ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
PADA PT SIDOMUNCUL Tbk

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi- tugas mata kuliah Marketing Strategic  program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Singaperbangsa Karawang


  


Oleh :
Exel Thomas                 (1510631020081 )
 Fadjar Ramadhan           (1510631020082 )
 Faisal Nugraha               (1510631020084 )
                                                Faris Adam Reynaldi     (1510631020087)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
                                                                            2017                          







ABSTRAK

Analisis Strategi Pemasaran Pada PT.Sidomuncul Tbk.
Exel Thomas
Fajar Ramandhan
Faisal Nugraha
Faris Adam Reynaldi

 Tujuan penelitian ini adalah untuk dan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dimiliki oleh perusahaan dan juga untuk mengetahui alternative strategi yang dapat dipakai oleh perusahaan, dalam hal ini adalah PT.Sidomuncul Tbk.  Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Adapun yang dimaksud dengan analisis ini adalah untuk mengidentifikasi lingkungan intern dan ekstern perusahaan dalam iklim persaingan dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama. Analisis SWOT mencakup lingkungan ekstern dan lingkungan intern. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Didalam analisis SWOT ini akan digunakan pendekatan secara kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan semua analisis tersebut diatas, alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah dengan menggunakan matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapatdisesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki perusahaan tersebut. Matrik dapat menghasilhan empat set kemungkinan alternatif strategi. Dengan menggunakan analisa SWOT dapat diperoleh hasil bahwa perusahaan dapat mengambil alternatif stategi ST, WT, SO dan WO.
Teknik analisis data yang digunakan selanjutnya adalah menggunakan analisis visi dan misi, Tujuannya untuk memperjelas spesikikasi perusahaan kedepannya. Dengan analisis ini setiap pertanyaan akan lebih mudah terjawab untuk lebi memperjelas arah perusahaan.



Abstrac


 The purpose of this study is to and know the strengths, weaknesses, opportunities and threats owned by the company and also to determine alternative strategies that can be used by the company, in this case is PT.Sidomuncul Tbk. Data analysis techniques used are SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). The meaning of this analysis is to identify the internal and external environment of the company in a competitive climate with companies engaged in the same business. The SWOT analysis covers the external environment and the internal environment. Environmental analysis is a process used to determine strengths, weaknesses, opportunities and threats. In this SWOT analysis, qualitative and quantitative approaches will be used. Based on all the above analysis, the tool used to compile the company's strategic factors is to use SWOT matrix. This matrix can clearly illustrate how external opportunities and threats facing the company can be adapted to the company's internal strengths and weaknesses. Matrices can generate four sets of possible alternative strategies. By using SWOT analysis can be obtained result that company can take alternative ST, WT, SO and WO. Data analysis techniques used next is to use vision and mission analysis, the purpose to clarify the specikikasi company in the future. With this analysis each question will be more easily answered to better clarify the company's direction.
                                                                  







Kata pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniannya sehingga penulis dapat menyelesakan tugas mata kuliah Marketing Strategic yang berjudul “ Analisis strategi pemasaran PT.Sidomuncul Tbk “. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Marketing Strategic, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Singaperbangsa Karawang.nDalam penulisan ini ,tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Dosen mata kuliah Marketing Strategic yang telah memberikan bimingannya dalam menyelesaikan tugas karya tulis ini
2.      Kelompok  2 terima kasih atas do’a , kerjasamanya,  semangatnya, dan dukungan serta tempat berbagi keluh kesahnya terima kasih atas kehadiran dan kebersamaannya dalam mengerjakan tugas mata kuliah Marketing Strategic
3.      Keluarga besar kelas 4 MA 3 S1 Manajemen angkatan 2015 Universitas Singaperbangsa Karawang
4.      Semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan tugas mata kuliah Marketing Strategic
Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya penyusunan tugas mata kuliah Marketing Strategic ini.
Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan dengan tugas mata kuliah Marketing Strategic.


Karawang,.........2017
                                                                                      
                                                                          

                                                                                                                                 Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Pada era informasi dan teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini, setiap individu atau kelompok dapat dengan mudah mengkaji dan menyerap setiap perkembangan yang terjadi. Hal ini juga mempengaruhi masyarakat untuk dapat memenuhi  setiap keinginan,  dan kebutuhan sehari-hari secara instan, namun gaya hidup yang serba instan telah membuat setiap individu atau kelompok terjebak dalam jurang kenyamanan, kemajuan teknologi dan informasi  semakin memudahkan kerja dan aktivitas yang harus ditebus dengan harga mahal, malah mengantarkan penggunanya pada penyakit-penyakit gaya hidup, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit lainnya yang berisiko tinggi.

Disamping itu penanganan yang salah terhadap penyakit akibat kemajuan jaman, membuat masyarakat lebih memilih obat-obatan kimia yangdapat menimbulkan efek samping.
Seiring berjalannya waktu Obat-obatan berbahan herbal (alam) kembali muncul ke permukaan setelah banyaknya obat-obatan berbahan kimia yang banyak menimbulkan efek samping. Efek samping tersebut secara langsung atau terakumulasi karena obat kimia sendiri terdiri dari bahan kimia yang murni, baik tunggal atau campuran. Bahan kimia tidak bersifat organis (alami) dan murni bersifat tajam dan reaktif (mudah bereaksi) sedangkan tubuh bersifat organis dan kompleks. Dengan adanya  obat-obatan dari bahan kimia banyak menimbulkan efek samping sehingga membuat masyarakat mencari obat-obatan tradisional.
Obat tradisional merupakan salah satu peninggalan para leluhur yang masih sangat di perlukan dan diminati banyak orang di era modern sekarang. Ada banyak keuntungan dari penggunaan obat tradisional dibandingkan dengan obat-obat kimia. Salah satunya dari segi ekonomi, obat tradisional bisa didapatkan disekitaran lingkungan tempat tinggal dan tentu saja dengan cuma-cuma. Bukan hanya itu, diketahui bahwa obat tradisional juga mempunyai efek samping yang lebih ringan dibandingkan obat-obatan sintesis. Berdasarkan laporan dari Global Industri Analysis pada 2014, pertumbuhan pasar obat herbal (herbal medicine) terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Porsi pasar didominasi western herbalism pada 50.9%, traditional Chinese Medicine pada 34.6%, serta homeopathy dan Ayurveda pada 8.2% dan 6.3%. Sedangkan secara global, permintaan tanaman herbal utamanya ialah Ginkgo biloba, garlic, dan St. John Wort. Pasar herbal sendiri diperkirakan akan mencapai 107 milliar USD pada 2017 dan 115 milliar USD pada 2020 dimana Eropa merupakan pasar terbesar namun Asia Pasifik (didominasi China dan India) akan menjadi pasar dengan pertumbuhan terbesar yaitu 9.1% sampai 10.5% CAGR.http://binfar.kemkes.go.id.
Sangat disayangkan, mengingat Indonesia merupakan Negara yang paling kaya akan keanekaragaman hayati dan hewani tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Tidak dapat diperkirakan betapa banyaknya tumbuhan-tumbuhan berkhasiat yang ada di negeri ini.
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari  bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti akar-akaran, daun-daunan dan kulit batang, buah. Jamu  biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Jamu tradisional merupakan obat yang diracik secara tradisional dan sangat berguna untuk kesehatan. Saat ini jamu tradisional mungkin kehadirannya sudah digantikan dengan obat-obatan modern. Tapi sebenarnya  jamu tradisional tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan jaman sekarang  bahkan lebih baik. Saat ini banyak pabrik yang memproduksi jamu tradisional dalam  bentuk kemasan sehingga sangat mudah untuk digunakan.
Perkembangan produk herbal ini menjadikan PT.Sidomuncul Tbk terus ber inovasi dan berusaha tetap memuaskan pelanggannya dengan berbagai produk – produk yang dihasilkan dan dengan harga yang terjangkau. Disamping itu faktor persaingan yang sangat ketat dari pabrik-pabrik herbal lain seperti PT.Bintang Toedjoe & PT.Deltomed Laboratories. Pemenuhan keinginginan terhadap selera masyarakat, dimana masyarakat selalu mengutamakan nilai guna atau kepercayaan terhadap khasiat suatu produk menjadi prioritas utama dari obat-obatan herbal, tidak terkecuali PT.Sidomuncul Tbk yang selalu mencoba berinovasi untuk meningkatkan jumlah penjualan.
PT. Sido Muncul adalah pabrik jamu berstandar farmasi, karena telah menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) . Secara  pasti PT. Sidomuncul  Tbk bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih  berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta  penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik.
 






Gambar 1.1 CPOB dan CPOTB Sidomuncul
Sumber : www.sidomuncul.com

Berdasar gambar 1.1 dapat dilihat bahwa PT.Sidomuncul Tbk dengan sertifikat ini yang di berikan oleh pemerinta dapat ditempatkan sejajar dengan industri farmasi.  Sertifikat ini pula yang membuat PT.Sidomuncul Tbk menjadi satu-satunya perusahaan jamu berstandar farmasi.
Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari kebijakan strategi dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Dalam hal ini keunggulan  PT.Sidomuncul Tbk  dalam bersaing sangat diperlukan  untuk terus dapat bertahan hidup ( survive ).
 Berbagai cara serta strategi telah dilakukan guna menghadapi tantangan, persaingan yang dikembangkan oleh manajer  pemasaran sebagai ujung tombak  perusahaan  dalam  menghadapi  persaingan dalam bidang  pemasaran  sekarang  ini. Pemasaran dalam PT.Sidomuncul Tbk  merupakan salah satu faktor yang penting guna memberikan kontribusi bagi perusahaan yang berorientasi pada profit, sebab kegagalan dalam memasarkan barang akan berakibat fatal, keuntungan yang diharapkan tidak akan tercapai. Hal ini mengakibatkan PT.Sidomuncul Tbk  akan terancam mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya kebangkrutan maka, dalam memasarkan sebuah produk perusahaan perlu mencermati bauran pemasaran ( marketing mix ) yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Keempat unsur tersebut saling berhubungan erat antara satu dengan lainnya. Sehingga manajemen tidak boleh hanya menekankan pada salah satu unsur saja apabila ingin meningkatkan volume penjualan.
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “ bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran . Perusahaan PT. Sidomuncul Tbk  melakukan strategi kegiatan marketing mix untuk mencapai penjualan yang diinginkan.
Gambar 1.2 Market Share Produk herbal masuk angin 30 November 2016







Sumber : Riset PT.Bahana Scurities mengutip data pasar produk herbal

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa PT.Sidomuncul Tbk dilihat dari market share ( panga pasar ) produk obat masuk angin tahun 2016. Berada pada posisi leader ( pertama ) dengan market share sebesar 70% .di tahun 2016. Dengan salah satu merek sidomuncul ini maka PT.Sidomuncul Tbk harus terus kreatif agar dapat mempengaruhi konsumen untuk dapat mengambil keputusan pembelian obat-obatan sidomuncul.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti  tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap PT.Sidomuncul Tbk.  dengan judul “ Analisis Strategi Pemasaran Pada PT.Sidomuncul Tbk Tbk“.

1.2      Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui kondisi saat ini, untuk menyelesaikannya akan dibahas pada bab-bab selanjutnya, maka perlu diidentifikasi masalah yang berkaitan dengan strategi pemasaran sebagai berikut :
1.      Banyaknya jumlah pesaing pada produk jamu
2.      Banyaknya pesaing pada produk yang sama
3.      Banyaknya pesaing pada produk subtitusi
4.      Harga yang di tawarkan hampir sama dengan pesaing

1.3 Pembatasan Masalah
            Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.      Penelitian ini dalam bidang ilmu strategi pemasaran  khususnya marketing ( pemasaran )
2.      Penelitian menggunanakan analisis swot
3.      Penelitian ini menggunakan efas & ifas
4.      Penelitian dilakukan pada Pt.sidomuncul Tbk
5.      Tema penelitian yang diangkat adalah analisis strategi pemasaran
6.      Penelitian menggunakan analisis visi dan misi

1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian  yang telah dikemukakan diatas , maka penulis    mengidentifikasi masalah utama yang akan timbul sebagai bahan dalam melakukan penelitian ini adalah  sebagai berikut :
1.      Bagaimana strategi  Bauran pemasaran yang digunakan oleh PT.Sidimuncul Tbk.
2.      Bagaimana Segmenting ( Segmentasi ), Targerting ( Target ), Posisioning ( Posisi ).
3.      Bagaimana visi dan misi yang di terapkan oleh PT.Sidomuncul Tbk.
4.      Bagamaina Analisis swot yang dilakukan PT.Sidomuncul Tbk
5.      Bagaimana Ifas dan Efas yang dilakukan PT.Sidomuncul Tbk untuk mempengaruhi  Strategi pemasaran
6.      Bagaimana Strategi CRM pada PT.Sidomuncul Tbk.
1.5       Tujuan penelitian
penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Marketing Strategi, dengan mengumpulkan data dan mendapatkan data yang dimaksudkan sebagai salah satu syarat pemenuhan tugas :
Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut
1.      Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis proses strategi  Bauran pemasaran pada PT.Sidomuncul Tbk Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis Segmenting, Targeting dan Posisitiong
2.      Mengetahui, menjelaskan Customer Relationship Management yang dilakukan oleh PT.Sidomuncul Tbk.
3.      Mengetahui, menjelaskan, dan menganalisis visi dan misi yang diterapkan oleh PT.Sidomuncul Tbk
4.      Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis swot berdasarka faktor internal dan eksternal ( kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman )


1.6       Kegunaan Penulisan
Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Kegunaan teoritis, untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan
serta memperkaya ilmu pemasaran pada khususnya dan manajemen
pada umumnya.
2. Kegunaan praktis, untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi pihak
perusahaan tentang pengaruh Marketing Mix terhadap peningkatan
penjualan produk Sidomuncul.
  
1.7  Waktu Penelitian
1.      Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017 / 2018, yaitu jarak waktu dari bulan Februari sampai dengan bulan ................ Adapun  jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut :

No.
Nama Kegiatan
Bulan I
Bulan II
Bulan III
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV

Tahap Persiapan












1.
Introduction












2.
Penyampaian tugas dan penentuan objek penelitian













Tahap Pelaksanaan












3.
Pengumpulan materi (Survei, browsing, dan sumber di pepustakaan)













Tahap Pengerjaan












4.
Penulisan Laporan hasil penelitian














BAB II
LANDASAN TEORI

2.1     Landasan Teori          
2.1.1  Manajemen
            Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajeman itu. Jadi, manajemen itu adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang di inginkan.
Menurut  Andrew F. Sikula dalam Eka Herdiana (2015:16) menyatakan:
pada umumnya manajemen dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan ,pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk  atau jasa secara efisien.
Menurut Manullang dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen (2004:5) manajemen di definisikan sebagai berikut : Manajemen adalah seni ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan.
Sedangkan menurut Hasibuan dalam bukunya manajemen (2011:2)  : Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secar efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujun tertentu.
Menurut George R. Terry dalam Siti Humairoh (2015:11) menjelaskan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan (oganisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya  dengan mempergunakan bantuan orang lain. 
Menurut Ricky W. Griffin Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,terorganisir,dan sesuai dengan jadwal”.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan Manajemen  adalah pencapaian tujuan organisasi melalui seni dan ilmu  yang di implementasikan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan.
           
2.2      Manajemen Pemasaran
Pemasaran berasal dari kata pasar yang memiliki arti tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan jual beli barang dan jasa.Tetapi ada kemajuan dalam bidang pengetahuaan dan teknologi maka dapat dilakukan tidak hanya dipasar  melainkan dapat terjadi dijalan,dikantor,dirumah,dan lain Lain.
Definisi pemasaran menurut Siti Humairoh dalam Buchari Alma (2015:12) menyatakan pemasaran adalah menghubungkan penjual dengan pembeli potensial. Pemasaran adalah menjual barang dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang tidak menjualnya, pemasaran adalah memberikan sebuah standar kehidupan.
Sedangkan menurut Riza Azmi Azizah dalam Kotler dan Keller (2015:14) mengatakan bahwa:
Pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial dimana setiap individu dan kelompok berusaha mendapatkan apa yang mereka inginkan melalui proses kreasi, penawaran dan kebebasan dalam melakukan pertukaran produk dan jasa dengan kelompok lain.
            manajemen pemasaran menurut kotler (2007:9) berpendapat  bahwa:Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu pasar sasaran dan menempatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menggambarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Menurut Assauri (2007:12) menyatakan bahwa : Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penghasilan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program program yang di buat untuk membangun dan memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencaoai tujuan organisasi dalam jangka panjang.
Buchari Alma (2004:130), Manajemen Pemasaran ialah merencanakan, pengarahan, serta pengawasan seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan ataupun bagian dipemasaran.
Swastha (1995 : 5)  iyalah  penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan program-program yang bertujuan untuk menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
            Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2003:16)  dalam Siti Humairoh (2015) menyatakan bahwa Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaaan, Implementasi, dan Pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun  dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan membeli sasaran dalam mencapai tujuan organisasi
Berdasarkan definisi di atas menunjukan bahwa menejemen pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan  pemasaran yang terdiri dari program analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian untuk menciptakan, membangun dan memperthankan pertukaran yang menguntungkan demi mencapai tujuan organisasi.

2.2.1 Konsep Pemasaran
            Adapun konsep pemasaran adalah sebagai berikut :
1.         Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di mana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Tugas manajemen dalam konteks ini yaitu memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas sesuai dengan daya beli mereka.
2.         Konsep Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen dalam konteks ini adalah membuat produk yang berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri terbaik.
3.         Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen tidak bisa dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4.         Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisais terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing
5.         Konsep Pemasaran Sosial
`           Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisisen daripada pesaing dengan tetap melestarikan atau mningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 
6.         Konsep Pemasaran Global
Pada Konsep pemasarn global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor lingkungan yang memepengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah beruaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

2.2.2    Lingkungan Pemasaran
   Lingkungan pemasaran terdiri dari Riset pasar, Produk, Persaingan, Promosi, Distribusi, kebijakan harga dan layanan purna jual. Para perencana strategi menganalisis dan mendiagnosa semua unsur tersebut untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Adapun lingkungan pemasaran adalah sebagai berikut :
a.  Riset pasar menentukan keunggulan strategis internal perusahaan jika program dan pelaksanaan riset tepat sasaran, biaya memadai, dan dilakukan oleh tenaga ahli di bidangnya . Riset pasar misalnya, kekuatan pada tenaga ahli tersedia , kurangnya biaya riset yang memadai, dampaknya hasil riset kurang memuaskan karena bidang yang diriset sangat terbatas karena kekurangan biaya.
b. Produk menentukan keunggulan strategis internal perusahaan jika produk itu berkualitas baik, tahan lama, penggunaan mudah, perawatan mudah. Produk, dapat diklasifikasikan sebagai berikut produk eksiting, produk baru, bauran produk, produk lini, dan produk cacat.
c.  Promosi  menentukan keunggulan strategis internal perusahaan jika promosi itu berdampak positif dengan perasaan, kebutuhan, dan daya beli konsumen. Promosi meliputi personal selling, advertising, publishing, dan sale promotion.
d.  Distribusi menentukan keunggulan strategis internal perusahaan jika distribusi itu cepat dan selamat sampai pelanggan. Distribusi meliputi analisis dan diagnosa panjang pendeknnya saluran distribusi, banyak sedikitnya distributor dan distribusi langsung.
e.  Kebijakan harga menentukan keunggulan strategis internal perusahaan jika harga kompetitif perusahaan harus menetapkan kebijakan harga dalam berbagai alternatif.
f. Layanan purna jual menentukan keunggulan strategis internal perusahaan jika semua keluhan pelanggan ditanggapi dan dilayani cepat sehingga pelanggan merasa puas. Layanan purna jual itu misalkan produk rusak setelah dipaki dalam waktu jaminan mutu, perbaikan, dan pemeliharaan.

2.3       Strategi dan Strategi Pemasaran
2.3.1    Strategi
            Definisi strategi pemasaran  bagi dunia usaha yang terkenal adalah dari ( Chandler 1962, dalam Siti Humairoh,2015) menyatakan bahwa, Strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang suatu enterprise dan adopsi tindakan-tindakan dan alokasi sumber daya yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut.
Strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch  1989 :12).
 Adapun  Tingkatan strategi adalah sebagai berikut :
a) Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b) Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit.
c) Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
d) Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
1.         Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
2.         Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating,
decision making, representing, dan integrating.
3.         Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu 1996: 101).

2.3.2    Strategi Pemasaran
            Menurut Craven (2000:31) menjelaskan bahwa strategi pemasatan ialah proses pengembangan menguasai pasar dalam kondisi lingukang bisnis yang berubah terus-menerus untuk memeksimumkan kepuasaan pelanggan.
            Sedangkan menurut Toyne (1993:55) yang dikutip dalam Abdul Rivai dan Darsono Prawironegoro (2015) menjelaskan strategi pemasaran harus dikaitkan dengan aspek lingkugan perusahaan yang meliputi lingkungan umum, lingkungan industri dan lingkungan paaar untuk menyajikan strategi industri, strategi perusahaan, strategi bisnis dan strategi fungsional.
Ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning baru akan menjadi penting bilamana persaingan suda sangat sengit.
1.      Segmentasi (Segmenting)
Kotler, mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi bauran pemasarannya, sedangkan Murphy, mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses membagi sekeluruhan pasar (lingkungan) yang heterogen menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan homogen dengan kebutuhan yang relatif serupa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan dengan baik.
     2.   Target (Targeting)       
Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas. Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani semua orang dalam satu pasar. Konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi situasi persaingan yang sudah semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan. Semakin sama akan semakin tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam melayani orang jika bisa memberikan lebih banyak variasi. Konsep feksibilitas ada hubungannya dengan variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu perusahaan bisa memberikan variasi tangpa banyak keluar ongkos tambah.
3. Posisi (Positioning)
Menurut Don E. Schwitz Positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam kategori tertentu
Menurut Kotler Sebuah tindakan dalam mendesain penawaran perusahaan dan image sehingga menciptakan tempat dan nilai tersendiri dalam pikiran konsumen.
Jadi dapat disimpulkan positioning merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa strategi penentuan posisi (positioning) untuk menghadapi dunia persaingan adalah sebagai berikut :
1.         Penentuan posisi menurut atribut : Perusahaan memposisikan diri menurut atribut seperti ukuran, lama keberadaannya dan seterusnya
2.         Penentuan posisi menurut manfaat : Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.
3.         Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan : Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan atau penerapan
4.         Penentuan posisi menurut pemakai : Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
5.         Penentuan posisi menurut pesaing : Produk memposisikan diri lebih baik daripada pesaing yang disebutkan namanya atau tersirat
6.         Penentuan posisi menurut kategori produk : Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk
7.         Penentuan posisi kualitas atau harga : Produk diposisikan menawarkan nilai terbaik
Menurut Kotler terdapat 4 klasifikasi posisi perusahaan menurut peranannya dalam pasar sasaran, yaitu :
a.       Pemimpin pasar
Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam perubahan harga, peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas promosi
b.         Penantang pasar
Posisi perusahaan ini berada setelah pemimpin pasar atau berada pada posisi kedua. Perusahaan ini dapat melakukan dua hal, mereka dapat menyerang si pemimpin pasar secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (penantang pasar) atau mereka dapat tenang dan tidak menimbulkan gejolak (pengikut pasar)
c.         Pengikut pasar
Perusahaan model ini lebih suka mengikuti daripada menantang pemimpin pasar. Adapun hal-hal yang ditiru biasanya pada produk, distribusi dan iklan si pemimpin, tetapi meskipun strategi pemasarannya mengikuti si pemimpin pasar biasanya masih terdapat perbedaan dibanding si pemimpin pasar seperti harga, kemasan atau selain mengadaptasi kadang-kadang memperbaikinya.
d.      Penceruk Pasar
Alternatif dari pengikut pasar besar adalah pemimpin dalam pasar kecil atau ceruk (niche). Perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mengarah pasar kecil yang tidak menarik perusahaan besar dan ide dasar penceruk adalah spesialisasi.

2.3.2.1   Jenis-jenis strategi pemasaran
      Assauri (2008 : 163) bahwa strategi pemasaran secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan yaitu :
1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).
2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).
3. Strategi pemasaran yang erkonsentrasi (Concentrated Marketing).
 Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
1.         Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Oleh karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja.
Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan perhatiannya pada seluruh konsumen dan kebutuhannya, serta merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin para konsumen tersebut. Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan adanya kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai suatu keseluruhan dengan ciri kesamaan dalam kebutuhannya.
Salah satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis. Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil lainnya. Akibatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.
2.         Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Dengan perkataan lain, perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi produk dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan program pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan yang tertinggi dalam masing-masing segmen pasar tersebut.
Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan perusahaan akan lebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan lebih kuat atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah, terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya investasi.
3.         Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan. Dalam hal ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu saja. Jadi perusahaan memusatkan segala kegiatan akan memberikan keuntungan yang terbesar.
Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan akan memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya. Di samping itu perusahaan memperoleh keuntungan karena spesialisasi dalam produksi, distribusi dan usaha promosi, sehingga apabila segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk perusahaan tersebut. Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena, kemungkinan terjadinya perubahan selera para konsumen, atau peningkatan kemampuan daya saing perusahaan lain yang dapat melebihi kemampuan perusahan ini dalam melayani pasar secara baik dan efektif.

2.2.3.2 Analisis Lingkungan Perusahaan
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Dewasa ini, terminologi “ lingkungan “ tidak hanya semata -mata merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran keseluruhan konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat berdampak pada aktifitas organisasi dari segala aspek. Begitu halnya juga dengan istilah “bisnis” yang membentuk tipe organisasi, apakah berbentuk perusahaan berorientasi laba, badan pemerintah, atau pun lembaga nirlaba. Oleh karena itu, istilah “lingkungan bisnis” memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi
1.         Analisis Lingkungan Eksternal
Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang  utama dan faktor lingkungan mikro yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba. Unit bisnis harus menetapkan system intelijen pemasaran untuk menelusuri trend dan perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya.
2.         Analisis Lingkungan Internal
Kemampuan menentukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internalnya.
Jelas bahwa suatu bisnis tidak harus memperbaiki semua kelemahannya, atau sebaliknya menyombongkan semua kekuatanya. Pertanyaan besarnya adalah apakah perusahaan harus membatasi dirinya sendiri terhadap peluang-peluang dimana mereka memiliki kekuatan yang diperlukan atau mempertimbangkan peluang yang mengharuskan mereka menemukan mengembangkan kekuatan baru.


2.4       Bauran Pemasaran
Pemasaran pada saat ini mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan di mana telah terjadi perubahan dalam suatu lingkungan bisnis yang menyebabkan perusahaan harus selalu menyesuaikan strategi. Strategi ini digunakan agar keadaan suatu perusahaan akan menjadi lebih baik dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Bauran pemasaran juga merupakan  kebijakan yang digunakan pada perusahaan untuk mampu memasarkan produknya dan mencapai keuntungan.
Menurut  Kotler  yang dikutip dalam Eka Herdiana ( 2015: 19) mengatakan bahwa Definisi Bauran Pemasaran adalah sebagai berikut :
Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue is marketing objective in the target market. Bauran Pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.
Adapun bauran pemasaran menurut Zeithaml and Bitner (2001:18) sebagai berikut : Bauran pemasaran adalah elemen pada organisasi perusahan yang mengkontrol dalam melakukan komunikasi dengan konsumen atau dipakai untuk mencapai kepuasan konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong (2006:56), Bauran pemasaran (Marketing mix) merupakan seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.


Bauran Pemasaran
Pasar Sasaran
Produk
Kualitas, Design, Ciri,Nama Merek Kemasan,Ukuran,Pelayanan,Garansi,Imbalan
Harga
Daftar Harga,Diskon,Potongan Harga Khusus,Periode Pembaaran,Syarat Kredit
Promosi
Promosi penjualan,Periklanan,Tenaga penjualan, Pemasaran Langsung, Public Relation
Tempat
Saluran Pemasaran, Cakupan Pasar,Pengelompkan,Lokasi,Persediaan, Transportasi

                 EMPAT KOMPONEN P DALAM BAURAN PEMASARAN



Gambar 2.1 Bauran Pemasaran

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.       Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,  dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan .
2.       Harga
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Keputusan-keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal perusahaan dan faktor eksternal perusahaan.
3.       Distribusi
Saluran disrtibusi menghubungkan produsen dengan pengguna akhir produk atau jasa, saluran distribusi yang efektif dan efisien memberikan keunggulan strategi yang penting bagi para anggota organisasi atas saluran-saluran pesaingnya.Hal ini membawa pemikiran bahwa dalam penentuan saluran distribusi yang akan digunakan, maka perusahaan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Sifat dan macam barang
b. Kepercayaan kepada penyalur
c. Keadaan saingan
d. Kemampuan perusahaan
Perusahaan dalam mendistribusikan hasil produknya, selain memperhatikan hal tersebut di atas, juga produsen perlu memperhatikan tahapan-tahapan saluran yang akan digunakan sesuai dengan barang yang dipasarkan. Terdapat berbagai macam cara untuk menyampaikan produk-produk yang dipasarkan untuk dapat sampai ditangan konsumen yang merupakan mata saluran distribusi, seperti :
a. Zero-Level Channel (Direct Marketing Channel)
Melalui channel ini produsen menjual produknya langsung kepada konsumen.
b. One-Level Channel
Produsen dalam menyampaikan produknya kepada konsumen menggunakan para pengecer seperti toko dan kios.
c. Two-Level Channel
Produsen dalam menyalurkan produknya ke konsumen melalui pedagang besar (distributor) yang akan menyalurkannya lagi kepada para pengecer.
d. Three-Level Channel
Pada mata saluran distribusi ini produsen barang dalam menyampaikan produknya kepada konsumen melalui pedagang besar(distributor), dipemborong atau makelar serta pengecer.
Dari berbagai sumber tersebut di atas maka disimpulkan bahwa bauran saluran distribusi terdiri dari :
1. Saluran distribusi
Hal ini menyangkut cara penyebarann suatu produk untuk dapat sampai di tangan konsumen seperti zero-level atau three level channel.
2. Cakupan (coverage)Hal ini merupakan cakupan wilayah yang terjangkau oleh carapenyampaian suatu produk ke konsumen.
 3. Pilihan (assessments)
Pilihan saluran distribusi ini dapat berbeda-beda tergantung dari bagaimana caranya agar suatu produk dapat lebih cepat sampai ke konsumen.
4. Lokasi (place)
Faktor ini ditentukan terutama oleh tempat tinggal konsumen yang akan dijangkau oleh sesuatu produk dan juga tempat penyimpanan produk itu sendiri.
5. Transportasi
Transportasi perlu penanganan yang lebih baik karena akan menyangkut tidak saja cepat atau lambatnya sesuatu produk sampai ke konsumen, tetapi juga menyangkut pelayanan terhadap konsumen itu sendiri, dalam praktek perbankan saluran penyebaran lokasi kantor bank untuk mendekatkan pada nasabah. Penempatan lokasi haruslah ditempat yang strategis, dekat pusat perdagangan, dekat fasilitas pemerintahan dan mudah dijangkau dari berbagai arah.
4.      Promosi
Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya.Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasif satu arah yang dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pengukuran dalam pemasaran.Stanton(dalam Arvina Indah Sari 2013:31) menyatakan Promosi adalah sesuatu kegiatan memberitahukan (information), membujuk (persuation) danmempengaruhi (influence).
Sedangkan Winardi(dalam Arvina Indah Sari 2013:31) menyatakan Promosi merupakan aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberikan informasi, membujuk atau mengingatkan pihak-pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dan barangbarang serta jasa-jasa yang ditawarkan olehnya.
Menurut Kotler & Amstrong (2006:124) variabel-variabel yang ada di dalam Promotional Mix ada lima, yaitu :
a. Periklanan (Advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
b. Penjualan Personal (Personal Selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
d. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.
Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan perusahaan
yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen
Sementara itu, untuk pemasaran jasa diperlukan bauran pemasaran yang diperluas dengan penambahan unsur yang telah berkembang. Pemasaran jasa dikatakan sebagai salah satu bentuk produk yang berarti setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan dari satu pihak ke pihak lainnya dan bersifat tidak berwujud. Sedangkan alat pemasaran tersebut dikenal dengan istilah “4P” dan dikembangkan menjadi “7P” yang dipakai sangat tepat untuk pemasaran jasa.
Menurut Kotler dan Keller (2008:4) 7P didefinisikan sebagai berikut:
1.         Produk (product)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.
2.         Harga (price)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di mana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil penjualan.
3.         Tempat/distribusi (place)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah :Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran. Distrubusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4.         Promosi (promotion)
Definisi promosi menurut Kotler adalah :  Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.
5.         Orang (people)
People menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
6.         Bukti fisik (physical evidence)
Bukti fisik menurut Philip Kotler yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.
7.         Proses (process)
Proses yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa (Boom dan Bitner yang dikutip oleh Buchari Alma (2000:234). Proses merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk barang atau jasa kepada calon pelanggan.

BAB III
Metodelogi Penelitian

3.1       Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis (Sugiyono, 2011:2)
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2011:13) menjelaskan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanoa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain.
Secara deskriptif penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi pemasaran yang dilakukan PT. Sidomuncul Tbk.
3.1.1   Desain Penelitian
Desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan pemecahan masalah dengan  berdasarkan uraian yang tidak berwujud angka. Pendekatan kualitatif diperoleh antara lain informasi-informasi mengenai PT.Sidomuncul Tbk berupa gambaran umum PT.Sidomuncul Tbk meliputi sejarah berdirinya dan struktur organisasi PT.Sidomuncul Tbk mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT.Sidomuncul Tbk,  mengenai bauran pemasaran yang dilakuakn oleh PT.Sidomuncul Tbk.


3.2       Variabel Penelitian
3.2.1    Pengertian Variabel
Variable adalah segala sesuatu yang dapat mengklasifikasikan objek pengamatan ke dalam dua atau lebih kelompok (budiyono, 2003: 27).
Suharsimi Arikunto (1998:99) mengemukakan bahwa “variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Sedangkan Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.
Selanjutnya Sutrisno Hadi (1982:437) mengatakan variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen .
Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian
Dari berbagai definisi para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel penelitian adalah atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Sehingga tinggi, berat badan, sikap, motivasi, gaya kepemimpinan, disiplin kerja, gaya belajar, metode pembelajaran, aktivitas belajar, jenis kelamin, dsb, merupakan contoh variable penelitian dalam pendidikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan historycal resarch yaitu dengan membaca buku-buku dan literatur serta mengikuti pola dari literatur maupun buku yang kita baca. 
Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti untuk menyatakan tanggapan dari responden terhadap setiap pertanyaan yang diberikan adalah dengan menggunakan Skala Likert.
Menurut Sugiyono (2011) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenasosial. Dalam penelitian fenomenasosial ini telah ditetapkan secaras pesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagaivariabel penelitian, dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:

a. Sangat setuju (SS)               : Skor 5
b. Setuju(S)                              : Skor 4
c. Netral (N)                            : Skor 3
d. Tidak setuju (TS)                : Skor 2
e. Sangat tidak setuju (STS)   : Skor 1

3.2.2    Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
1.         Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakandalam penelitian ini adalah locus of control dan kepribadian.
2.         Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja.
Definisi operasional variable penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya.

3.2.3    Definisi Konseptual
Menurut Tan (dalam Koentjaraningrat, 1997:32), mengatakan bahwa “Konsep atau pengertian adalah unsur pokok di dalam suatu penelitian, kalau masalah dan kerangka teorinya sudah jelas, biasanya sudah diketahui pula fakta mengenai hal yang menjadi pokok perhatian dan suatu konsep yang sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala itu”.
Menurut Soedjadi (2000; 14), Pengertian Konsep adalah “Ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang ada pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek , kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama”.
Menurut Umar (2004:51), “Konsep adalah sejumlah teori yang berkaitan dengan suatu objek. Konsep diciptakan dengan menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek tertentu yang mempunyai ciri-ciri yang sama”.
Dari berbagai definisi para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep adalah unsur pokok didalam suatu penelitian yang mewakili kelas objek-objek atau hubungan-hubungan tertentu yang mempunyai ciri yang sama.

3.2.4    Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau Alat Pengumpul Data (APD) merupakan suatu alat untuk memperoleh data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang diinginkan dalam penelitian.
Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2013 : 148).

3.3       Teknik Pengumpulan Data
1.         Tes – Merupakan alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan, baik secara tertulis maupun secara lisan. Hasil pengukuran ini lebih banyak digunakan untuk data kuantitatif yang pada umumnya menggunakan alat ukur data interval sehingga dapat diolah dengan teknik statistika.
2.         Wawancara – Wawancara atau interviu merupakan salah satu alat pengumpul data yang sangat baik untuk mengetahui pendapat, tanggapan, motivasi, perasaan serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya. Metode wawancara digunakan jika data yang diperlukan sebagian besar berada dalam benak pikiran responden. Oleh karenanya, wawancara banyak digunakan dalam studi-studi persepsi yang bernuansa kualitatif.
3.         Observasi – Banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Menurut Sutrisno Hadi, observasi ialah Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki.
4.         Kuesioner atau Angket – Merupakan suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban atau respons tertulis seperlunya. (Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, hlm.200).
5.         Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain
6.         Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan datayang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan metode dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mencatat, mengklasifikasikan dan menggunakan data sekunder yang berupa data-data dari dokumen yang sudah ada berupa laporan keuangan, kondisi ekonomi, sosial, teknologi. Dalam hal ini dokumen diambil  dari www.sidomuncul.com dan Annual report PT.Sidomuncul.

3.4       Metode Pengumpulan Data
         3.4.1    Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.4.1.1 Populasi
Menurut Arikunto (2002) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kitatentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya.Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan menurut Sugiyono(2011) pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

3.4.1.2 Sampel
Hadi (Margono, 2004: 121) menyatakan bahwa sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut:
1.         Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari
      besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja.
2.         Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.
Menurut Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel.

3.4.1.3 Teknik Sampling
Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non-probabilty Sampling. Probability sampling merupakan cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak, sehingga seluruh anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Sedangkan, Non-Probability Sampling merupakan cara pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama kepada anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis dari Probability Sampling dan Non-Probability Sampling.   Secara mendasar, Probability Sampling meliputi, Simple Random Sampling, Proportionate Stratified Random Sampling, Disproportionate Stratified RandomSampling, dan Cluster Random Sampling.
1.         Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Syarat utama probability sampling dilakukan adalah sample diambil dari populasi yang homogen.  Ramdom sampilng atau dalam bahasa Indonesia disebut juga Rambang hedaknya memebrikan gambaran bahwa distribusi data pada populasi akan berlaku secara sembarang pada setiap anggota dari populasi. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).
a. Simple Random Sampling Dikatakan simple (sederhana) karena  pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen atau memiliki kesamaan. Dengan demikian, anggota populasi yang dipilih akan mampu mewakili kondisi populasi.
b.  Proportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Sebagai contoh apabila peneliti ingin melakukan survey mengenai perspektif siswa mengenai program sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dalam lingkungan sekolah yang melibatkan seluruh siswa secara terjadwal.
c. Disproportionate stratified random Sampling Teknik ini umumnya digunakan untuk menentukan jumlah sampel, dengan kondisi populasi berstrata namun kurang proporsional. Sebagai contoh, di sebuah organisasi mahasiswa jurusan pendidikan matematika, terdiri atas beberapa tingkat/ semester  anggota dari organisasi mahasiswa tersebut , yaitu: semester 1 berjumlah 20 orang, semester 3 berjumlah 25 orang, semester 5 berjumlah 4 orang dan semester 2 berjumlah 1 orang. Maka, untuk mahasiswa semester 5 dan semester 7 harus diambil seluruhnya karena jumlahnya terlalu kecil apabila dibandingkan dengan yang lain.  
d. Cluster Sampling (Area Sampling) Teknik sampling ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Sebagai contohnya adalah Cluster Sampling karena berkaitan dengan daerah yang memiliki jumlah subyek yang banyak. Salah satu bentuk cluster sampling adalah Multi-Stage Random Sampling. Multi-Stage Random Sampling (penarikan sampel bertahap) dilakukan jika cakupan penelitian (populasinya) sangat besar. Tahap yang dilaksanakan dilakukan dari daerah yang besar menuju daerah yang lebih kecil.
2.         Nonprobability Sampling
Non Probability sampling adalah teknik yang sampling yang diambil dengan tujuan dan maksud tertentu oleh peneliti. Tujuan ini muncul bisa disebabkan oleh masalah penelitian, sehingga teknik non probability sampling tidak dapat dilakukan generalisasi kesimpulan terhadap populasi. Non-probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
1.         Sampling Sistematis Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Kemudian, pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor mengambil nomor berdasarkan kelipatan dari bilangan tertentu, nomor genap atau ganjil saja. 
2.         Sampling Kuota Sampling Kuota adalah teknik untuk penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sehingga jumlah (kuota) yang diinginkan terpenuhi. 
3.         Sampling Insidental Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti di awal dapat digunakan sebagai sampel, namun tetap dengan syarat apabila orang yang ditemui tersebut kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.
4.         Sampling Purposive Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian terhadap cara guru biologi mengajar di suatu wilayah, maka sampel sumber datanya adalah guru biologi. Namun, sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak melakukan generalisasi.
5.         Sampling Jenuh Sampling Jenuh merupakan teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil, seperti kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
6.         Snowball Sampling Snowball sampling merupakan teknik penentuan sampel yang pada awalnya berjumlah kecil kecil, kemudian membesar, sebagaimana analogi bola salju. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.

3.5       Jenis Data
3.5.1    Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang berwujud pernyataan-pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus,atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).

3.5.2    Data Kuantitatif
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan berupa data lisan dengan penjelasan mengenai pembahasan.
  
3.6       Sumber Data
3.6.1    Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
3.6.2    Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data sekunder, dalam penelitian ini berupa laporan keuangan, faktor kondisi internal dan eksternal perusahaan misalnya kondisi ekonomi, sosial, teknologi yang berpengaruh terhadap kinerja PT. Sidomuncul Tbk.


3.7       Teknik Anaisis Data
3.7.1    Teknik Analisis Data Kuantitatif
Di dalam penelitian menggunakan teknik analisis data kuantitatif merupakan kegiatan sesudah data dari seluruh responden atau sumber data-data lain semua terkumpul. Teknik di dalam penelitian kuantitatif yaitu menggunakan statistik. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan juga statistik non parametris.
Menurut Sugiyono, teknik penelitian kuantitatif juga dapat diartikan sebagai suatu metode penelitian dengan landaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel.Umumnya teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak, teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik bertujuan untuk menguji hipotesis yang t ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7).
Metode kuantitatif ini sering juga disebut dengan metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan juga metode discovery. Metode kuantitatitif ini dinamakan metode tradisional, sebab metode ini sudah cukup lama dipakai sehingga sudah dianggap sebagai metode tradisi untuk sebuah penelitian. Teknik ini juga disebut sebagai metode positivistik sebab juga berlandaskan kepada filsafat positivisme. Metode atau teknik ini disebut sebagai metode ilmiah/scientific, disebkan metode ini memilili kaidah-kaidah ilmiah yang terpenuhi yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Cara ini biasa disebut juga dengan metode discovery karena metode ini bisa ditemukan dan dikembangkan di dalam berbagai iptek terbaru. Metode ini memiliki sebutan metode kuantitatif karena data penelitian yang berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Berikut ini adalah macam-macam dari statis untuk analisis data
3.7.1.1 Statistika deskriptif
Statistika deskriptif yaitu statistik yang digunakan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang sudah terkumpul, sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku dalam umum atau  generalisasi.
3.7.1.2 Statistika inferensial
Statistika inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi, dan statistik ini sangat cocok digunakan apabila sampel diambil dari populasi yang sudah jelas dan cara pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan  secara acak.
3.7.2    Teknik Analisis Data Kualitatif
Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) yang dimana peneliti merupakan sebagai instrumen kunci, dari pengambilan sampel sumber data yang dilakukan dengan cara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan trianggulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan pada makna dari generalisasi.
Metode analisis data deskriptif kualitatif dalam suatu penelitian ini berguna untuk mengembangkan teori yang telah dibangun dari data yang didapatkan di lapangan. Metode kualitatif pada tahap awalnya peneliti melakukan penjelajahan, kemudian dilakukan pengumpulan data sampai mendalam, mulai dari observasi hingga penyusunan laporan.
Langkah-langkah Analisis Data Secara Umum
1.         Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul di dalam tahap pengumpulan data, kemudian perlu diolah kembali. Pengolahan data tersebut memiliki tujuan agar data lebih sederhana, sehingga semua data yang telah terkumpul dan menyajikannya sudah tersusun dengan baik dan rapi kemudian baru dianalisis.
Tahap-tahap dalam pengolahan data
a. Penyuntingan (editing)
Penyuntingan merupakan kegiatan memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden.
b. Pengkodean (coding)
Pengkodean adalah kegiatan Setelah diakukannya penyuntingan data, kegiatan berikutnya yaitu Pengkodean yang dilakukan dengan menggunakan cara memberikan simbol atau tanda yang berupa angka terhadap jawaban responden yang diterima.
c. Tabulasi (tabulating) 
Tabulasi merupakan kegiatan menyusun dan juga menghitung data dari hasil pengkodean, kemudian akan disajikandalam wujud tabel.
2. Penganalisisan Data
Apabila proses pengolahan data telah selesai, maka proses selanjutnya yaitu analisis data. kemudian Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan dan juga memudahkan data untuk ditafsirkan. Setelah datanya sudah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni data kuantitatif dengan bentuk angka-angka dan data kualitatif yang lebih dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau simbol.
3. Penafsiran Hasil Analisis
Kamudian bila data sudah selesai dianalisis, kegiatan yang harus dilakukan yaitu menafsirkan hasil analisis data tersebut. Tujuan penafsiran analisis ini adalah untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
Penarikan kesimpulan ini dilakukan dengan cara membandingkan hipotesis yang sudah dirumuskan dengan hasil analisis yang sudah diperoleh. Akhirnya, peneliti bisa manarik kesimpulan apakah menerima atau menolak hipotesis yang sudah dirumuskan.

3.8       Metode Analisis Data
3.8.1    Matrik Swot
Swot adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Tabel  3.1  Matrik SWOT
Keterangan tabel 1.2 :
  1. Semua perusahaan mengalami ancaman dan memiliki kesempatan jika manajernya profesional dalam melakukan analisis lingkungan luar, demikian juga perusahaan  memiliki kekuatan dan kelemahan. Yang bisa dikendalikan oleh manajemen adalah faktor dalam, faktor luar relatif sulit dikendalikan. Namun, keberhasialan perusahaan mempertahankan dan melangsungkan hidup ditentukan oleh faktor internal ; faktor eksternal hanya mempengaruhi saja.
  2.    Strategi SO (strength-opportunity) artinya perusahaan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar perusahaan dapat berkembang dengan cepat. Strategi yang demikian itu umumnya dimiliki oleh perusahaan yang memiliki manajemen professional.
  3.      Stategi ST (strength-threat) artinya perusahaan menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman ; strategi ini sangat berisiko.
  4.   Strategi WO (weakness-opportunity), manajemen harus mengatasi terlebih dahulu kelemahan kemudiaan memanfaatkan peluang.
  5.   Strategi WT (weakness-threat),manajemen mengurangi kelemahaan untuk menghadapi ancaman ; perusahaan yang demikian cenderung akan bangkrut.




Gambar 3.1 Diagram Swot
Berdasarkan Gambar diatas dapat kelaskan sebaga berikut :
Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal organisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy)
Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Diversifikasi yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari yang biasanya) dengan memanfaatkan kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan datang memungkinkan terciptanya peluang.
Kuadaran III : Organisasi medapatkan peluang (eksternal) yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang dari luar tersebut dengan baik.
Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan yakni mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan meminimalisir kelemahan.

3.8.3 Analisis Visi dan Misi
            Menurut Ismail Solihin (2012:21) peryataan visi menunjukkan arah strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan menuntun pengarahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat dengan Misi perusahaan, dalam arti strategis yang dinyatakan di dalam Visi masih berada di dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Visi perusahaan lebih menggambarkan “What do you want to become” sedangkan Misi perusahaan lebih menunjukkan “What is our business.
            Dimensi visi, visi yang baik adalah visi yang dapat menjawab lima pertanyaan ini :
1.Apakah kepercayaan atau fokus untuk pengembangan bisnis ke depan?
2.Apakah ruang lingkup produk dan pasar yang akan dan tidak akan dipertimbangkan?
3.Apakah penekanan ke depan atau prioritas dan bauran produk dan pasar yang termasuk dalam lingkup/scope?
4.Apakah kemampuan-kemampuan kunci yang diperlukan untuk membuat visi stratejik menjadi kenyataan?
5.Apakah pengaruh visi terhadap pertumbuhan dan harapan?

Menurut David (2009:84), peryataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi tentang "alasan keberadaan" suatu organisasi.

Menurut Davit, Fred R, (2009:102) terdapt Sembilan karakteristi yang harus terangkum dalam suatu misi perusahaan, dank arena misi perusahaan merupakan bagian dari proses strategic management yang akan dipublikasikan kepada masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya mencakup Sembilan komponen pokok tersebut, yang terdiri dari:
1.      Customer
Secara eplisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi produk perusahaan.
2.  Product or Services
Dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau jasa apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan.
3.   Markets
Pernyataan ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing.
4.   Technology
Pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
5.   Concern for survival, growth, and profitability
Dalam hal ini peryataan misi menunjukan secara komitmen perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan dan kemampuan untuk menghasilkan laba (proditabilitas).
6.    Philosophy
Misi akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis dari perusahaan.
7.    Self Concept
Misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive comperences) dari perusahaan dibandingkan pesaingnya.
8.    Concern for public image
Misi akan menunjukan apakah perusahaan memiliki respons terhadap masalah-masalah social, kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan.
 9.   Concern for employees
Dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukan apakah karyawan merupakan asset yang berharga perusahaan.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Profil Entitas Anak
a. PT Semarang Herbal Indo Plant
 PT Semarang Herbal Indo Plant (SHI) adalah pabrik ekstraksi bahan baku yang didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi karena dengan penambahan kapasitas mesin ekstraksi ini akan memperpendek mata rantai produksi, meningkatkan efisiensi dan standardisasi bahan baku serta menampung hasil panen para petani rempah. Keberadaan SHI telah meningkatkan mutu produk bahan baku dan obatobat herbal sehingga produk-produk yang dihasilkan Sido Muncul dapat memenuhi standar kualitas yang prima danmampu bersaing di pasar global.
Fasilitas yang dimiliki SHI diantaranya adalah peralatan untuk mengolah bahan mentah (termasuk sebelum proses awal pengolahan bahan mentah), penyaringan air secara osmosis, peralatan ekstraksi dinamik, vakum rendah desikator suhu, pelarut ekstraksi bertenaga tinggi, peralatan ekstraksi kromatografi dan alat pengering semprot.
b. PT Muncul Mekar (MM)
merupakan perusahaan distribusi yang khusus mendistribusikan semua produk SidoMuncul melalui jaringan distribusi yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. MM didirikan pada tahun 1975 dengan kantor pusat di Jl. Mlaten Trenggulun Nomor 102 Semarang di bawah pimpinan Sofyan Hidayat. Di awal kegiatan usahanya, MM hanya menempati sebuah rumah biasa dengan belasan karyawan, serta mengandalkan 3 buah mobil untuk kanvaser/pemasaran luar kota dan 5 motor untuk pemasaran dalam kota. Area distribusi MM mencakup seluruh daerah di Pulau Jawa.

c. PT Berlico Mulia Farma
 Berlico resmi bergabung sebagai anak perusahaan Sido Muncul pada tanggal 1 September 2014 untuk mendukung visi Perseroan menjadi pemimpin industri farmasi di Indonesia. Berlico yang telah berdiri sejak tahun 1976 diakuisi sebagai langkah nyata Sido Muncul mewujudkan rencana jangka panjang melebarkan sayap ke industri farmasi.
PT Berlico Farma sendiri  beralamat Jl. Juwangen Kalasan Km. 10,6 Tromol Pos No. 8 Yogyakarta. Saat ini Berlico telah memproduksi sekitar 80 jenis obat yang terdiri dari produk-produk ethical, OTC, makanan suplemen dan obat herbal. Merek produk yang dipasarkan antara lain: Anacetine (obat penurun panas), Combicitrine (obat cacing), Berlosid (obat maag), Anabion (multivitamin anak-anak), Suprabion (multivitamin untuk orang dewasa), dan Minyak Telon Cap 3 Anak.
4.2 Sejarah PT.Sidomuncul Tbk
            PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti “Impian yang terwujud”dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun.
Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat. Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat,
Di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang. Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang). Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas sekitar 30 hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia saat itu pada 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, Perseroan sekaligus menerima dua sertifikat, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (“CPOTB”) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (“CPOB”) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan Perseroan sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas ekitar 8 hektar dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
4.3    Visi dan Misi PT.Sidomuncul Tbk
a.  Visi
Menjadi perusahaan obat herbal, makanan minuman kesehatan dan pengolahan bahan baku herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan
b. Misi
1.         Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian.
2.         Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
3.         Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
4.         Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
5.         Melakukan corporate social responsibility (CSR) yang intensif.
6.         Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
7.         Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.
4.3.1 Analisis Visi dan Misi PT.Sidomuncul
            Berikut ini adalah analisis visi sidomuncul dalam menjawab 5 pertayaan kunci :
Pertanyaan
PT.Sidomuncul
kepercayaan
Ruang Lingkup
Prioritas dan Bauran Produk
Kemampuan-Kemampuan Kunci
Pertumbuhan dan Harapan
Tabel 4.1 Analisis Pvisi PT.Sidomuncul Tbk
Penjelasan mengenai Analisis visi PT.Sidomuncul
a.       Kepercayaan
Dalam visi sidomuncul perusahaan fokus untuk pengembangan obat herbal melalui makanan dan minuman kesehatan contoh: Tolak angin dan Kuku Bima Enar-G.
b.      Ruang Lingkup
Visi sidomuncul ialah menjadi perusahaan obat herbal, maka sudah sudah jelas bahwa sidomuncul memiliki beragam produk dari obat herbal dan berusaha menguasai pasar obat herbal.
c.       Prioritas dan Bauran Pemasaran
Sidomuncul dalam masa yang akan datang , terus mengembangkan obat herbal dengan berbagai inovasi baru.
d.      Kemampuan-kemampuan kunci
Sidomuncul telah memiliki certifikat CPOB (cara pengolahan obat dengan benar) dan CPOTB (cara pengolahan obat traditional dengan benar) itu membuktikan bahwa sidomuncul melakukan pengolahan bahan baku dengan baik.
      Namun dalam analisi visi PT.Sidomuncul Tbk, masih memiliki kekurangan dalam menyatakan pertumbuhan dan harapan kedepan oleh karena untuk melengkapinya dapat ditambahkan.
      Pertumuhan dan harapan sidomuncul ialah menjadi perusahaan obat herbal yang dapat menguasai pasar pada tahun 2020, dengan hal ini maka sidomuncul akan dapat lebih terarah dalam menyatakan visi nya kedepan.
4.3.2 Analisis Misi PT.Sidomuncul Tbk
Aspek
PT.Sidomuncul Tbk
Pelanggan
Produk
Pasar
Teknologi
Perhatian keberlangsungan perusahaan
Filosofi
Konsep diri
Perhatian Citra Publik
Perhatian karyawan
Berikut ini adalah analisis misi sidomuncul dalam menjawab 9 pertayaan kunci :










Tabel 4.2 Analisis Misi PT.Sidomuncul Tbk



Penjelasan mengenai analisis misi PT.Sidomuncul Tbk.
a.       Pelanggan
Dalam misinya sidomuncul berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat dan berusaha mendorong institusi pendidikan, menunjukan bahwa sidomuncul mengincar sasaran kepada masyarakat terutama para pelajar .
b.      Produk
Sidomuncul berusaha mengembangkan produk herbal yang rasional , ini menjelaskan bahwa sidomuncul berkonsentrasi pada produk herbal.
c.       Pasar
Sidomuncul berusaha berkompetisi pada pasar obat herbal, yang berusaha berkompetisi didalam dan luar negeri.
d.      Teknologi
Mengembangkan obat herbal yang berkesinambungan, misi ini menyatakan bahwa sidomuncul dalam melakukan pengolahan obat herbal dengan teknologi terbaru.
e.       Perhatian akan keberlangsungan
sidomuncul berusaha mendorong pemerintah, institusi pendidikan dan kedokteran untuk lebih berperan dalam mengembankan obat –obatan herbal.
f.       Filosofi
Menggambarkan akan rasa sayang nenek terhapad cucunya, begitupul dengan kasih sayangnya dengan produk herbal

g.      Konsep diri
Sidomuncul berusaha mengembangkan produk herbal yang rasional, aman dan jujur, hal ini dibuktikan oleh Certifikat CPOB dan CPOTB.
h.      Perhatian citra publik
Sidomuncul melakukan berbagai CSR diantaranya operasi katarak dan mudik gratis hal ini dapat menimbulkan citra yang baik dimatamasyarakat atau pelanggan.
Namun dalam analisis misi diatas, sidomuncul masih memiliki kekurangan yaitu perhatian karyawan, maka agar misi sidomuncul lebih sempuna , sidomuncul perlu menambahkan misi berikut.
Meningkatkan kompetensi karyawan dan ikut serta dalam menekan angka kemiskinan di indonesia. Dalam hal ini Supaya kompetensi yang dimiliki karyawan bertambah dan agar perusahaan lebih dapat memperhatikan kesejahteraan karyawan.
4.4 Analisis SWOT PT.Sidomuncul Tbk
            Analisis  SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran PT Sidomuncul Tbk. Analisis ini dilakukan untuk dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman.
4.4.1 Faktor Internal yang berasal dari lingkungan dalam perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan
1. Kekuatan (Strength)
1.  Produk terjangkau dengan harga Murah
        Berdasarkan hasil informasi, produk sidomuncul rata-rata berkisar pada harga Rp 1.000 s/d Rp 2.500 , salah satu contohnya ialah Tolak angin dan jamu Anak pintar.
2.  Kemasan Produk yang praktis
                        Produk-produk sidomuncul dalam memasarkan  produknya melakukan strategi untuk dapat memuaskan konsumennya memberikan kemudahan pada kemasan setiap produknya dengan menggunakan sachet untuk mempermudah pemakaian dengan menyobek atau mengguntingnya contohnya tolak angin dan menggunakan Botol dengan hanya membuka tutupnya.


3. Memiliki Brand produk yang sudah dikenal
Produk sidomuncul bukan hanya dikenal oleh masyarakat indonesia namun produk sidomuncul kini telah berusaha menembus pasar Asia dan Erofa dimana produk sidomuncul telah ada di Hongkong,Amerika dan Arab Saudi dan sebagainya, yaitu melalui produknya Tolak Angin.
4. Keahlian dalam Inovasi Produk
Salah satu kunci kesuksesan sidomuncul bukan hanya terletak pada satu produk yang sudah dikenal, tetapi sidomuncul juga terus berinovasi pada produk yang lain, inovasi terbaru produk sidomuncul ialah minuman ColaMilk
5.  Memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik
Pengelolaan limbah adalah salah satu faktor yang membuat tiap perusahaan bisa terjerat dalam undang-undang jika perusahaan belum bisa mengelola limbah tersebut dengan benar, namun bagi sidomuncul limbah-limbah tersebut dapat dipergunakan atau dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna. Pengolahan limbah  pada sidomuncul sudah dapat tertangangi , berikut adalah alur pengolahan limbah sidomuncul:
Gambar 4.1 Pengelolaan limbah sidomuncul
 







Sumber: Prospektur Akhir Lengkap Sidomuncul
6. Menggunakan endorser yang sudah dikenal
Dalam mendapatkan pelanggan yang besar sidomuncul harus dapat mampu mempengaruhi para calon pelanggannya, yaitu melalui para endorser yuang sudah terkenal, dan sedang booming , diantaranya yang pernah menjadi endorser sidomuncul ialah, Donny Kusuma , Mbah Marijan, Chris Jhon, Manny pac ,ernest Prakasa, Agnes Monica, Denada, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) dan lain-lain.
7. Pemasaran dari hulu ke hilir
Berkembang nya sarana dan prasarana serta perbaikan infrastruktur yang berkesinambungan dengan didukungnya sistem informasi yang semakin berkembang, kini memudahkan produk sidomuncul untuk dapat mendistribusikan produknya dari hulu ke hilir, sehingga pada saat ini telah banyak outlet-outlet yang didirikan oleh siodomuncul di seluruh indonesia,  atau juga produknya dapat mudah ditemukan di toko dan gerai-garai modern seperti alfamart, indomart dan lainnya.
Kemudahan sistem informasipun kini menjadi media pemanfaatan bagi sidomuncul untuk dapat mendistribusikan produknya, yaitu dengan cara memberikan informasi di internet bagaiman menjadi distributor sidomuncul..
Adapun cara menjadi distributor sidomuncul adalah sebagi berikut :
hubungi :081287212578 / 082178501312
pin: 52645128

 




Gambar 4.2 Peta cakupan wilayah distribusi produk sidomuncul
Sumber : Prospektur Akhir Sidomuncul
8.  kerjasama penelitian yang baik dengan Universitas lokal
Penelitian memang tidak ada batasnya, hal ini yang mendorong sidomuncul untuk memberikan kesempatan kepada universitas lokal untuk melakukan penelitian, diantaranya kerjasama dengan Universitas Diponegoro Semarang, PPOT Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Maranatha Bandung, Fakultas Farmasi Sanatadharma Yogyakarta, juga Universitas Sugijopranoto, adalah sejumlah kampus yang kami ajak untuk bekerjasama.
Bukan hanya itu saja, sidomuncul juga bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Institut Teknologi Bandung, Balai Penelitian Tanaman Obat Departemen Kesehatan di Tawangmangu, juga Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah di Bogor.
Adapun penelitian  yang pernah dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut :
a.              Uji Toksisitas
Uji khasiat & Bersama Universitas Dipenogoro,Semarang, mendapatkan hasil penelitian produk Tolak Angin terbukti mampu menaikkan daya tahan tubuh melalui parameter kenaikan sel T yang merupakan indicator meningkatnya daya tahan tubuh.
Melakukan Penelitian dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati. Penelitian pada tumbuhan obat dilakukan di Laboratorium, Green House dan Kebun Penelitian. Kami melakukannya sendiri  oleh Departemen R & D yang bekerjasama dengan lembaga penelitian lain (Perguruan Tinggi, Balai Penelitian/Lembaga Penelitian lain).
2.  Kelemahan (Weakness)
1. Memiliki bahan yang berbahaya
Produk sidomunul memang telah mendapatkan certifikat CPOB dan CPOTB, namun dalam komposisi minuman sidomuncul masih terdapat bahan yang berbahaya , yaitu pada komoposisi Kuku Bima Ener-G terdapat bahan Aspertame yang jika dikonsumsi terus menerus atau rutin bersifat meracuni darah.
Tabel 4.3 Komposisi Kuku Bima Ener-G
Komposisi KukuBima Ener-G
Ginseng Extract 30mg
Royal Jelly         30mg
Honey      100mg
Taurine     1000mg
Caffein    50mg
Vitamin B3        20mg   akg 135%
Vitamin B6        5mg     akg 385%
Vitamin B12      5mcg   akg 210%
Aspartame          145mg (ADI 50mg/kg berat badan)
Cyclamate (sodium cyclohexanesulfamate)
Acesulfame
Sodium bicarbonate
Citric Acid
Flavour
Carmoisin CL 14720
Brilliant blue CL 42090

2. Tidak mencantumkan logo Halal Mui
Berdasarkan hasil pengamatan produk sidomuncul masih memiliki kelemahan dengan tidak mencantumkamkan logo Halal Mui, tanpa logo halal masyarakat akan merasa kebingungan untuk membeli produk sidomuncul, walaupun sidomuncul berorientasi pada obat-obatan herbal bukan tidak mungkin membuat masyarakat akan lebih selektif untuk memilih produk lain.
3. tidak mencantumkan nomor layanan pelanggan
Perkembangan teknologi yang pesat ini,  kurang begitu dipandang oleh sidomuncul, hal ini terbukti dengan sidomuncul tidak mencantumkan nomor layanan pelanggan pada produk kukubima ener-g, yang mungkin sewaktu-waktu membuat konsumen merasa kecewa terhadap produknya tidak dapat langsung menghubungi pihak perusahaan lewat telephone.
4. Kurangnya informasi terhadap produk sidomuncul yang lain
Banyaknya produk sidomuncul yang dikeluarkan, akan membuat bingung para calon pelanggan, begitu pula dengan informasi yang kurang menyeluruh terhadap produk yang lain, membuat orang kurang begitu mengenal produk sidomuncul yang lainnya, seperti jamu komplit, Pria sehat, kopi jahe sidomuncul, pegal linu gingseng, kunyit asam dan juga produk terbaru sidomuncul cola milk. Tidak begitu banyak orang yang mengenal produk tersebut.
4.4.2 Faktor Eksternal yang berasal dari lingkungan luar perusahaan berupa      peluang dan ancaman
1. Peluang (Opportunity)
1. Kebutuhan Masyarakat terhadap barang konsumsi dan kesehatan
Kini obat-obatan telah menjadi barang konsumsi, tingkat gaya hidup masyarakat modern yang tinggi,  membuat obat-obatan herbal menjadi barang yang perlu dimiliki, untuk menjaga stamina dan ketahanan diri.
2. Keanekaragaman hayati indonesia
                        Banyaknya tumbuh-tumbuhan alami di indonesia merupakan keuntungn yang sangat besar bagi sidomuncul, kaarena dengan bahan-bahan obat yang berlimpah menjdikan sidomuncul akan mudah untuk mendapatkan kebutuhan bahan.
3. Melakukan ekspansi keluar negeri
Peluang sidomuncul semakin terbuka lebar untuk memasarkan produknya keluar negeri setelah tolak angin dapat berkembang di pasar Asia dan Erofa, hal ini bukan tidak mungkin sidomuncul dapat memasarkan produk yang lainnya di pasar luar negeri.
Produk –produk sidomuncul yang kini sudah dikenal masyarakat adalah tolak angin dan kuku bima ener-g, ini membuat peluang besar untuk sidomuncul memperkenalkan produk yang lainnya seperti kuku bima ener-g kepada pasar yang lebih besar.
4. Munculnya istilah back to nature
Slogan back to nature atau kembali ke alam , kini mulai menggema di indonesia  khusussnya dibidang medicine atau pengobatan. Slogan ini bertujuan menghimbau bersama-sama memanfaatkan potensi alam yang sudah adadalam dunia pengobatan.
Sidomuncul harus dapat menyikapi hal ini dengan secara positif. Sehubungan dengan negara indonesia sangat kaya akan bahan obat-obatan dan sudah turun-temurun menggunakan bahan alami  seperti : rempah-rempah, lada, pala dan cengkeh., disamping itu pula tentunya berbagai macam herbal medicine seperti : kumis kucing,  mahoni, mengkudu, belimbing ,asam jawa dan lain-lain. Hampir semua jenis penyakit diobati dengan ramuan jamu yangdisediakan dengan cara sederhana seperti diseduh, dibobokan atau dihirup.
2 Ancaman (Threat)
1. Adanya produk pesaing yang memiliki manfaat yang sama (Kompetitor langsung)
Dengan adanya kompetitor langsung ini, membuat sidomuncul kesulitan untuk mengembangkan produknya atau menghalangi sido muncul untuk mendapatkan laba tinggi, contohnya PT Deltomed Laboreatories (Antanging), PT Bintang Toedjoeh (Bejo).
2. Adanya Kompetitor tidak langsung
Persaingan pada obat-obatan herbal bukan hanya terjadi pada perusahaan besar namun juga dapat di pengaruhi oleh perusahaan perusahaan kecil seperti ; Baitul Herbal, PT Herbal Insani, yang menawarkan produk-produk herbal berbagai jenis dan bentuk serta manfaat yang ditawarkan.
3. Adanya Kompetitor lainnya
Pembuat Jamu tradisional dengan cara yang masih tradisional (manual), tukang jamu lokal keliling dengan membawa produk buatanya sendiri, ini juga mempengaruhi penjualan sidomuncul, dengan pedagang jamu gendong mereka dapat dengan mudah memasarkan produknya langsung ke masyarakat, biasanya merka menggunakan sistem jemput bola.
4. Adanya barang subtitusi atau pengganti
Serta hal lain yang dapat mengusik sidomuncul terdapat pada barang-barang subtitusi antara lain : Pocari sweat dan Mizone
Tabel 4.4  Analisis SWOT pada PT Sidomuncul Tbk
Faktor Internal
Kekuatan
1. Produk terjangkau dengan harga Murah
2. Kemasan Produk yang praktis
3 Memiliki Brand produk yang sudah dikenal
4. Keahlian dalam Inovasi Produk
5. Memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik
6. iklan menggunakan endorser yang sudah dikenal
7. Pemasaran dari hulu ke hilir
8. Melakukan kerjasama penelitian dengan Universitas lokal
Kelemahan
1. Memiliki bahan yang berbahaya (aspertame)
2. . Tidak mencantumkan logo Halal Mui
3. Tidak mencantumkan nomor layanan pelanggan
4. Kurangnya informasi terhadap produk sidomuncul yang lain.
Faktor Eksternal
Peluang
1.Kebutuhan Masyarakat terhadap barang konsumsi dan kesehatan
2. Keanekaragaman hayati indonesia
3. Melakukan ekspansi keluar negeri
4. Munculnya istilah back to nature
Ancaman
1.Adanya produk pesaing yang memiliki manfaat yang  (Kompetitor langsung)
2.Adanya Kompetitor tidak langsung
3. Adanya Kompetitor lainnya
4. Adanya barang subtitusi atau pengganti.


Tabel 4.5 IFAS
Fakto Strategis
Bobot
Rating
Skor
Kekuatan
1. Produk terjangkau dengan harga Murah
2. Kemasan Produk yang praktis
3 Memiliki Brand produk yang sudah dikenal
4. Keahlian dalam Inovasi Produk
5. Memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik
6. iklan menggunakan endorser
yang sudah dikenal
7. Pemasaran dari hulu ke hilir
8. Melakukan kerjasama penelitian dengan Universitas lokal

0,09
0,07
0,06

0,06
0,08

0,06

0,03
0,05

4
3
3

3
4

3

2
3

0,36
0,21
0,18

0,18
0,32

0,18

0,06
0,15
SUBTOTAL
0,5

1,64
Kelemahan
1. Memiliki bahan yang berbahaya (aspertame)
2. . Tidak mencantumkan logo Halal Mui
3. Tidak mencantumkan nomor layanan pelanggan
4. Kurangnya informasi terhadap produk sidomuncul yang lain.


0,12

0,02
0,01

0,08

2

1
2

3

0,24

0,2
0,02

0,24
SUBTOTAL
0,5

0,88
TOTAL
1

2,52

Dari hasil analisis data di atas Strength mempunyai skor 1,64 sedangkan weakness memiliki skor 0,88. Seperti halnya pada Ifas, maka pada faktor-faktor strategis Efas juga dilakukan identifikasi.

Tabel 4.6  Efas
Faktor Strategis
Bobot
Rating
Skor
Peluang
1.Kebutuhan Masyarakat terhadap barang konsumsi dan kesehatan
2. Keaneka ragaman hayati indonesia
3. Melakukan ekspansi keluar negeri
4. Munculnya istilah back to nature

0,12

0,13

0,15
0,1

3

3

4
2

0,36

0,39

0,60
0,02
SUBTOTAL
0,5

1,55
Ancaman
1.Adanya produk pesaing yang memiliki manfaat yang  (Kompetitor langsung)
2.Adanya Kompetitor tidak langsung
3. Adanya Kompetitor lainnya
4. Adanya barang subtitusi atau pengganti.

0,16

0,8
0,14
0,12

1

4
2
2


0,16

0,32
0,28
0,24
SUBTOTAL
0,5

1
TOTAL
1

2,55

Analisis Tabel 4.5 menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor Opportunity nilai skornya 1.55 dan faktor Threat 1.
Berdasarkan hsil perhitungan analisis Faktor Internal dan Eksternal pada PT Sidomuncul maka berdasarkan perhitungan tersebut dapat digambarkan dalam Diagram SWOT adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3 Diagram SWOT




Text Box: 0
 






Perhitungan mengenai diagram SWOT diatas adal sebagi berikut :
a.       Koordinat  Analisis  Internal
(Skor  total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) : 2 = ( 1,64 – 0,88 ) : 2 =0,38
b.      Koordinat  Analisis Eksternal
(Skor total Peluang – Skor Total Ancaman) : 2 = (1,55 – 1) : 2 = 0,28
Jadi  titik koordinatnya terletak  pada (0,38 ; 0,28).
            Berdasarkan analisis Diagram SWOT, posisi Sidomuncul berada pada kuadran I, dimana pada posisi ini merupakan kondisi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan, perusahaan dapat memanfaatkan potensi internal dengan memanfaatkan peluang yang ada.
            Pada posisi ini sidomuncul harus memanfaatkan peluang semaksimal mungkin, dengan menggunakan strategi yang agresif untuk dapat menyerang pasar, serta dapat memperlebar jarak persaingan.
            Adapun Strategi yan perlu digunakan oleh sidomuncul adalah sebagai berikut :
a.       Melakukan Penetrasi harga, hal ini dapat dengan mudah untuk dapat menyerang pasar, yang nantinya harga tersebut akan sedikit-sedikit dinaikan, namun tetap dipercaya oleh para konsumennya.
b.      Melakukan inovasi produk, setelah mendapatkan banyak pelanggan maka sidomuncul harus dapat mengelola produknya dengan baik, agar para pelanggan tidak merasa bosan dengan produk yang itu-itu saja, inovasi tersebut dapat berupa varian rasa dan kemasan.
c.       Melakukan berbagai macam promosi Guna meningkatkan image produk sidomuncul dengan menggunakan endorser-endorser yang sudah terkenal.
Berikut penjelasan diatas disajikan dalam Matriks SWOT, adalah sebagai berikut:

Kekuatan (Strength)
1. Produk terjangkau dengan harga Murah
2. Kemasan Produk yang praktis
3 Memiliki Brand produk yang sudah dikenal
4. Keahlian dalam Inovasi Produk
5. Memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik
6. iklan menggunakan endorser yang sudah dikenal
7. Pemasaran dari hulu ke hilir
8. Melakukan kerjasama penelitian dengan Universitas lokal

Kelemahan (Weakness)
1. Memiliki bahan yang berbahaya (aspertame)
2. . Tidak mencantumkan logo Halal Mui
3. Tidak mencantumkan nomor layanan pelanggan
4. Kurangnya informasi terhadap produk sidomuncul yang lain.
Peluang   (Opportunity)
1.Kebutuhan Masyarakat terhadap barang konsumsi dan kesehatan
2. Dukungan masyarakat dan pemerintah terhadap merek dagang
3. Melakukan ekspansi keluar negeri
4. Munculnya istilah back to nature
a. S1,S8-O1
b. S2,S3,S4,S5,S6,S7 – 02,03,04
(W2,W3,W4 - O4,05)
Ancaman (Threat)
1. . Adanya produk pesaing yang memiliki manfaat yang  (Kompetitor langsung)
2. Adanya Kompetitor tidak langsung
3. Adanya Kompetitor lainnya
4. Adanya barang subtitusi atau pengganti.

a.S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8 – T1,T2,T3,T4
( W1,W2,W3,W4 – T1,T2,T3,T4 )
Tabel 4.7 Matrik Swot

Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal perusahaan tersebut diatas, maka kombinasi faktor-faktor tesebut akan menunjukan kinerja perusahaan,  kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukan dalam hasil analisis SWOT sebagai berikut :
1.      Strategi SO
Strategi yang dapat mendukungung SO (Strength &Opportunity) ialah dengan memanfaatkan kekuatan untuk merebut pasar sasaran dan mengoptimalkan peluang sebesar-besarnya.
Adapun Strategi SO yang dilakukan oleh PT Sidomuncul Tbk adalah sebagi berikut :
a.       S1,S8-01
PT sidomuncul harus dapat mengoptimalkan peluang yang ada dimana obat- obtan telah menjadi barang konsumsi dengan mempertahankan produknya yang terjangkau guna untuk dapat menyerang pasar.  Serta dengan dapat memberikan kepercayaan kepada konsumen, bahwa produk sidomuncul telah dilakukan uji manfaat oleh Universitas lokal guna untuk dapat memberikan kepercayan yang lebih terhadap konsumen.
b.      S2,S3,S4,S5,S6,S7 – 02,03,04
     Kepercayaan terhadap produk sidomuncul oleh masyarakat dan pemerintah, serta didukung istilah back to nature, hal ini juga berpeluang untuk mengembangkan pasar yang lebih luas, PT Sidomuncul harus dapat memaksimalkan kekuatannya dengan cara menggunakan produknya yang sudah dikenal dunia yaitu Tolak Angin untuk dapat mendorong penjualan produknya yang lain dipasar yang lebih besar, dengan menggunakan design produk yang praktis untuk menarik minat konsumen, melakukan berbagai inovasi untuk menambah tingkat penjualan,.
     Kekutan yang lain yang perlu dimanfaatkan untuk meminimalkan peluang ialah dengan menggunakan endorser yang sudah dikenal seperti ernest prakasa, chris jhon dan denada, agar dapat mencapai segmen pasar yang tepat, kemudian untuk memberikan kepercayaan kepada pasar sasaran yang lebih luas sidomuncul dapat memberikan penjelasan bagaimana pengelolaan proses limbah tersebut agar perusahaan mendapatkan image yang baik dimata para pelanggannya bukan hanya dari produknya, tapi juga dari segi tata kelola perusahaan.
     Dengan keanekaragaman hayati indonesia yang berlimpah juga akan menjadikan kekuatan bagi sidomuncul untuk dapat memperoleh bahan denhgan mudah
2. Strategi ST  (Strength & Treath)
        Strategi yang ditemouh perusahaan untuk menghadapi ancaman adalah dengan memaksimalkan kekuatan untuk menghadapi ancaman.
Adapun strategi ST yang dilakukan oleh PT Sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut :
a.    S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8 – T1,T2,T3,T4
Strategi dengan menggunakan semua kekuatan untuk dapat mengalahkan para pesaing, dengan cara memanfaatkan semua keunggulan yang ada dalam perusahaan seperti kemasan yang praktis, inovasi produk dan mengoptimalkan brand yang sudah dikenal dan lain-lain.
3.Strategi WO (weakness – Opportunity)
          Strategi ini berusaha  agar perusahaan untuk dapat memanfaatkan peluang dengan cara meminimalkan kelemahaan, agar perusahaan dapat memaksimalkan peluang yang ada.
Adapun strategi WO yang dilakukan oleh PT Sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut:
a.       W1,W2,W3,W4 – O1,O2,03,04
Sidomuncul harus terus mengembangkan produknya, baik didalam ataupun diluar negeri dengan berbagai inovasi produk ataupun kemasannya, serta memberikan informasi yang lebih terhadap produk-produk sidomuncul yang belum dikenal oleh para konsumen, melalui promosi baik iklan atupun melalui web. Site.
   4. Strategi WT ( Weakness & Treath)
Strategi ini merupakan strategi yang kurang menguntungkan bagi perusahaan dimana perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahaan perusahaan. Strategi WT  ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Adapun strategi WT yang dilakukan oleh PT sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut :
a.       Memberikan penjelasan penjelasan penggunaan pemakaian/ minum untuk meminimalisir kesalahpahaman pelanggan.
b.      Mencantumkan logo halal Mui dan mencantumkan nomor layanan pelanggan untuk mendengarkan kritik dan saran pelanggan.
c.       Meningkatkan informasi produk sidomuncul yang belum dikenal melalui iklan atau web site.
Berdasarakan hasil analisis SWOT PT Sidomuncul Tbk memiliki kekuatan yang dapat dipakai pada strategi tertentu serta memanfaatkan peluang yang tepat serta secara bersamaan meminimalkan atau menghindari kelemahan dan ancaman yang ada. Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan dengan memperbaiki kondisi diatas rata-rata kemampuan sehinggah PT Sidomuncul Tbk dapat mengendalikan para pesaing yang ada maupun pesaing yang terbilang kuat.
4.5 Segmenting, Targeting dan Positioning pada PT Sidomuncul Tbk
4.5.1 Segmentasi (Segmenting)
Segmenting merupakan upaya memetakan dan memilah-milah pasar sasaran yang dilakukan oleh sidomuncul dengan dasar persamaaan diantara mereka. Kegiatan segmentasi ini biasanya biasa dilakukan dengan memilah pasar sasaran sesuai usia, penghasilan, gaya hidup, tempat tinggal atau bagaiman cara mereka mengkonsumsi suatu produk.
Produk-produk sidomuncul menargetkan semua Segmentasi Pasar, mulai dari anak-anak membuat produk  yaitu “Tolak Angin Cair Anak” dan Orang Dewasa “Tolak Angin Cair”. Serta pendistribusian untuk menjangkau seluruh daerah, karena itu Tolak Angin sangat mudah ditemukan hampir di setiap daerah untuk menjadi market leader di Indonesia.
Kemudian berdasarkan komunikasi pemasaran yang digunakan oleh sidomuncul menggunakan endorser seperti Chris Jhon, Manny Pacman, Donny Kusuma, Ade ray, Ernest Prakasa, Denada dan yang terbaru sekarang dengan wanita pekerja kantoran sering kerja lembur (tolak angin). Kemudian segmentasi itu dipilah kembali berdasarkan Demografi, Geografis,Psikografis dan prilaku konsumen.
a.         Demografi
Gender, sidomuncul dalam memasarkan produknya, dalam beberapa produknya lebih mengarah kepada pria dan wanita dewasa, yang aktif dan energik, Usia yang dijadikan konsumen adalah pria dan wanita dewasa dapat dilihat dalam kriteria Donny kusuma, Denada, Chris Jhon, Ernest Prakasa rata-rata usia mereka berkisar antara 24-30 tahun sebagai masa pembentukan karier dan pembentukan keluarga. Pekerjaan mereka adalah mereka yang bekerja keras dan membutuhkan supplement tambahan untuk menambah tenaga dan membutuhkan obat-obatan herbal untuk menjaga kesehatan tubuh.
b.         Geografis
Wilayah yang pasar utama produk sidomuncul adalah negara yang mana produk tersebut diproduksi yaitu indonesia dan perlahan-lahan kini produ sidomuncul mulai di ekspor keluar negeri seperti japan, belanda, amerika dan lain-lain.
c.         Psikografi
Gaya hidup , dengan melihat para endorser , akan terlihat jelas produk sidomuncum merupakan minuman dan komsumsi para atlet,artis dan para pekerja kantoran yang bekerja keras. Sehingga dengan mengkonsumsi produk sidomuncul akan mengasumsikan kehidupan kalangan tersebut. Kepribadian engan mengkonsumsi produk sidomuncul perusahaan juga memberikan kepribadian merk yang berhubungan dengan kepribadian konsumennya , dengan mengacu kpada tagli produk –produk sidomuncul seputuhkan stamina yang leberti Orang pintar Minum Tolak Angin, maka kepribadian yang sesuai adalah solusinya yang tepat menghadapi gejala masuk angin.
d.         Prilaku
Kejadian, dapat dibedakan ketika konsumen mengembangkan kebutuhan. Produk sidomuncul seperti Kuku Bima dibutuhkan bagi mereka yang membutuhkan stamina yang ROSA.  Manfaat karena mengandung Vitamin B3,vitamin B6 , Taurin,royal jelly gingseng dan lain-lain. Maka dengan adanya komposisi ini dapat diartikan bahwa minuman ini dapat meningkatkan energi,yang bergiuna bagi mereka yang pekerja keras.
4.5.2 Target (Targeting)
            Targeting merupakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar perusahaan.
Pangsa pasar  produk sidomuncul adalah Semua kalangan, hampir semua umur, dan semua lapisan masyarakat.  Mulai dari anak-anak hingga umur dewasa, dan menjangkau daerah-daerah, target pasar di Indonesia untuk memperoleh market leader. Rahasia sidomuncul memperoleh market leader tetap, yaitu fokus pada peningkatan kualitas produknya tersebut.
Apabila dilihat dari karakteristik konsumen yang membutuhkan produk sidomuncul seperti kuku bima ener-g adalah orang yang bekerja keras, mempunyai vitalitas yang tinggi dengan rentang usia 17-30 tahun. Sedangkan rentang usia 50  tahun mulai mengurangi konsumsi tertentu dan mengurangi kegiatan yang berat. Tingkat konsumsi mulai dikontrol oleh faktor kesehatan organ tubuh yang semakin menurun, untuk usia tersebut tidak usah mengkonsumsi Kuku Bima Ener-g apalagi dilihat dari kandungan komposisi produknyanya yang cukup berat.

4.5.3 Posisi (positioning)
            Posisitioning merupakan tindakan merancang penawaran dan citra perusahaaan sehingga menempati suatu posisi kompetititf yang berarti dan berbeda dalam benak konsumen sasarannya. Hal ini tidak terlepas dari citra produk Sidomuncul seperti Tolak Angin dan Kuku Bima Ener-g.
            Tolak angin adalah minuman herbal medicine yang telah mempunyai nama besar di industrinya, merupakan minuman herbal yang dapat mengatasi masuk angin, sakit perut dan perut kembung.
            Endorser (model produk Tolak Angin) yaitu seperti Ernest prakasa, Dahlan iskan, dan yang terbaru wanita pekerja kantoran yang bekerja dinamis sebagai wanita karier dan ibu rumah tangga.  Melihat model  tersebut mempunyai gambaran produk orang-orang yang bekerja keras yang terkadang menghiraukan kesehatan. Kemudian juga dengan strategi menggunakan tagline Orang pintar Minum Tolak Angin. Kata orang pintar menjadi positiong Tolak angin, yang berarti bahwa ketika masuk angin orang pintar minum tolak angin yang paling tepat.
            Endorser Kuku Bima Ener-G yaitu seperti  Chris Jhon, Manny Pacman, Denada, Ade Ray dan seterusnya. Dapat dilihat bahwa model tersebut mempunyai gambaran produk orang-orang yang mempunyai stamina lebih atau pekerja keras.
Kemudian juga dengan menggunakan stategi tagline Rosa mejadikan positioning kuku bima, bahwa buat orang yang mempunyai semangat lebih.
a.         Positioning Produk
            Kini Sidomuncul adalah market leader dalam kategori produk jamu yang terus berusaha digoyang para pesaingnya seperti Antangin dan Bejo . Target market dari Sidomuncul ini adalah orang-orang yang lebih percaya terhadap jamu ataupun obat herbal dibandingkan dengan obat-obat farmasi.
            Presiden direktur dari PT. Sido Muncul, Irwan berinovasi dengan Tolak Angin berbentuk cair dan mengemas Tolak Angin dalam kemasan sachet yang praktis, tolak angin dalam permen, dengan begitu Tolak Angin telah memasuki pasar blue ocean karena belum ada produk yang sejenis sebelum dikeluarkannya produk Tolak Angin cair ini.
            Tak hanya disitu saja sekarang Tolak Angin berinovasi dengan menghadirkan tolak angin anak untuk segmentasi pasar anak-anak, Tolak Angin Flu untuk pengobatan spesifik seperti flu, serta permen tolak angin yang semakin mempraktiskan kemasan produk.
b.         Brand Image
            Tolak Angin melakukan positioning dengan cara merubah image sebagai produk jamu yang kuno menjadi produk jamu yang modern (obat herbal). Diantara sejumlah tokoh dan selebritis yang menjadi endorser, Ernest Prakasa mengkomunikasikan Tolak Angin, karena ingin menyasar market generasi muda. Dari strategi pricing yang digunakan, Sidomuncul menemukan bahwa persepsi konsumen yaitu memandang produk murah = produk jelek. Oleh karena itu Sidomuncul menaikkan harga jual Tolak Angin dari Rp.800,00 per sachet menjadi Rp.1.000,00, Rp.1.500,00 per sachet dan sekarang Rp 2.500,00. Sehingga dapat memposisikan produknya di benak konsumen, bahwa tolak angin bukan produk yang murahan.
4.6 Analisis Deskriftif
Setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang produk atau jasa memiliki tujuan yang sama yaitu untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan itu dapat dicapai oleh perusahaan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan terus meningkatkan laba perusahaan. Hal itu dapat dilakukan apabila perusahaan tetap mampu mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk yang mereka produksi. Dalam penerapan strategi pemasaran yang tepat maka perusahaan dapat memanfaatkan peluang unruk meningkatkan penjualan. Sehingga nantinya kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan atau bisa lebih ditingkatkan.
Dapat diketahui bahwa strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh terpadu dibidang pemasaran dengan mengkombinasikan paduan guna kepentingan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Untuk dapat menganalisis strategi pemasaran pada PT Sidomuncul Tbk konsep yang dapat digunakan ialah melalui konsep Marketing Mix 7P, yaitu :
1.      Produk
2.      Price
3.      Promotion
4.      Place
5.      Human Resource
6.      Physical Evidence
7.      Process
Berdasarkan penjelasan diatas , maka konsep Marketing Mix 7P pada PT Sidomuncul Tbk dapat diuraikan sebagai berikut :
4.6.1 Produk
Produk yang terdapat pada PT Sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut :
1.      Herbal Medicine (obat herbal)
2.      Energy drink ( Minuman energi)
3.      Beverage & confectionary ( Minuman dan penganan)
4.      Supplementndan other (  suplemen dan lainnya)
5.      Healty drink ( Minuman sehat)
Adapun gambaran umum produk Sidomuncul adalah sebagai berikut:
1.      Herbal Medicine
            Sidomuncul memandang keanekaragaman hayati dengan flora dan fauuna indonesia sebagi peluang besar untuk meningkatkan produksinya, dimana  obat herbal merupakan obat yang diproses  sedimikian rupa, dengan minimnya efek samping pada obat-obatan herbal tersebut.
Adapun Obat herbal yang ada pada sidomuncul adalah sebagai berikut :    
a) Tolak Angin ( Tolak angin anak,cair,serbuk, flu dan serbuk)
b) Jamu (Pegal linu gingseng, pria perkasa ,sakit perut)
c) Jamu Komplit ( Jamu komplit sehat pria dan wanita, jamu komplit  sakit pinggang)
d) Anak sehat
2.  Energi Drink
            Minuman energi sidomuncul ini ditunjukan  untuk menambah energi seseorang yang meminumnya, produk minuman ini mengandung perangsang yang dapat membahayakan tubuh konsumennya , namun apabila dikonsumsi secara teratur hal itu tidak akan terjadi.
Adapun minuman energi yang ada pada sidomuncul adalah sebagai berikut:
a) Kuku bima energy
b) Cola Milk
3.  Beverage & confectionary ( Minuman dan penganan)
                 Produk minuman dan penganan sidomuncul ini merupakan produk yang yang dapat dinikmat pada saat sedang belajar baca koran atau sedang diperjalanan. Produk ini biasanya seperti teman saat santai atu juga produk ini dapat dimannfaatkan pada saat kondisi badan kurang fit.
Adapun produk minuman & penganan yang ada pada sidomuncul adalh sebagai berikut:
a)  Permen tolak angin
b)  Kopi jahe sidomuncul
4.  Supplementn dan other (  suplemen dan lainnya)
                 Produk suplemen ini merupakan produk yang dipaki untuk melengkapi makanan , mengandung satu atau lebih dari bahan  seperti vitamin, mineral tumbuhan diman produk ini dimanffaatn untuk meningkatkan derajat kesehatan  mencegah dan menyembuhkan penyakit.
Adapun produk suplemen yang ada pada sidomuncul adalah sebagai berikut :
a)      sari kulit manggis
b)       sari sirsak
5.  Healty drink ( Minuman sehat)
                 Minuman sehat adalah satu jenis produk sidomuncul yang memiliki kandungan optimal baik dan sehat yang dapa diperoleh jika meminumnya. Miniman ini seringkali diasumsikan sebagai minuman yang mahal, padahal minuman seberapa mahalnya pun minuman kesehatan, asal mendapatkan manfaat yang baik, itu tidak dijadikan alasan untuk tidak membelinya
Adapun Produk minuman kesehatan yang ada pada sidomuncul adallah sebagai berikut :
a)  Vitamin C 1000
b)  Kunyit asam
c)  Susu jahe sidomuncul

Tabel  4.8  penjualan bersih
Tahun
Penjualan
Presentase
2012
2391,67
20,67%
2013
2372,36
20,50%
2014
2197,91
18,99%
2015
2218,54
19,17%
2016
2391,22
20,66%
TOTAL
11571,7
100,00%
Sumber : Company, Oso prediction
Tabel diatas menunjukan hasil presentase berdasarkan volume penjualan sidomuncul dalam lima tahun terakhir diperoleh jumlah penjualan 2391,22 pada tahunm 2016 dengan tingkat presentase tertinggi yang dicapai dalam lima tahun yaitu pada tahun 2012 dengan presentase sebesar 20,67%.
     Dengan melihat data penjualan bersih pada lima tahun terakhir, maka dapat diasumsikan bahwa tindkat penjual produk sidomuncul cenderung turun naik. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan konsumen tehadap suatu produk.
4.6.2 Harga
Harga pada suatu produk  yang diberikan merupakan bentuk sosialisasi yang sangatmenentukan keberhasilan pemasaran, Jika harga relatif rendah dibarengi oleh kualitas yang tinggi maka konsumen akan cenderung tertarik untuk membeli produk tersebut.
Adapun harga yang ada pada setiap produk sidomuncul adalah sebagai berikut :
            Strategi harga yang diterapkan oleh PT.Sidomuncul Tbk menggunakan strategi Penetration Price artinya dengan menetapkan harga yang rendah pada awal produk itu muncul, dengan tujuan untuk penetrasi pasar, lalu kemudian menaikan harga secara perlahan-lahan agar para konsumen tidak menoinggalkan produknya.
            Contohnya Tolak Angin, pada saat awal kemunculannya tolak angin dipasang dengan harga murah yaitu Rp 1.000 lalu kemudian setelah mendapatkan kepercayaan konsumennya, harganya mulai dinaikan  menjadi Rp 1.500 kemudian naik kembali menjadi Rp 2.000 dan sekarang menjadi Rp 2.500 /sachet.
4.6.3 Promosi
            Promosi merupakan suatu alat penyampain informasi untuk dapat menarik minat konsumen, dimana promosi tersebutdiharapkan dapat melekat dibenak konsumen dengan tujuan konsumen dapat loyal untuk membeli suatu produk.
Adapun Bauran Promosi yang dilakukan oleh PT.Sidomuncul Tbk adalah sebagai berikut:
a.       Advertising
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari informasi tentang Keunggulan PT Sidomuncul Tbk yang disusun rangkaian kata-katanya sedemikian rupa dengan mengubah pikiran seseorang untuk membeli produk sidomuncul.
Adapun kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PT Sidomuncul Tbk adalh sebagai berikut :
1.      Iklan di Tv
Iklan diTv sepwerti Tolak Angin, yang menggunakan perempuan pekerja kantor. Kuku Bima Ener-g .
b.      Public Relation
            stimulasi intim pasokan yang dibayar untuk produk, layanan, atau unit bisnis dengan menanam berita penting tentang suatu hal atau presentasi yang menguntungkan di media,  Sidomuncul mengupayakan produk yang dijual dapat diterima oleh masyarakat, serta untuk dapat menciptakan kesan yang menyenangkan.
Adapun Kegiatan Public Relation yang dilakukan oleh sidomuncul adalah sebagai berikut :
a.       Menjadi satu sponsor acara pertandingan sepak bola  contohnya yang saat ini baru saja dimulai kompetisinya  yaitu Liga 1 indonesia, dari hal ini diharpkan produk sidomuncul yaitu kuku bima dapat dikenal dan semakinbanyak pembelinya.
b.      Menjadi sponsor sinetron Dunia Terbalik, program sinetron ini kini sedang mengalami peningkatan fratting yang sangat tinggi, maka dengan mensponsori acara ini di harapkan banyak orang yang lebih mengenal dan berkeinginan untuk membeli, produk sidomuncul yang mensponsori Dunia Terbalik adalah Tolak Angin Anak.
c.       Personal Selling
sebuah proses membantu atau membujuk satu atau lebih tentang prospek untuk membeli barang atau jasa atau melakukan sebuah penjualan langsung pada setiap ide melalui penggunaan sebuah proses presentasi lisan pada konsumen. Kegiatan Personal selling yang dilakukan oleh sidomuncul biasanya pada saat mengandakan suatu event, seperti karnaval sctv , dimana sidomuncul mendirikan stand untuk menjual produknya secara langsung dengan tatap muka
d.      Direct marketing
bentuk saluran-agnostik dari iklan yang memungkinkan perusahaan dan organisasi nirlaba untuk berkomunikasi langsung ke pelanggan, dengan teknik menggunakan media iklan, dimana sidomuncul menjual produknya melaui media online seperti sidomujnculstore.com
e.       WOM
Pemasaran yang simple, tidak membutuhkan biaya besar namun efektifitasnya sangat besar. Kunci utama dari WOM adalah kita harus memiliki opinion leader yaitu orang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi sebuah keputusan (influencer). Para opinion leader pada umumnya akan lebih didengar karena mereka mungkin dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih.
Adapun WOM yang dilakukan oleh sidomuncul adala sebagia berikut :
a.       Menggunakan endorser seperti donny alamsah, ernest Prakasa, kemudia yang terbaru adalah Perempuan pekerja kantoran yang pekerjaannya lebih berat untuk lembur

4.6.4 Place
PT. Sidomuncul Tbk terletak di Jl. Soekarno Hatta Km. 28 Kecamatan Bergas, KlepuSemarang 50134, Indonesia. Dari lokasi tempat ini dapat diketahui bahwa letak PT.Sidomuncul Tbk sangat strategis di dukung oleh kondisi alam yang cukup baik, serta dengan berada di daerah jawa tengah yang cenderung memiliki upah UMK yang masih rendah, membuat perusahaan akan cenderung mengeluarkan biaya lebih sedikit terutama untuk gaji para karyawan.


4.6.5 People (SDM)
Tabel 4.9  tingkat pendidikan Karyawan pada PT Sidomuncul Tbk Semarang
Tingkat pendidikan karyawan pada PT Sidomuncul Tbk
SD
SMP
SMA
Diploma
Sarjana
Pasca Sarjana
15%
6%
49%
17%
12%
2%
Sumber : Annual Report PT Sidomuncul Tbk 2015
Tingkat pendidikan tersebut umumnya akan mengakibatkan dua dampak yaitu dampak positif adalah pemasaran dan  produk  yang dapat dihasilkan akan berkualitas karena di lakukan oleh orang-orang berpengalaman, serta juga dapat menimbulkan dampak negatif yaitu kurangnya pengetahuan tentang pendidikan oleh karena itu perlu diadakan sebuah training atau pelatihan bagi karyawan PT Sidomuncul.
Adapun bentuk Pelatihan yang diadakan oleh PT Sidomuncul adalah sebagai berikut :
1.      Umum
a.       Pelatihan CPOB (cara pembuatan obat yang baik) dan CPOTB (cara pembuatan obat tradisonal yang baik)
b.      Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
c.       Orientasi karyawan baru
d.      Pelaihan 5R
2.      Spesifik
a.       Sistem HVAC
b.      Sistem Pneumatic
c.       K3 listrik
d.      Las listrik
e.       Praktek las listrik
f.       Perawatan mesin
g.      Kualifikasi mesin
h.      Weighning control sistem
i.        Water purified machine
4.6.6 Physical Evidence
            Perseroan saat ini memiliki pabrik di Jl. Soekarno Hatta km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang. Luas lahan pabrik Perseroan dengan luas tanah 304.435 m2 dengan bangunan fisik kurang lebih 119.553 m2.nDari awal pembangunan pabrik, sudah direncanakan mengenai pemisahan tempat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dalam lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 82.675 m2, lahan Agrowisata seluas 12.814 m2, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
4.6.7 Process
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.


4.7 CRM (Customer Relationship Management) pada PT Sidomuncul Tbk
Dengan berkembangnya kemajuan teknologi, maka PT Sidomuncul Tbk juga berusaha mengikuti perkembangan teknologi dan perlahan mengubah cara pandang sidomuncul dalam melihat pasar. Dulu pelanggan menilai suatu produk hanya pada kebutuhan saja, tapi  sekarang pelanggan menilai suatu produk melebihi kebutuhan tetapi lebih kepada nilai guna atau manfaat. Dengan adanya perubahan penilaian konsumen ini maka perlu dilakukan pengelolaan konsumen yang efektif. PT Sidomuncul dalam melekukan pengelolaan pelanggan menggunakan web site dan aplikasi DCRS.
            Pengembangkan Data Collecting and ReportingSystem (DCRS), yakni sistem untuk memantau penjualan dan persediaan setiap distributor sekaligus sebagai alat untuk melakukan analisa pasar (Market Analysis).
            Dengan menggunakan DCRS proses hububungan yang terjadi antara pelanggan dan distributor , bukan dari pelanggan ke manajemen, jadi nantinya pelanggan akan berkomunikasi dengan distributor untuk selanjutnya komunikasi tersebut di komunikasikan kembali kepada pihak manajemen yang nantinya  dijadikan bahan evaluasi.
            Website sidomuncul bukan hanya diperuntukan bagi para konsumen untuk mengetahui perkembangan atau produk apa saja yang ada pada sidomuncul, namun lebih dari itu sidomuncul juga menyediakan bagi para konsumen atau para pelanggan untuk dapat berkomunikasi lewat website sidomuncul.com, yang didalamnya terdapat kontak dan berlangganan. Dimana pelanggan dapat menanyakan berbagai hal dan pelanggan juga dapat menjadi distributor produk sidomuncul.


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
 PT.Sidomuncul Tbk adalah perusahaan milik keluarga, yang kini telah diteruskan oleh cucunya Bapak Irwan Hidayat,  sidomuncul merupakan perusahaan obat jamu herbal yang kini telah menjadi market leader di indonesia.
Berdasarkan hasil uraian diatas yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Berdasarkan hasil analisis visi dan misi dapat diperoleh bahwa PT Sidomuncul Tbk mampu menjawab kata kunci analisis visi dan misi , yang nantinya dijadikan bahan pedoman perusahaan untuk mencapai tujuannya, dalam analisis visi dan misi ini perusahaan berorientasi untuk menjawab pertanyaan kedepan, untuk kemajuan perusahaan.
2.      Berdasarkan hasil analisis Eksternal dan Internal didapatkan hasil Kekuatan sebesar 1,64 dan didapatkan total kelemahan sebesar 0,88 maka didapatkan hasil untuk analisis internal sebesar 0,38. Kemudiann pada Faktor eksternal perusahan pada peluang sebesar 1,55 dad didapatkan hasil pula pada ancaman sebesar 1  maka di dapatkan hasil analisis eksternal sebesar 0,28. Jadi berdasarkan hasil analisis diagram swot untuk titik koordinat internal perusahaan sebesar 0,38 dan pada koordinat eksternal sebesar 0,28 dimana titik koordinat ini bertemu pada kuadran 1 dimana pada posisi ini merupakan kondisi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan, perusahaan dapat memanfaatkan potensi internal dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang perlu digunakan pada kuadran ini adalah metode penetrasi harga , inovasi produk , dan guna melakukan promosi meningkatkan image produk.


5.2 Saran
1. Untuk memperjelas tujuan perusahaan kedepannya visi dan misi perusahaan perlu ditambahkan agar karyawan perusahaan dapat termotivasi untuk dapat menciptakan tujuan perusahaan yaitu peroleh laba yang besar atau keuntungan yang besar contohnya seperti menjadi merajai pasar produk herbal tahun 2020 ditingkat internasional dan berusaha meningkatkan tingkat kesejahteraan para karyawannya dengan memberikan insentif seperti bonus.
2. Pada analisi swot untuk dapat mempermudah kinerja perusahaan , perusahaan harus mengatasi segala kelemahan dan ancaman yaitu dengan cara mendengarkan masukan-masukan dari konsumen untuk dapat memperbaiki kualitas produknya agar dapat mengalahkan pesaing.
3. Untuk memperluas segmentasi pasar prusahaan harus berinovasi produknya untuk mendapatkan pasar sasaran yang lebih tinggi dengan menggunakan para endorser-endoser (artis-artis) ternama untuk dapat mempengaruhi para konsumennya kemudian dapat merubah atau mempengaruhi dengan menggunakan produk sidomuncul perusahaan harus memberikan tag line atau slogan-slogan yang berkesan dibenak para konsumen.
4. Perusahaan harus berusaha memfokuskan produknya agar perusahaan dapat memperoleh laba sebesar mungkin dengan terus mengekplorasi produk yang sudah terkenal dibenak pelanggan
5. Untuk dapat mempengaruhi konsumen didalam strategi promosi perusahaan harus menggunakan berbagai macam media yang untuk dapat memperkenalkan produknya lebih luas ke konsumen
6. Dalam menjalankan usahanya sidomuncul harus melakukan penarikan karyawan atau pegawai dengan sistem yang lebih ketat lagi agar orang-orang yang ada didalam perusahaan adalah orang yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang diharapkan untuk memajukan perushaan tersebut.
7. Sebaiknya perusahaan membuat CRM agar konsumen lebih tau banyak tentang manfaat apa saja yang ada pada produk-produk sidomuncul serta dengan menggunakan aplikasi CRM yang lebih jelas maka perusahaan dapat dengan mudah mengelola pelanggannya, sehingga dapat menciptakan hubungan yang baik antara pelanggan dan perusahaan. Dengan menggunakan CRM dapat mengetahui keinginan para konsumen terhadap produknya







Komentar

  1. Ayo Raih Kesempatan Mendapatkan Uang Puluhan Juta Rupiah... Bandar Sabung Ayam Online Terbesar dan Terpercaya di indonesia, Kunjungi Website Kami Di Disini dan Dapatkan Bonus Terbau 8X 9X 10X win klik disini untuk mendapatkan akun Sabung Ayam anda.
    Hubungi kami di WA: +62-812-2222-995 & Telegram : @bolavitacc

    BalasHapus
  2. Prediksi Togel Mekong 10 Mei 2020 <a href="https://indextogel.org/prediksi-togel/prediksi-togel-mekong-10-mei-2020/ </a> Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer