahaan. Strategi WT ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
Adapun strategi WT yang dilakukan oleh
PT sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut :
a. Memberikan
penjelasan penjelasan penggunaan pemakaian/ minum untuk meminimalisir kesalahpahaman
pelanggan.
b. Mencantumkan
logo halal Mui dan mencantumkan nomor layanan pelanggan untuk mendengarkan
kritik dan saran pelanggan.
c. Meningkatkan
informasi produk sidomuncul yang belum dikenal melalui iklan atau web site.
Berdasarakan
hasil analisis SWOT PT Sidomuncul Tbk memiliki kekuatan yang dapat dipakai pada
strategi tertentu serta memanfaatkan peluang yang tepat serta secara bersamaan
meminimalkan atau menghindari kelemahan dan ancaman yang ada. Posisi ini sangat
menguntungkan perusahaan dengan memperbaiki kondisi diatas rata-rata kemampuan
sehinggah PT Sidomuncul Tbk dapat mengendalikan para pesaing yang ada maupun
pesaing yang terbilang kuat.
4.5 Segmenting, Targeting dan
Positioning pada PT Sidomuncul Tbk
4.5.1 Segmentasi (Segmenting)
Segmenting
merupakan upaya memetakan dan memilah-milah pasar sasaran yang dilakukan oleh
sidomuncul dengan dasar persamaaan diantara mereka. Kegiatan segmentasi ini
biasanya biasa dilakukan dengan memilah pasar sasaran sesuai usia, penghasilan,
gaya hidup, tempat tinggal atau bagaiman cara mereka mengkonsumsi suatu produk.
Produk-produk
sidomuncul menargetkan semua Segmentasi Pasar, mulai dari anak-anak membuat
produk yaitu “Tolak Angin Cair Anak” dan
Orang Dewasa “Tolak Angin Cair”. Serta pendistribusian untuk menjangkau seluruh
daerah, karena itu Tolak Angin sangat mudah ditemukan hampir di setiap daerah
untuk menjadi market leader di Indonesia.
Kemudian
berdasarkan komunikasi pemasaran yang digunakan oleh sidomuncul menggunakan
endorser seperti Chris Jhon, Manny Pacman, Donny Kusuma, Ade ray, Ernest
Prakasa, Denada dan yang terbaru sekarang dengan wanita pekerja kantoran sering
kerja lembur (tolak angin). Kemudian segmentasi itu dipilah kembali berdasarkan
Demografi, Geografis,Psikografis dan prilaku konsumen.
a. Demografi
Gender,
sidomuncul dalam memasarkan produknya, dalam beberapa produknya lebih mengarah
kepada pria dan wanita dewasa, yang aktif dan energik, Usia yang dijadikan
konsumen adalah pria dan wanita dewasa dapat dilihat dalam kriteria Donny
kusuma, Denada, Chris Jhon, Ernest Prakasa rata-rata usia mereka berkisar
antara 24-30 tahun sebagai masa pembentukan karier dan pembentukan keluarga.
Pekerjaan mereka adalah mereka yang bekerja keras dan membutuhkan supplement
tambahan untuk menambah tenaga dan membutuhkan obat-obatan herbal untuk menjaga
kesehatan tubuh.
b. Geografis
Wilayah
yang pasar utama produk sidomuncul adalah negara yang mana produk tersebut
diproduksi yaitu indonesia dan perlahan-lahan kini produ sidomuncul mulai di
ekspor keluar negeri seperti japan, belanda, amerika dan lain-lain.
c. Psikografi
Gaya
hidup , dengan melihat para endorser , akan terlihat jelas produk sidomuncum
merupakan minuman dan komsumsi para atlet,artis dan para pekerja kantoran yang
bekerja keras. Sehingga dengan mengkonsumsi produk sidomuncul akan
mengasumsikan kehidupan kalangan tersebut. Kepribadian engan mengkonsumsi
produk sidomuncul perusahaan juga memberikan kepribadian merk yang berhubungan
dengan kepribadian konsumennya , dengan mengacu kpada tagli produk –produk
sidomuncul seputuhkan stamina yang leberti Orang pintar Minum Tolak Angin, maka
kepribadian yang sesuai adalah solusinya yang tepat menghadapi gejala masuk
angin.
d. Prilaku
Kejadian,
dapat dibedakan ketika konsumen mengembangkan kebutuhan. Produk sidomuncul
seperti Kuku Bima dibutuhkan bagi mereka yang membutuhkan stamina yang
ROSA. Manfaat karena mengandung Vitamin
B3,vitamin B6 , Taurin,royal jelly gingseng dan lain-lain. Maka dengan adanya
komposisi ini dapat diartikan bahwa minuman ini dapat meningkatkan energi,yang
bergiuna bagi mereka yang pekerja keras.
4.5.2 Target (Targeting)
Targeting merupakan memilih satu
atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan
suatu pasar dan dalam penentuan target pasar perusahaan.
Pangsa
pasar produk sidomuncul adalah Semua
kalangan, hampir semua umur, dan semua lapisan masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga umur dewasa, dan
menjangkau daerah-daerah, target pasar di Indonesia untuk memperoleh market
leader. Rahasia sidomuncul memperoleh market leader tetap, yaitu fokus pada
peningkatan kualitas produknya tersebut.
Apabila
dilihat dari karakteristik konsumen yang membutuhkan produk sidomuncul seperti
kuku bima ener-g adalah orang yang bekerja keras, mempunyai vitalitas yang
tinggi dengan rentang usia 17-30 tahun. Sedangkan rentang usia 50 tahun mulai mengurangi konsumsi tertentu dan
mengurangi kegiatan yang berat. Tingkat konsumsi mulai dikontrol oleh faktor
kesehatan organ tubuh yang semakin menurun, untuk usia tersebut tidak usah
mengkonsumsi Kuku Bima Ener-g apalagi dilihat dari kandungan komposisi
produknyanya yang cukup berat.
4.5.3 Posisi (positioning)
Posisitioning merupakan tindakan
merancang penawaran dan citra perusahaaan sehingga menempati suatu posisi
kompetititf yang berarti dan berbeda dalam benak konsumen sasarannya. Hal ini
tidak terlepas dari citra produk Sidomuncul seperti Tolak Angin dan Kuku Bima
Ener-g.
Tolak angin adalah minuman herbal
medicine yang telah mempunyai nama besar di industrinya, merupakan minuman
herbal yang dapat mengatasi masuk angin, sakit perut dan perut kembung.
Endorser (model produk Tolak Angin)
yaitu seperti Ernest prakasa, Dahlan iskan, dan yang terbaru wanita pekerja
kantoran yang bekerja dinamis sebagai wanita karier dan ibu rumah tangga. Melihat model
tersebut mempunyai gambaran produk orang-orang yang bekerja keras yang
terkadang menghiraukan kesehatan. Kemudian juga dengan strategi menggunakan
tagline Orang pintar Minum Tolak Angin. Kata orang pintar menjadi positiong
Tolak angin, yang berarti bahwa ketika masuk angin orang pintar minum tolak
angin yang paling tepat.
Endorser Kuku Bima Ener-G yaitu
seperti Chris Jhon, Manny Pacman,
Denada, Ade Ray dan seterusnya. Dapat dilihat bahwa model tersebut mempunyai
gambaran produk orang-orang yang mempunyai stamina lebih atau pekerja keras.
Kemudian
juga dengan menggunakan stategi tagline Rosa mejadikan positioning kuku bima,
bahwa buat orang yang mempunyai semangat lebih.
a. Positioning Produk
Kini Sidomuncul adalah market leader
dalam kategori produk jamu yang terus berusaha digoyang para pesaingnya seperti
Antangin dan Bejo . Target market dari Sidomuncul ini adalah orang-orang yang
lebih percaya terhadap jamu ataupun obat herbal dibandingkan dengan obat-obat
farmasi.
Presiden direktur dari PT. Sido Muncul,
Irwan berinovasi dengan Tolak Angin berbentuk cair dan mengemas Tolak Angin
dalam kemasan sachet yang praktis, tolak angin dalam permen, dengan begitu
Tolak Angin telah memasuki pasar blue ocean karena belum ada produk yang
sejenis sebelum dikeluarkannya produk Tolak Angin cair ini.
Tak hanya disitu saja sekarang Tolak
Angin berinovasi dengan menghadirkan tolak angin anak untuk segmentasi pasar
anak-anak, Tolak Angin Flu untuk pengobatan spesifik seperti flu, serta permen
tolak angin yang semakin mempraktiskan kemasan produk.
b. Brand Image
Tolak Angin melakukan positioning
dengan cara merubah image sebagai produk jamu yang kuno menjadi produk jamu
yang modern (obat herbal). Diantara sejumlah tokoh dan selebritis yang menjadi
endorser, Ernest Prakasa mengkomunikasikan Tolak Angin, karena ingin menyasar
market generasi muda. Dari strategi pricing yang digunakan, Sidomuncul
menemukan bahwa persepsi konsumen yaitu memandang produk murah = produk jelek.
Oleh karena itu Sidomuncul menaikkan harga jual Tolak Angin dari Rp.800,00 per
sachet menjadi Rp.1.000,00, Rp.1.500,00 per sachet dan sekarang Rp 2.500,00.
Sehingga dapat memposisikan produknya di benak konsumen, bahwa tolak angin
bukan produk yang murahan.
4.6 Analisis Deskriftif
Setiap perusahaan baik yang bergerak
dibidang produk atau jasa memiliki tujuan yang sama yaitu untuk tetap hidup dan
berkembang, tujuan itu dapat dicapai oleh perusahaan apabila perusahaan dapat
mempertahankan dan terus meningkatkan laba perusahaan. Hal itu dapat dilakukan
apabila perusahaan tetap mampu mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk
yang mereka produksi. Dalam penerapan strategi pemasaran yang tepat maka
perusahaan dapat memanfaatkan peluang unruk meningkatkan penjualan. Sehingga
nantinya kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan atau bisa lebih
ditingkatkan.
Dapat diketahui bahwa strategi pemasaran
adalah rencana yang menyeluruh terpadu dibidang pemasaran dengan
mengkombinasikan paduan guna kepentingan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Untuk dapat menganalisis strategi
pemasaran pada PT Sidomuncul Tbk konsep yang dapat digunakan ialah melalui
konsep Marketing Mix 7P, yaitu :
1.
Produk
2.
Price
3.
Promotion
4.
Place
5.
Human Resource
6.
Physical Evidence
7.
Process
Berdasarkan penjelasan diatas , maka
konsep Marketing Mix 7P pada PT Sidomuncul Tbk dapat diuraikan sebagai berikut
:
4.6.1 Produk
Produk
yang terdapat pada PT Sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut :
1. Herbal
Medicine (obat herbal)
2. Energy
drink ( Minuman energi)
3. Beverage
& confectionary ( Minuman dan penganan)
4. Supplementndan
other ( suplemen dan lainnya)
5. Healty
drink ( Minuman sehat)
Adapun gambaran umum produk Sidomuncul adalah
sebagai berikut:
1. Herbal
Medicine
Sidomuncul memandang keanekaragaman
hayati dengan flora dan fauuna indonesia sebagi peluang besar untuk
meningkatkan produksinya, dimana obat
herbal merupakan obat yang diproses
sedimikian rupa, dengan minimnya efek samping pada obat-obatan herbal
tersebut.
Adapun Obat herbal yang ada pada sidomuncul adalah
sebagai berikut :
a) Tolak Angin ( Tolak angin anak,cair,serbuk, flu
dan serbuk)
b) Jamu (Pegal linu gingseng, pria perkasa ,sakit
perut)
c) Jamu Komplit ( Jamu komplit sehat pria dan
wanita, jamu komplit sakit pinggang)
d) Anak sehat
2.
Energi Drink
Minuman
energi sidomuncul ini ditunjukan untuk
menambah energi seseorang yang meminumnya, produk minuman ini mengandung
perangsang yang dapat membahayakan tubuh konsumennya , namun apabila dikonsumsi
secara teratur hal itu tidak akan terjadi.
Adapun minuman energi yang ada pada sidomuncul
adalah sebagai berikut:
a) Kuku bima energy
b) Cola Milk
3. Beverage
& confectionary ( Minuman dan penganan)
Produk
minuman dan penganan sidomuncul ini merupakan produk yang yang dapat dinikmat
pada saat sedang belajar baca koran atau sedang diperjalanan. Produk ini
biasanya seperti teman saat santai atu juga produk ini dapat dimannfaatkan pada
saat kondisi badan kurang fit.
Adapun produk minuman & penganan yang ada pada
sidomuncul adalh sebagai berikut:
a) Permen
tolak angin
b) Kopi jahe
sidomuncul
4. Supplementn
dan other ( suplemen dan lainnya)
Produk
suplemen ini merupakan produk yang dipaki untuk melengkapi makanan , mengandung
satu atau lebih dari bahan seperti
vitamin, mineral tumbuhan diman produk ini dimanffaatn untuk meningkatkan
derajat kesehatan mencegah dan
menyembuhkan penyakit.
Adapun produk suplemen yang ada pada sidomuncul
adalah sebagai berikut :
a)
sari kulit manggis
b)
sari sirsak
5. Healty
drink ( Minuman sehat)
Minuman
sehat adalah satu jenis produk sidomuncul yang memiliki kandungan optimal baik
dan sehat yang dapa diperoleh jika meminumnya. Miniman ini seringkali
diasumsikan sebagai minuman yang mahal, padahal minuman seberapa mahalnya pun
minuman kesehatan, asal mendapatkan manfaat yang baik, itu tidak dijadikan
alasan untuk tidak membelinya
Adapun Produk minuman kesehatan yang ada pada
sidomuncul adallah sebagai berikut :
a) Vitamin C
1000
b) Kunyit asam
c) Susu jahe
sidomuncul
Tabel 4.8 penjualan bersih
Tahun
|
Penjualan
|
Presentase
|
2012
|
2391,67
|
20,67%
|
2013
|
2372,36
|
20,50%
|
2014
|
2197,91
|
18,99%
|
2015
|
2218,54
|
19,17%
|
2016
|
2391,22
|
20,66%
|
TOTAL
|
11571,7
|
100,00%
|
Sumber : Company, Oso prediction
Tabel diatas menunjukan hasil presentase berdasarkan
volume penjualan sidomuncul dalam lima tahun terakhir diperoleh jumlah
penjualan 2391,22 pada tahunm 2016 dengan tingkat presentase tertinggi yang
dicapai dalam lima tahun yaitu pada tahun 2012 dengan presentase sebesar
20,67%.
Dengan
melihat data penjualan bersih pada lima tahun terakhir, maka dapat diasumsikan
bahwa tindkat penjual produk sidomuncul cenderung turun naik. Hal ini juga
dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan konsumen tehadap suatu produk.
4.6.2 Harga
Harga
pada suatu produk yang diberikan
merupakan bentuk sosialisasi yang sangatmenentukan keberhasilan pemasaran, Jika
harga relatif rendah dibarengi oleh kualitas yang tinggi maka konsumen akan
cenderung tertarik untuk membeli produk tersebut.
Adapun
harga yang ada pada setiap produk sidomuncul adalah sebagai berikut :
Strategi harga yang diterapkan oleh
PT.Sidomuncul Tbk menggunakan strategi Penetration Price artinya dengan
menetapkan harga yang rendah pada awal produk itu muncul, dengan tujuan untuk
penetrasi pasar, lalu kemudian menaikan harga secara perlahan-lahan agar para
konsumen tidak menoinggalkan produknya.
Contohnya Tolak Angin, pada saat
awal kemunculannya tolak angin dipasang dengan harga murah yaitu Rp 1.000 lalu
kemudian setelah mendapatkan kepercayaan konsumennya, harganya mulai dinaikan menjadi Rp 1.500 kemudian naik kembali menjadi
Rp 2.000 dan sekarang menjadi Rp 2.500 /sachet.
4.6.3 Promosi
Promosi merupakan suatu alat
penyampain informasi untuk dapat menarik minat konsumen, dimana promosi
tersebutdiharapkan dapat melekat dibenak konsumen dengan tujuan konsumen dapat
loyal untuk membeli suatu produk.
Adapun
Bauran Promosi yang dilakukan oleh PT.Sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut:
a. Advertising
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang
didasari informasi tentang Keunggulan PT Sidomuncul Tbk yang disusun rangkaian
kata-katanya sedemikian rupa dengan mengubah pikiran seseorang untuk membeli
produk sidomuncul.
Adapun kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PT
Sidomuncul Tbk adalh sebagai berikut :
1.
Iklan di Tv
Iklan
diTv sepwerti Tolak Angin, yang menggunakan perempuan pekerja kantor. Kuku Bima
Ener-g .
b. Public
Relation
stimulasi
intim pasokan yang dibayar untuk produk, layanan, atau unit bisnis dengan
menanam berita penting tentang suatu hal atau presentasi yang menguntungkan di
media, Sidomuncul mengupayakan produk
yang dijual dapat diterima oleh masyarakat, serta untuk dapat menciptakan kesan
yang menyenangkan.
Adapun Kegiatan Public Relation yang
dilakukan oleh sidomuncul adalah sebagai berikut :
a.
Menjadi satu sponsor acara pertandingan
sepak bola contohnya yang saat ini baru
saja dimulai kompetisinya yaitu Liga 1
indonesia, dari hal ini diharpkan produk sidomuncul yaitu kuku bima dapat
dikenal dan semakinbanyak pembelinya.
b.
Menjadi sponsor sinetron Dunia Terbalik,
program sinetron ini kini sedang mengalami peningkatan fratting yang sangat
tinggi, maka dengan mensponsori acara ini di harapkan banyak orang yang lebih
mengenal dan berkeinginan untuk membeli, produk sidomuncul yang mensponsori
Dunia Terbalik adalah Tolak Angin Anak.
c.
Personal Selling
sebuah
proses membantu atau membujuk satu atau lebih tentang prospek untuk membeli
barang atau jasa atau melakukan sebuah penjualan langsung pada setiap ide
melalui penggunaan sebuah proses presentasi lisan pada konsumen. Kegiatan
Personal selling yang dilakukan oleh sidomuncul biasanya pada saat mengandakan
suatu event, seperti karnaval sctv , dimana sidomuncul mendirikan stand untuk
menjual produknya secara langsung dengan tatap muka
d.
Direct marketing
bentuk
saluran-agnostik dari iklan yang memungkinkan perusahaan dan organisasi nirlaba
untuk berkomunikasi langsung ke pelanggan, dengan teknik menggunakan media
iklan, dimana sidomuncul menjual produknya melaui media online seperti
sidomujnculstore.com
e.
WOM
Pemasaran
yang simple, tidak membutuhkan biaya besar namun efektifitasnya sangat besar. Kunci
utama dari WOM adalah kita harus memiliki opinion leader yaitu orang yang
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi sebuah keputusan (influencer). Para
opinion leader pada umumnya akan lebih didengar karena mereka mungkin dianggap
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih.
Adapun
WOM yang dilakukan oleh sidomuncul adala sebagia berikut :
a.
Menggunakan endorser seperti donny
alamsah, ernest Prakasa, kemudia yang terbaru adalah Perempuan pekerja kantoran
yang pekerjaannya lebih berat untuk lembur
4.6.4 Place
PT.
Sidomuncul Tbk terletak di Jl. Soekarno Hatta Km. 28 Kecamatan Bergas, KlepuSemarang
50134, Indonesia. Dari lokasi tempat ini dapat diketahui bahwa letak
PT.Sidomuncul Tbk sangat strategis di dukung oleh kondisi alam yang cukup baik,
serta dengan berada di daerah jawa tengah yang cenderung memiliki upah UMK yang
masih rendah, membuat perusahaan akan cenderung mengeluarkan biaya lebih
sedikit terutama untuk gaji para karyawan.
4.6.5 People (SDM)
Tabel
4.9 tingkat pendidikan Karyawan pada PT
Sidomuncul Tbk Semarang
Tingkat
pendidikan karyawan pada PT Sidomuncul Tbk
|
|
SD
SMP
SMA
Diploma
Sarjana
Pasca
Sarjana
|
15%
6%
49%
17%
12%
2%
|
Sumber
: Annual Report PT Sidomuncul Tbk 2015
Tingkat
pendidikan tersebut umumnya akan mengakibatkan dua dampak yaitu dampak positif
adalah pemasaran dan produk yang dapat dihasilkan akan berkualitas karena
di lakukan oleh orang-orang berpengalaman, serta juga dapat menimbulkan dampak
negatif yaitu kurangnya pengetahuan tentang pendidikan oleh karena itu perlu
diadakan sebuah training atau pelatihan bagi karyawan PT Sidomuncul.
Adapun
bentuk Pelatihan yang diadakan oleh PT Sidomuncul adalah sebagai berikut :
1. Umum
a.
Pelatihan CPOB (cara pembuatan obat yang
baik) dan CPOTB (cara pembuatan obat tradisonal yang baik)
b.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
c.
Orientasi karyawan baru
d.
Pelaihan 5R
2. Spesifik
a.
Sistem HVAC
b.
Sistem Pneumatic
c.
K3 listrik
d.
Las listrik
e.
Praktek las listrik
f.
Perawatan mesin
g.
Kualifikasi mesin
h.
Weighning control sistem
i.
Water purified machine
4.6.6 Physical Evidence
Perseroan saat ini memiliki pabrik
di Jl. Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang. Luas lahan
pabrik Perseroan dengan luas tanah 304.435 m2 dengan bangunan fisik kurang
lebih 119.553 m2.nDari awal pembangunan pabrik, sudah direncanakan mengenai
pemisahan tempat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dalam lokasi pabrik
sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 82.675 m2, lahan Agrowisata seluas
12.814 m2, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
4.6.7 Process
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul
ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera
dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan
standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan
bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan
baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci,
dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini kami
tidak diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan.
Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui
pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer)
menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses
pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek
kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder
kemudian produk siap untuk didistribusikan.
4.7 CRM (Customer Relationship
Management) pada PT Sidomuncul Tbk
Dengan
berkembangnya kemajuan teknologi, maka PT Sidomuncul Tbk juga berusaha
mengikuti perkembangan teknologi dan perlahan mengubah cara pandang sidomuncul
dalam melihat pasar. Dulu pelanggan menilai suatu produk hanya pada kebutuhan
saja, tapi sekarang pelanggan menilai
suatu produk melebihi kebutuhan tetapi lebih kepada nilai guna atau manfaat.
Dengan adanya perubahan penilaian konsumen ini maka perlu dilakukan pengelolaan
konsumen yang efektif. PT Sidomuncul dalam melekukan pengelolaan pelanggan
menggunakan web site dan aplikasi DCRS.
Pengembangkan Data Collecting and
ReportingSystem (DCRS), yakni sistem untuk memantau penjualan dan persediaan
setiap distributor sekaligus sebagai alat untuk melakukan analisa pasar (Market
Analysis).
Dengan menggunakan DCRS proses
hububungan yang terjadi antara pelanggan dan distributor , bukan dari pelanggan
ke manajemen, jadi nantinya pelanggan akan berkomunikasi dengan distributor
untuk selanjutnya komunikasi tersebut di komunikasikan kembali kepada pihak manajemen
yang nantinya dijadikan bahan evaluasi.
Website sidomuncul bukan hanya
diperuntukan bagi para konsumen untuk mengetahui perkembangan atau produk apa
saja yang ada pada sidomuncul, namun lebih dari itu sidomuncul juga menyediakan
bagi para konsumen atau para pelanggan untuk dapat berkomunikasi lewat website
sidomuncul.com, yang didalamnya terdapat kontak dan berlangganan. Dimana
pelanggan dapat menanyakan berbagai hal dan pelanggan juga dapat menjadi
distributor produk sidomuncul.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PT.Sidomuncul Tbk adalah perusahaan milik
keluarga, yang kini telah diteruskan oleh cucunya Bapak Irwan Hidayat, sidomuncul merupakan perusahaan obat jamu
herbal yang kini telah menjadi market leader di indonesia.
Berdasarkan
hasil uraian diatas yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan
hasil analisis visi dan misi dapat diperoleh bahwa PT Sidomuncul Tbk mampu
menjawab kata kunci analisis visi dan misi , yang nantinya dijadikan bahan
pedoman perusahaan untuk mencapai tujuannya, dalam analisis visi dan misi ini
perusahaan berorientasi untuk menjawab pertanyaan kedepan, untuk kemajuan
perusahaan.
2. Berdasarkan
hasil analisis Eksternal dan Internal didapatkan hasil Kekuatan sebesar 1,64
dan didapatkan total kelemahan sebesar 0,88 maka didapatkan hasil untuk
analisis internal sebesar 0,38. Kemudiann pada Faktor eksternal perusahan pada
peluang sebesar 1,55 dad didapatkan hasil pula pada ancaman sebesar 1 maka di dapatkan hasil analisis eksternal
sebesar 0,28. Jadi berdasarkan hasil analisis diagram swot untuk titik
koordinat internal perusahaan sebesar 0,38 dan pada koordinat eksternal sebesar
0,28 dimana titik koordinat ini bertemu pada kuadran 1 dimana pada posisi ini
merupakan kondisi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan, perusahaan dapat
memanfaatkan potensi internal dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
yang perlu digunakan pada kuadran ini adalah metode penetrasi harga , inovasi
produk , dan guna melakukan promosi meningkatkan image produk.
5.2 Saran
1.
Untuk memperjelas tujuan perusahaan kedepannya visi dan misi perusahaan perlu
ditambahkan agar karyawan perusahaan dapat termotivasi untuk dapat menciptakan
tujuan perusahaan yaitu peroleh laba yang besar atau keuntungan yang besar contohnya
seperti menjadi merajai pasar produk herbal tahun 2020 ditingkat internasional
dan berusaha meningkatkan tingkat kesejahteraan para karyawannya dengan
memberikan insentif seperti bonus.
2.
Pada analisi swot untuk dapat mempermudah kinerja perusahaan , perusahaan harus
mengatasi segala kelemahan dan ancaman yaitu dengan cara mendengarkan
masukan-masukan dari konsumen untuk dapat memperbaiki kualitas produknya agar
dapat mengalahkan pesaing.
3.
Untuk memperluas segmentasi pasar prusahaan harus berinovasi produknya untuk
mendapatkan pasar sasaran yang lebih tinggi dengan menggunakan para
endorser-endoser (artis-artis) ternama untuk dapat mempengaruhi para
konsumennya kemudian dapat merubah atau mempengaruhi dengan menggunakan produk
sidomuncul perusahaan harus memberikan tag line atau slogan-slogan yang
berkesan dibenak para konsumen.
4.
Perusahaan harus berusaha memfokuskan produknya agar perusahaan dapat
memperoleh laba sebesar mungkin dengan terus mengekplorasi produk yang sudah
terkenal dibenak pelanggan
5.
Untuk dapat mempengaruhi konsumen didalam strategi promosi perusahaan harus
menggunakan berbagai macam media yang untuk dapat memperkenalkan produknya
lebih luas ke konsumen
6.
Dalam menjalankan usahanya sidomuncul harus melakukan penarikan karyawan atau
pegawai dengan sistem yang lebih ketat lagi agar orang-orang yang ada didalam
perusahaan adalah orang yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang diharapkan
untuk memajukan perushaan tersebut.
7.
Sebaiknya perusahaan membuat CRM agar konsumen lebih tau banyak tentang manfaat
apa saja yang ada pada produk-produk sidomuncul serta dengan menggunakan
aplikasi CRM yang lebih jelas maka perusahaan dapat dengan mudah mengelola
pelanggannya, sehingga dapat menciptakan hubungan yang baik antara pelanggan dan
perusahaan. Dengan menggunakan CRM dapat mengetahui keinginan para konsumen
terhadap produknya
Daftar pustakanya mana kak
BalasHapusAyo Raih Kesempatan Mendapatkan Uang Puluhan Juta Rupiah... Bandar Sabung Ayam Online Terbesar dan Terpercaya di indonesia, Kunjungi Website Kami Di Disini dan Dapatkan Bonus Terbau 8X 9X 10X win klik disini untuk mendapatkan akun Sabung Ayam anda.
BalasHapusHubungi kami di WA: +62-812-2222-995 & Telegram : @bolavitacc
Prediksi Togel Mekong 10 Mei 2020 <a href="https://indextogel.org/prediksi-togel/prediksi-togel-mekong-10-mei-2020/ </a> Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!
BalasHapus